Sebut Masa Prabowo Sudah Selesai, Ketum PA 212: Umat Punya Catatan Sendiri kepada Prabowo

Ketum PA 212 mengatakan, apabila memang nantinya Prabowo kembali maju di kontestasi politik 2024, berarti pengkaderan Partai Gerindra gagal.

Tribunnews/JEPRIMA
Foto dokumen - Calon Presiden Prabowo Subianto saat memberikan orasi politik di acara kampanye akbar yang dihadiri ratusan ribu massa simpatisan dan pendukungnya di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, Minggu (7/4/2019). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAKARTA - Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif mengomentari wacana Prabowo Subianto yang akan maju dalam pemilihan presiden atau Pilpres 2024 mendatang.

Berkaca pada pengalaman Pilpres 2019 silam, Slamet menilai masa Prabowo sudah selesai.

"Pilpres 2019 pengalaman sendiri bagi kami dan untuk perjuangan kami ke depan bahwa Prabowo sudah finish. Biarkan saat ini Prabowo menikmati dan menyelesaikan tugasnya sebagai Menhan," ujar Slamet, ketika dihubungi Tribunnews.com, Kamis (11/6/2020).

Slamet juga menyinggung terkait pengkaderan di Partai Gerindra.

Menurutnya pengkaderan di partai tersebut akan berhasil apabila bermunculan calon baru dan muda.

Namun, kata dia, apabila memang nantinya Prabowo kembali maju di kontestasi politik 2024, berarti pengkaderan Partai Gerindra gagal.

Slamet menilai Prabowo lebih baik menjadi seorang negarawan dan membiarkan adanya calon presiden baru dan muda untuk memimpin Indonesia.

"Cukuplah Prabowo di 2024 menjadi negarawan dengan memunculkan capres baru yang muda, karena kami yakin 2024 saatnya yang muda yang pimpin negeri. Apalagi umat punya catatan sendiri kepada Prabowo yang susah untuk dilupakan di 2019," kata dia.

Di sisi lain, Slamet menegaskan pihaknya akan terus mengawal pemerintahan saat ini dan berjuang menegakkan keadilan di Indonesia.

"Kami akan terus berjuang untuk tegaknya keadilan dan melawan kedzoliman di Indonesia dibawah komando ulama teristimewa Habib Rizieq Shihab," tandasnya.

Prabowo Sulit Menang

Wacana Prabowo Subianto untuk kembali maju dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024 menguat dalam beberapa hari terakhir.

Pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio memprediksi Prabowo akan sulit menang menjadi orang nomor satu di Indonesia.

"Ya mengagetkan juga kalau beliau (Prabowo) 2024 mau maju lagi. Tapi kalau prediksi saya sih akan sulit menang. Sulit ya, bukan nggak mungkin," ujar Hendri, ketika dihubungi Tribunnews.com, Kamis (11/6/2020).

Alasan Prabowo sulit menang tak lepas dari keputusannya bergabung dengan koalisi pemerintah menjadi menteri pertahanan.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved