Kisah Pilu ABK Indonesia di Kapal Ikan China, Lasiran: Makan Ikan Cuma 1-2 Kali Dalam Sebulan

Kedatangan para ABK berangkat melalui Korea Selatan dan di Terminal 3 Kedatangan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten

Penulis: Muhammad Firdaus | Editor: Muhammad Firdaus
MBC/Screengrab from YouTube
Ilustrasi - kasus ABK Asal Indonesia di Kapal China. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah menyambut kepulangan sembilan Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia yang bekerja di Kapal China, pada Jumat (29/05/2020) malam lalu.

Kedatangan para ABK berangkat melalui Korea Selatan dan di Terminal 3 Kedatangan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Penyambutan ABK ini sebagai bentuk dukungan moril dan kepedulian pemerintah akan nasib pekerja Indonesia sebagaimana diamanahkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (UU PPMI).

Adapun, kesembilan ABK yang kembali ke Indonesia yakni Nugi Pagestu (Bandung/Jawa Barat); Eko Abdurrachman, Rohman, dan Agung (Cirebon/Jabar); dan Aidul (Lampung Selatan/Lampung).

Empat ABK lainnya yakni Arief Saefudin (Kediri/Jatim); Lasiran (Kebumen/Jateng); David Malvino (Jakut/DKI Jakarta); dan Erik (Palu/Sulteng).

"Pemerintah melakukan berbagai upaya agar semua cerita menyedihkan tentang penderitaan dan kekerasan terhadap ABK Indonesia tidak terulang lagi, termasuk memperkuat aspek regulasi dan pengawasan," kata Ibu Ida dikutip dari kemnaker.go.id.

KEJAM! Perlakuan Tidak Adil Pada ABK Indonesia yang Bekerja di Kapal China, Makan Umpan Ikan

Kepada para ABK, Ida berpesan agar bisa memetik pelajaran dan pengalaman apabila ingin bekerja keluar negeri menjadi ABK.

Para calon ABK diminta mempelajari secara seksama kontrak kerja sebelum berangkat, serta mempelajari kredibilitas dan legalitas perusahaan.

Para ABK juga diminta mendatangi kantor Disnaker setempat atau Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) di daerah. "Jadi sebelum berangkat, cek dulu kontrak kerja, cek dulu kredibilitas dan legalitas perusahaan yang akan memberangkatkan, " katanya.

Meski demikian, Ibu Ida mengaku kagum dengan kesabaran sembilan ABK yang telah kembali ke tanah air dengan selamat.

"Saya harap jangan sampai terulang lagi, jangan sampai kena pengaruh atau iming-iming dari calo ya. Kalau mau berangkat pelajari tahapan-tahapan tadi," katanya.

Menaker juga agar para ABK menceritakan pengalaman buruk tersebut melalui media sosial masing-masing.

"Saya senang kalau kalian berbagi kepada teman-teman melalui medsos. Kita harus akhiri cerita sedih ini, kita harus buat cerita gembira, kerja secara prosedural mengikuti aturan yang dibuat pemerintah, perhatikan kontrak kerja dan kredibilitas, serta legalitas perusahaan," katanya.

KRONOLOGI Kematian ABK Indonesia di Kapal China yang Dilarung ke Laut, Ini Penjelasan Menlu Retno

Kisah Pilu ABK

Dalam kesempatan itu, kisah pilu terungkap dari beberapa ABK perihal selama bekerja di Kapal China.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved