Warga Keluhkan Kerusakan Ruas Jalan Sandai - Senduruhan, Ini Respon Dinas PU Ketapang
Bahkan beberapa hari terakhir sebuah jalan di Dusun Mariangin Desa Benua Krio hampir terputus karena sebagian jalan ambruk akibat diguyur hujan
Penulis: Nur Imam Satria | Editor: Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Masyarakat Kecamatan Hulu Sungai, Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat mengeluhkan rusaknya sejumlah titik di ruas jalan yang menghubungkan Kecamatan Sandai - Kecamatan Hulu Sungai, khususnya yang melintasi Desa Benua Krio.
Bahkan belum lama ini ruas jalan tersebut sempat ambruk akibat longsor.
Mantan Kepala Desa (Kades) Senduruhan Kecamatan Hulu Sungai, Saniarno mengeluhkan kondisi sejumlah ruas jalan Sandai - Senduruhan yang masih rusak dan belum juga diperbaiki oleh Pemerintah Daerah (Pemda).
“Yang banyak rusak itu tepatnya di Desa Benua Krio, ada beberapa dusun seperti Mariangin, Sengkuang dan Setanggang.
Padahal jalan tersebut merupakan akses darat satu-satunya yang selalu digunakan masyarakat sehingga kerusakan tentu sangat menganggu aktivitas,” kata Saniarno, Selasa (09/06/2020).
• Wali Kota Pontianak Edi Kamtono Minta Disdukcapil Lakukan Inovasi Layanan di Fase New Normal
• Umumkan 24 Kasus Konfirmasi Terbaru dan Semua OTG di 4 Kabupaten, Ini Penjelasan Harisson
Bahkan beberapa hari terakhir sebuah jalan di Dusun Mariangin Desa Benua Krio hampir terputus karena sebagian jalan ambruk akibat diguyur hujan.
Akibatnya pengendara sulit melintas termasuk mobil-mobil yang membawa kebutuhan sembako.
“Lokasi ambruk itu awalnya sebuah jembatan yang terbuat dari kayu belian.
Namun saat pengaspalan jalan dulu, jembatan itu tidak diperbaiki dan langsung di timpa aspal sama pelaksananya.
Untuk saat ini kondisi jalan yang ambruk sudah diperbaiki warga bersama anggota TNI secara gotong-rotong,” jelasnya.
Menurut Saniarno, selain dilokasi tersebut pihaknya juga mengeluhkan kondisi jembatan yang merupakan jalan utama menuju Kecamatan Hulu Sungai yang telah lama rusak dan sampai saat ini belum juga diperbaiki oleh dinas terkait dan kerap mengakibatkan kecelakaan lalu lintas.
“Rusaknya sudah hampir setahun.
Sebelumnya pernah dibangun namun saat rusak tidak kunjung diperbaiki sehingga masyarakat berinisiatif bergotong royong agar jembatan bisa digunakan karena merupakan akses darat bagi masyarakat,” ujarnya.
• Hotel Golden Tulip Pontianak Atur Strategi Penjualan Saat New Normal
• Muhammadiyah Umumkan Hari Raya Idul Adha 2020 10 Zulhijah 1441 H Jatuh Hari Jumat 31 Juli 2020
Untuk itu, ia berharap agar Pemda melalui dinas terkait yang dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) untuk dapat melakukan pembangunan ataupun perbaikan dibeberapa ruas jalan dilokasi tersebut agar masyarakat dapat semakin dimudahkan dalam mengakses jalur darat tersebut.
“Selain itu kita juga minta Anggota DPRD Dapil 3 khususnya untuk dapat proaktif meninjau dan mengawal aspirasi masyarakat agar jalan-jalan itu bisa diperbaiki,” pintanya.