Wabah Virus Corona

BIKIN BANGGA, Hikmah di Tengah Covid-19 - 5 Jenis Ventilator Karya Anak Bangsa Siap Produksi Massal

Produk tersebut telah diluncurkan pada Hari Kebangkitan Nasional tanggal 20 Mei 2020 oleh Presiden Joko Widodo.

ISTIMEWA/Dokumentasi HUMAS Universitas Indonesia
Ilustrasi - Ventilator Covent-20 ciptaan UI dinyatakan lolos uji klinis manusia dan siap didistribusikan untuk membantu penanganan Covid-19 di seluruh rumah sakit rujukan. 

Ventilator Covent -20 mudah dibawa dan dapat digunakan dalam keadaan darurat. Covent -20 memiliki 2 (dua) mode operasi yaitu mode CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) dan CMV (Continuous Mandatory Ventilation). 

Mode Ventilasi CPAP dioperasikan ketika kondisi pasien masih sadar untuk membantu oksigenasi ke paru-paru pasien. 

Sedangkan Mode CMV dioperasikan ketika pasien tidak sadar atau mengalami kesulitan mengatur pernafasannya untuk mengambil alih fungsi pernafasan pasien. 

Kedua mode tersebut dapat digunakan pada saat pasien berada di rumah maupun dalam perjalanan (di mobil ambulans), namun tidak untk digunakan di ruang isolasi.

Ventilator Covent-20 telah mengantongi Nomor Izin Edar Alat Kesehatan Kemenkes AKD 20403021003. 

Saat ini ventilator Covent-20 dan telah diproduksi sekitar 300 unit oleh beberapa mitra Produsen Alat Kesehatan (Alkes) diantaranya PT Enesers Mitra Berkah, PT Graha Teknomedika, dan PT Pindad dan dikalibrasi oleh beberapa mitra Perusahaan Kalibrasi Alkes. 

5. Dharcov-23S

Ventilator Dharcov-23S  merupakan ventilator untuk Emergency CMV dan CPAP berbasis pneumatic Dharcov-23S. 

Ventilator ini  dikembangkan oleh BPPT bekerja sama dengan PT Dharma Precission Tools dan telah mengantongi Nomor Izin Edar Alat Kesehatan Kemenkes RI AKD 20403020892. 

Pada saat ini, Dharcov-23S telah memasuki fase produksi masal. Total unit dalam batch pertama yang akan diproduksi adalah sebanyak 200 unit ventilator

Adapun sampai dengan tanggal 19 Juni 2020 telah selesai diproduksi dan terkalibrasi sebanyak 100 unit. 

Sedangkan sisanya akan selesai pada akhir minggu ke tiga bulan Juni 2020. 

Selain kelima ventilator tersebut, BPPT bekerja sama dengan PT Polijaya juga sedang mengembangkan BPPT3S-Poly yang masih dalam uji sertifikasi. 

Sementara Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta bekerja sama dengan Toyota dan industri lokal, mengembangkan tiga jenis ventilator, yakni versi fully featured ventilator (high end), versi low cost dan versi ambu bag conversion. 

Selain itu, Institut Teknologi Surabaya (ITS) melalui Tim Ventilator Departemen Teknik Fisika ITS telah menciptakan Simple and Low-Cost Mechanical Ventilator atau Robot Ventilator. (*)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Lima ventilator made in Indonesia sudah lolos uji sertifikasi Kemenkes

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved