Tim Langit Biru PLN Tekan Gangguan Listrik Akibat Layang-Layang di Pontianak

PLN UPT Pontianak membentuk Tim Langit Biru sebagai upaya menekan gangguan listrik akibat aktivitas bermain layang-layang

|
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/TRI PANDITO WIBOWO
RAZIA LAYANGAN - Petugas gabungan dari tim langit biru sedang melakukan razia masyarakat yang bermain layangan menggunakan tali kawat, di Kecamatan Pontianak Utara, Kota Pontianak, 27 Oktober 2025. 
Ringkasan Berita:
  • M. Sabli mengungkapkan, di sistem khatulistiwa, gangguan transmisi akibat kawat layang-layang sangat tinggi, sehingga sistem kami menjadi tidak stabil.
  • Gangguan ini bisa menurunkan kualitas pelayanan listrik bahkan menyebabkan pemadaman bagi pelanggan.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - PLN UPT Pontianak membentuk Tim Langit Biru sebagai upaya menekan gangguan listrik akibat aktivitas bermain layang-layang yang berdampak pada sistem transmisi listrik di Kalimantan Barat.  

Asman Konslur PLN UPT Pontianak, M. Sabli mengungkapkan, di sistem khatulistiwa, gangguan transmisi akibat kawat layang-layang sangat tinggi, sehingga sistem kami menjadi tidak stabil.

”Gangguan ini bisa menurunkan kualitas pelayanan listrik bahkan menyebabkan pemadaman bagi pelanggan,” kata Sabli kepada TribunPontianak.co.id, belum lama ini.

Menurutnya, sebelum adanya Tim Langit Biru, gangguan akibat layang-layang bisa terjadi hingga 11–12 kali dalam sehari.

Tim ini dibentuk untuk bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Polisi Militer, Polri, guna membangun kolaborasi yang efektif dalam menekan gangguan pada sistem transmisi.

“Dengan adanya Tim Langit Biru, gangguan akibat layang-layang dapat ditekan, dan keandalan pasokan listrik di Pontianak dan sekitarnya tetap terjaga,” jelas Sabli.

Selain itu, tim ini juga berperan sebagai katalisator perubahan budaya bermain layang-layang. Sabli menekankan bahwa bermain layang-layang di sekitar jaringan listrik sangat tidak aman.

Tim Langit Biru berupaya mengedukasi masyarakat agar menjauhi area transmisi dan tidak menggunakan kawat.

Baca juga: Dorong UMKM Maju, Wali Kota Pontianak Tekankan Pentingnya Sertifikat Halal dan Kekayaan Intelektual

Titik-titik rawan gangguan, menurut Sabli, biasanya berada dekat tower transmisi khususnya di area Kecamatan Pontianak Utara.

“Ketika layang-layang terputus menggunakan tali kawat di area transmisi, bisa mengenai jaringan listrik dan menimbulkan gangguan,” ujarnya.

Mengenai imbauan bagi pemain layang-layang, Sabli menegaskan agar hobi ini diganti dengan permainan yang lebih aman, seperti bermain bola, atau jika tetap ingin bermain layang-layang, dilakukan di tempat yang jauh dari tower dan tanpa kawat.

“Ini penting untuk mengurangi risiko kecelakaan bagi masyarakat sekitar dan menjaga keselamatan serta keandalan listrik,” tutupnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved