Covid-19 Masih Marak, Penyakit Mematikan yang Pernah Terjadi di Afrika Ini Kembali Merebak di Kongo

Virus Ebola kemudian menyebar ke orang lain melalui kontak langsung dengan cairan tubuh seseorang yang sakit atau telah meninggal karena Ebola

SHUTTERSTOCK
Ilustrasi Virus Ebola. 

* Nyeri perut

* Pendarahan, pendarahan atau memar yang tidak dijelaskan

*Gejala lain mungkin termasuk mata merah, ruam kulit, dan cegukan (stadium akhir).

Banyak penyakit umum dapat memiliki gejala yang sama dengan Ebola termasuk influenza, malaria, atau demam tifoid.

Ebola merupakan penyakit yang jarang terjadi namun parah dan seringkali mematikan. 

Pemulihan Ebola tergantung pada perawatan klinis suportif yang baik dan respons imun pasien.

Studi menunjukkan bahwa orang yang selamat dari infeksi virus Ebola memiliki antibodi yang dapat dideteksi dalam darah hingga 10 tahun setelah pemulihan.

Korban diperkirakan memiliki kekebalan terhadap jenis Ebola yang membuat mereka sakit.

Pengobatan

Dikutip dari Kompas.com, berdasarkan keterangan di laman WHO, belum ada pengobatan yang terbukti untuk ebola, tetapi pencegahan sejak dini dapat secara signifikan meningkatkan peluang bertahan hidup.

Vaksin ebola eksperimental yang dikenal sebagai rVSV-ZEBOV terbukti sangat protektif terhadap virus mematikan dalam percobaan besar di Guinea pada 2015.

Vaksin inilah yang saat ini digunakan dalam menangani wabah yang tengah berlangsung di Kongo.

Meski terbilang efektif, vaksin ini belum mendapat lisensi atau pengesahan sebagai vaksin virus ebola. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ciri-ciri dan Gejala Virus Ebola yang Kini Kembali Merebak di Kongo

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved