Dialog Via Online, Christiandy Sanjaya Atensi Persoalan Perumahan untuk MBR
Melalui video call dengan Kadis PUPR Erani di Desa Runut, Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak.
Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Anggota DPD-RI asal Kalimantan Barat Drs. Christiandy Sanjaya turut memberikan atensinya pada persoalan perumahan rakyat di tengah pandemi covid-19.
Hal ini disampaikanya dalam masa Reses Mei-Juni 2020.
Kabupaten yang menjadi target kajiannya di Kabupaten Landak.
Melalui video call dengan Kadis PUPR Erani di Desa Runut, Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak.
Pada dialog online itu terdapat tiga hal yang dipertanyakan oleh Christiandy Sanjaya.
"Dengan mengacu pada tiga pertanyaan pokok dalam pengawasan.
Dampak virus corona terhadap pemukiman di daerah, akses kemudahan pembangunan perumahan pada masyarakat berpenghasilan rendah dan apakah bantuan stimulan perumahan swadaya sudah berjalan serta kendalanya," tanya Christiandy Sanjaya kepada Erani, Jumat (29/5/2020).
• Gempa Hari Ini 29 Mei 2020, Guncang Wilayah Timur Kairatu-SBB Propinsi Maluku
Kemudian, Kadis PUPR Kabupaten Landak, Erani pun menjawab pertanyaan dengan merangkum menjadi beverapa poin penting.
Dikatakannya bahwa sumber dana dalam pembangunan rumah layak huni berasal dari Dana Alokasi Umum (DAU).
Hingga saat ini, disebutkan Erani dari data sementara sebelum dan apalagi di saat pandemic Covid-19 teridentifikasi 40.000 unit rumah yang tidak layak huni.
"Tentu semua ini menjadi perhatian ibu Bupati dan jajaran PUPR.
Apalagi dampak Covid-19 menyebabkan menurunnya pendapatan masyarakat karena 2 harga komuditas andalan masyarakat pedesaan Kabupaten Landak, Karet dan Kelapa Sawit mengalami penurunan tajam," jelasnya.
Lebih lanjut, Ia menerangkan demi meningkatkan bantuan perumahan kepada masyarakat yang terindentifikasi dan rumahnya tidak layak huni, pihaknya pun melakukan beberapa strategi.
• RAMALAN Zodiak Lusa Minggu 31 Mei 2020, Taurus Dapat Keuntungan Tak Terduga, Scorpio Ceroboh
Pertama, pola intervensi yang meliputi pola intervensi peningkatan kualitas rumah dan berikutnya pola bangun baru.
"Ini sudah berjalan sosialisasinya di beberapa desa," kata dia.