Idul Fitri 2020
Dokter Eka Ardiani Berbagi Tips Sehat saat Hari Raya | Pola Makan Tak Seimbang Ancam Kesehatan
Menurut dr Eka Ardiani Putri apabila ingin tubuh tetap sehat dan tidak mendadak gemuk setelah lebaran harus cerdas mengonsumsi makanan.
Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Marlen Sitinjak
Kemudian ia juga menyebutkan masakan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat disaat lebaran yaitu masakan lauk khas Jawa Timur (Rawon) yang memiliki kandungan 288 kalori dalam satu porsi.
"Sate dengan bumbu kacang/kecap bersama nasi putih hangat pasti membuat perut menjadi kenyang dalam sekejap. Tapi, perlu diketahui dalam 100 gram sate ayam mengandung 466 kalori dan nasi putih sebanyak 204 kalori. Apabila di total, dalam sekali makan kita akan memasukan sekitar 670 kalori dalam tubuh," jelasnya.
Tidak hanya itu kue yang menjadi cemilan ringan juga mengandung kalori yang cukup tinggi.
• Sejarah Tradisi Ziarah Kubur Saat Idulfitri dan Manfaatnya, Jadi Pengingat Dunia Akhirat
Disebutkannya, satu di antaranya kue yang paling banyak dihidangkan pada saat lebaran adalah kue nastar.
Dalam satu buah kue nastar memiliki sekitar 75 kalori, satu porsi (60 gram) memiliki 224 kalori, dan 100 gram kue dengan selai nanas ini memiliki sekitar 373 kalori.
Terlebih lagi kandungan lemak hingga 26 persen dan karbohidrat 68 persen.
Dan bahkan air sirup maupun soda juga mengandung kalori yang cukup tinggi.
Dalam satu gelas yang berisi 350 mili mengandung 140 kilo kalori dan juga mengandung gula sebesar 33,76 gram.
"Jadi agar tetap lebih sehat minumlah air putih, karena kandungan kalorinya nol (0), dan konsumsi makanan jangan berlebihan," tuturnya.
"Dari hal tersebut, dapat dihitung jumlah kalori yang telah masuk ke dalam tubuh kita, serta banyaknya yang dibutuhkan," kata dr Eka Ardiani Putri.
Tentu banyak juga yang bertanya-tanya bolehkan mengonsumsi makanan tersebut.
Dikatakan dr Eka, bagi masyarakat yang memiliki tubuh sehat dan tanpa gejala penyakit, maka boleh-boleh saja mengonsumsinya asalkan dengan baik dan sehat.
"Untuk masyarakat yang memiliki sakit seperti hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, gagal ginjal dan penyakit lainnya. Tentu saja makanan yang harus dikonsumsi menunya berbeda," katanya.
Ia pun menuturkan kepada masyarakat agar konsultasi kepada dokter atau ahli gizi tentang konsumsi makanan yang baik dan sehat demi terjaganya kesehatan tubuh. (*)