Potret Reaksi Pedagang di Pasar saat di Rapid Tes, Menangis Ketakutan hingga Curhat Masalah Hidup

Ia pun mengaku semakin cemas ketika mengetahui bahaya virus corona jika menginfeksi seseorang.

Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
Rapid Test para pedagang Pasar Pagi Putussibau Utara, oleh tim Gugus Tugas Covid-19 Kapuas Hulu, Kamis (15/5/2020). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pemeriksaan melalui rapid tes terus digalakkan pemerintah untuk mendeteksi penyebaran virus corona di masyarakat.

Seperti yang dilakukan Pemerintahan Kabupaten Kulon Progo menggelar rapid tes massal pada pedagang di Pasar Wates, Kulon Progo, Rabu (20/5/2020) kemarin.

Ada cerita cukup menjai perhatian dalam pelaksanaan rapid tes ini.

Ketika ada seorang ibu-ibu menangis lantaran ketakutan.

Bukan lantaran takut pada jarum suntik, pedagang tersebut mengaku lebih cemas dengan hasil tes yang keluar.

Sejumlah petugas medis bersiap mengambil darah para pedagang di Pasar Wates termasuk S.

Tiba-tiba, S meneteskan air mata dan terisak saat gilirannya.

Keluarga Kecewa Identitas PDP dan Reaktif Hasil Rapid Test Tersebar Lewat Pesan Berantai

Saat ditanya, rupanya S ketakutan membayangkan hasil tesnya keluar.

"Takut, jika hasilnya positif bagaimana?" kata S sambil terisak, seperti dilansir dari Tribun Jogja.

Sebagai seorang pedagang, kekhawatirannya beralasan lantaran berinteraksi dengan banyak pembeli.

Ia pun mengaku semakin cemas ketika mengetahui bahaya virus corona jika menginfeksi seseorang.

"Virus corona itu menakutkan, jadi deg-degan," kata S terbata-bata.

Kendati demikian, ia merasa bersyukur mendapatkan kesempatan rapid test.

"Hanya menunggu hasilnya keluar sembari berdoa agar hasilnya negatif," harap dia.

Diskes Kalbar Rapid Test 142 Pekerja Migran Indonesia yang Dideportasi Malaysia

Sedangkan pedagang lainnya, ES mengaku cemas dan dilema berjualan di masa pandemi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved