Akomodir Keluhan Pelanggan Terkait Lonjakan Tagihan Listrik, PLN Buka Posko Pengaduan
Penjelasan yang disampaikan Petugas PLN cukup baik dan jelas. Saya jadi paham apa yang menjadi penyebab melonjaknya tagihan listrik di rumah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Belakangan ini ramai keluhan yang disampaikan warga terkait tagihan listrik yang membludak di musim pandemi Covid-19.
Keresahan ini turut dirasakan Haniyah (47), warga jalan Arteri Supadio terkait tagihan rekening listrik yang melonjak dalam 3 bulan terakhir.
Dia menyampaikan keluhannya tersebut di posko pengaduan PLN ULP Pontianak kota.
• Rustami Pastikan Pemda Ketapang Masih Mampu Tangani Pasien Covid-19
• Orang Asia Lebih Kebal Covid-19 daripada Amerika Eropa? Ini Penjelasan Profesor Jepang
• Bukan Disengat Listrik, Ini Kronologis & Hasil Visum Pria Ditemukan Telungkup di Tugu Digulis Untan
Diakui Haniyah, melonjaknya tagihan listrik dirumahnya lebih disebabkan oleh pemakaian listrik yang meningkat selama pandemi Covid-19.
Oleh karena banyak kantor tutup dan memberlakukan work from home. Banyak karyawan dirumahkan, dan sekolah diliburkan, otomatis seluruh anggota keluarga lebih banyak beraktifitas dirumah, peralatan listrik pun dihidupkan sepanjang hari hingga malam.
"Sesuai anjuran Pemerintah untuk tetap berada dirumah, kegiatan yang biasanya kami laksanakan diluar terpaksa kami lakukan di rumah, belum lagi aktifitas yang kita lakukan selama bulan Ramadhan, makanya konsumsi listriknya meningkat," ungkap Haniyah tersenyum.
Menurutnya, pembayaran rekening listrik dirumahnya tiap bulan sekitar Rp 800 ribuan, kini mencapai Rp 1 juta lebih.
"Penjelasan yang disampaikan Petugas PLN cukup baik dan jelas. Saya jadi paham apa yang menjadi penyebab melonjaknya tagihan listrik di rumah. Biasanya kalau ada keluhan terkait layanan kelistrikan, saya hubungi Contact Center PLN 123, mereka melayani dengan cepat dan ramah juga," ujar Haniyah.
Kondisi yang berbeda dirasakan Edo Candra (36), warga Gang Selamat 1, Kelurahan Sei Jawi Dalam.
Dia mengaku tidak ada perubahan pembayaran rekening listrik di rumahnya.
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai pengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) ini mengatakan bahwa sebelum dan sesudah adanya pandemi Covid-19 hingga sekarang, dirinya banyak melakukan aktifitas di rumah sehingga tidak ada perubahan pola aktifitas sehari-hari.
"Setiap bulan saya biasanya bayar rekening listrik sekitar Rp 600 ribuan, ini rekening bulan Juni yang baru saya bayar, nilainya yah Rp 600 ribuan juga," ungkapnya, sambil menunjukkan rekening listrik yang baru saja dibayarnya.
Bentuk Posko Penanganan Pengaduan
General Manager PLN Kalbar, Agung Murdifi, merasa turut berempati kepada pelanggan yang mengalami lonjakan tagihan listrik.
Untuk itu pihaknya telah menyiapkan posko pelayanan pengaduan disetiap unit layanan yang tersebar di seluruh Kalbar.
Menurutnya, keluhan masyarakat terkait lonjakan pembayaran tagihan rekening listrik di Kalbar tidak banyak, hal itu disebabkan karena di Kalimantan Barat seluruh petugas pencatat angka kWh meter tetap datang ke rumah pelanggan untuk mencatat.
• Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19, Pengusaha Catering Beralih Jualan Kentang Poya
• Sebut Masa Prabowo Sudah Selesai, Ketum PA 212: Umat Punya Catatan Sendiri kepada Prabowo
• BREAKING NEWS - Polda Kalbar Ringkus Tersangka Pencabulan Anak Dibawah Umur
Kecuali untuk wilayah/lokasi yang melakukan lockdown mandiri, pagar rumah terkunci, banjir, dan lain-lain, namun jumlahnya tidak banyak.
"Artinya seluruh pemakaian listrik yang dilakukan oleh pelanggan tercatat dan terdata dengan baik setiap bulannya, sehingga kesalahan dapat ditekan seminimal mungkin.
Dikatakannya, berdasarkan data, hingga hari Kamis (11/6/2020) telah terdata 98 aduan pelanggan yang masuk di posko aduan PLN, dengan rincian : 12 laporan di Aplikasi Pengaduan dan Keluhan Terpusat (APKT), 84 aduan datang langsung ke posko aduan, dan 2 aduan via medsos resmi PLN Kalbar, dan seluruh aduan sudah diselesaikan oleh petugas PLN dengan baik.