Virus Corona Masuk Kalbar
Waspadai New Normal di Kalbar, Jumlah Warga ke Puskesmas Meningkat & Peringatan dari Para Dokter
Dr Nelly menjelaskan, setelah pemerintah mewacanakan news normal, masyarakat kembali antusias memeriksakan diri mereka ke Puskesmas.
“Bagi saya, ini pekerjaan panggilan hati. Kawan-kawan lainnya juga begitu. Bahkan ada kawan yang sedang hamil tujuh bulan tetap masuk,” katanya.
Dr Nelly kemudian berpesan kepada teman-teman sejawatnya agar tetap semangat bertugas.
“Tetap semangat lawan corona ataupun kalah dengan statement-statement netizen yang negatif. Jangan didengatkan, bikin sakit hati."
"Jangan gara-gara netizen satu atau dua orang, kita berhenti memberikan pelayanan kepada masyarakat banyak yang membutuhkan pelayanan,” pungkasnya.
Dokter lainnya, dr Andersen juga mengajak rekan-rekan sejawatnya untuk tetap waspada menjelang new normal.
Para dokter, jelasnya, harus selalu menerapkan protokol kesehatan demi mencegah penularan Covid-19.
“Minimal mengunakan APD level dua. Dokter yang rewan itu yang bertugas di Puskesmas, UGD atau saat praktik,” ujar dokter umum yang pernah bertugas di Rumah Sakit Tingkat II Kartika Husada ini.
Saat ini dr Andersen tengah menempuh pendidikan spesialis.
Meski tak bersentuhan langsung dengan pasien saat ini, ia meminta rekan sejawatnya tetap mematuhi protokol kesehatan.
Ia juga meminta para dokter tetap semangat melayani masyarakat.
Protokol Kesehatan
Bidang Kesektariatan, Protokoler dan Public Relation PB IDI dr Halik Malik menyatakan, penerapan new normal membuat aktivitas sosial dan ekonomi akan dilonggarkan kembali.
“Saat bersamaan, kemungkinan penyebaran virus makin besar apabila semua orang tidak menerapkan protokol kesehatan dalam kesehariannya," kata dr Halik Malik, Minggu (7/6/2020).
Ia mengatakan, IDI meminta para tenaga medis yang bertugas dan pemberi layanan kesehatan untuk menerapkan protokol demi keselamatan dan keamanan bersama di masa new normal dengan mengacu pada rekomendasi CDC dan WHO.
"Pertama, kurangi risiko penularan di fasilitas kesehatan. Misalnya, tidak melakukan operasi elektif, membatasi pintu masuk, mengatur, dan screening pengunjung," kata Halik.