CHINA Vs India Memanas, Tiongkok Tumpuk Senjata dan Pasukan di Perbatasan | Menuju Perang?
Ladakh utara dan dekat celah Naku La di sepanjang perbatasan Sikkim telah berubah menjadi zona militer yang tegang
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Hubungan bilateral antara India dan China memanas setelah sebelumnya pasukan dari kedua negara terlibat insiden di perbatasan, awal Mei 2020 lalu.
Pertikaian baru dengan India mengenai perbatasan di pegunungan terpencil di Himalaya juga telah menciptakan dilema baru bagi China.
Terutama untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan Amerika Serikat dan reaksi internasional terhadap penanganan pandemi virus corona.
Analis menilai Beijing (Tiongkok) berisiko mendorong New Delhi (India) lebih jauh ke dalam kubu Amerika Serikat jika konflik di perbatasan saat ini terus berlarut-larut.
• Kisah Pilu ABK Indonesia di Kapal Ikan China, Lasiran: Makan Ikan Cuma 1-2 Kali Dalam Sebulan
Apalagi bila berubah menjadi bentrokan yang berlarut-larut seperti halnya pertikaian di Doklam pada tiga tahun lalu.
Meskipun China mengatakan bahwa situasi masih stabil dan dapat dikendalikan, ketegangan masih tetap tinggi di tengah salah satu penumpukan pasukan perbatasan terbesar dalam beberapa tahun terakhir.
Sejauh ini belum ada rincian jelas soal bagaimana perselisihan ini dimulai, tetapi perkelahian antarpasukan selama lebih dari tiga minggu lalu di wilayah Ladakh utara dan dekat celah Naku La di sepanjang perbatasan Sikkim telah berubah menjadi zona militer yang tegang.
Ketika Covid-19 terus menghancurkan sebagian besar dunia termasuk India dan AS, hubungan China yang semakin bermusuhan dengan Amerika Serikat yang semakin memburuk.
• China Vs Amerika Serikat Terus Memanas, Ini Analisa Profesor Perihal Kemungkinan Hubungan Mereda
"Cina berada di tengah-tengah kondisi yang bisa disebut momen nasionalis," kata Gal Luft, Co-Director Institut Analisis Keamanan Global, sebuah think tank yang berbasis di Washington seperti dikutip South China Morning Post.
Dari perspektif Beijing, kondisi ekonomi global yang memburuk tidak lagi memungkinkannya untuk fokus pada impian China sebagai satu-satunya sumber legitimasi untuk pemerintahan satu partai.
"Sebaliknya, sekarang fokus pada masalah lain, seperti nasionalisme dan kedaulatan,"
"Pergeseran ini diperkuat oleh meningkatnya persaingan dengan AS," kata Luft.
Dengan kedua belah pihak menolak untuk mundur guna meredakan ketegangan.
• Amerika Serikat Tantang China Tiongkok di Laut Cina Selatan, Kirim Kapal Perusak Bersenjata Rudal
Para pakar percaya bahwa pertikaian terbaru adalah yang paling serius sejak kemunduran militer selama 73 hari pada tahun 2017 di sepanjang perbatasan tanpa tanda di tri-persimpangan terpencil Sikkim, Tibet dan Bhutan yang dikenal sebagai Doklam.
Sebanyak 5.000 tentara China telah dikerahkan dalam beberapa pekan terakhir di beberapa lokasi di Ladakh timur, termasuk Danau Pangong dan Lembah Galwan.