Breaking News

Virus Corona Masuk Kalbar

Gubernur Sutarmidji Sebut Kasus Keterjangkitan Covid-19 di Kalbar Terendah se Kalimantan

Ia mengatakan Sekadau sudah 4 orang hari ini dinyatakan sembuh berarti kasus positifnya selesai dan cluster jemaah tabligh di gowa juga selesai.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Zulkifli
TRIBUN PONTIANAK/Anggita Putri
Gubernur Kalbar, H Sutarmidji saat ditemui di Kantor Gubernur Kalbar, Rabu (10/6/2020). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat, H Sutarmidji mengingatkan kepada pemerintah daerah ditingkat Kabupaten dan Kota di Kalbar mesti hati-hati dalam penerapan New Normal. 

Menurutnya satu di antara indikator  yang menjadi pertimbangan yakni data tentang keterjangkitan atau angka kasus positif Covid-19.

Ia mengatakan angka keterjangkitan untuk Se- Kalimantan, Kalbar yang paling rendah.

Contoh seperti di Kaltara memang lebih kecil angkanya tapi karena memang penduduknya juga kecil tidak sampai 1 juta penduduk.

Sedangkan Kalbar mencapai 5 juta lebih penduduknya.

"Kalau masih tinggi angka keterjangkitannya tidak usah.

New Normal bukan hanya untuk tempat ibadah saja.

Itupun harus menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Dengan melakukan pembatasan tertentu," ujarnya kepada awak media, Rabu (10/6/2020).

Terungkap, Ini Pengakuan Dua Pemuda Asal Pontianak Pesan Paket Ganja dari Medan

Malik Saepudin: Klaster Itu Penting untuk Memutus Mata Rantai Covid-19

Ia menginstruksikan kepada daerah harus melakukan rapid test sebanyak-banyaknya. 

Terkait orang percaya atau tidak dengan hasil rapid test jangan dijadikan persoalan. 

"Kita ambil contoh Pontianak.

Ketika dilakukan rapid test sampai 18 ribu orang dan diperoleh 584 orang yang reaktif.

Dalam waktu dua Minggu yang reaktif itu tinggal 90 orang.

Nah sekarang mungkin tidak sampai 50 lagi.

Kemudian yang positif sembuhnya banyak," jelas Midji.

Ia menyampkaikan untuk tingkat keterjangkitan daerah Se- Kalbar yang paling tinggi adalah Kabupaten Sambas.

Karena risiko TKI yang kembali melalui jalur pintu masuk Kalbar.

"Tingkat keterjangkitan Sambas itu 5,6 artinya satu orang yang reaktif bisa menjangkiti 6 orang.

Kalau kota Pontianak 0,97 artinya 1 orang menjangkiti 1 orang.

Lalu Singkawang 0,86, Ketapang 0,46.

Nah sekarang dengan kasus baru ini Ketapang lebih tinggi," ujarnya.

Sejumlah Pedagang di Pasar Jakarta Positif Covid-19, Potensi Lonjakan Kasus hingga Klaster Baru

Meski Terapkan New Normal, Pemkot Pontianak Tetap Fokus Penanganan dan Pencegahan Covid-19

Ia juga sebelumnya sudah mengingatkan kepada bupati Melawi agar Kepala Dinas kesehatannya untuk lebih berinisiatif melakukan rapid test.

"Katanya si sudah cuma 540 orang yang dirapid test tapi yang reaktif 57 orang.

Pontianak memang 584 yang reaktid tapi dari 18ribu orang yang di rapid test. 

Artinya Pontianak itu dibawah 5 persen ini normal.

Seluruh Indonesia itu memang harus dibawah 5 persen baru dikatakan normal," jelasnya.

Ia mengatakan Sekadau sudah 4 orang hari ini dinyatakan sembuh berarti kasus positifnya selesai dan cluster jemaah tabligh di gowa juga selesai.

Begitu juga dengan Kayong Utara juga selesai karena itu juga jemaah tabligh India.

" Sekarang yang paling lama kesembuhannya adalah Ketapang.

Jadi tidak usah debat lagi memang brgitu faktanya tinggal dilakukan evaluasi.

Mungkin soal asupan makanan. Makanya saya bilang kepala dinas satu dengan yang lain itu harus selalu berkoordinasi," pungkasnya. (*)

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved