Ramadhan 2020
MUTIARA RAMADHAN - Ramadan dan Pendidikan Keluarga
Ramadhan1441 tahun ini terasa berbeda. Kita berpuasa di tengah mewabahnya pandemi Virus Corona Disease (Covid-19).
Rumah adalah tempat curhat ternyaman bagi anak-anak kita. Rumah adalah sumber inspirasi bermutu khususnya bagi anak-anak yang sedang mencari jati diri.
Rumah bukanlah hotel atau restoran, yang hanya menjadi tempat menginap dan makan. Rumah adalah awal dari segala kebaikan dan keburukan. Segeralah fungsikan peran rumah Anda.
Membaca nasihat Prie GS dan Jamil Azzaini tersebut di atas membuat saya merenung. Tentu bukan perkara mudah menjadikan rumah sebagai `surga'.
Di zaman edan ini, banyak persoalan yang menyebabkan suasana batin keluarga terasa menjauh.
Misalnya saja, meski sama-sama berada di rumah, kadang kita justru sibuk dengan handpone masing-masing.
Suami sibuk dengan relasinya. Istri sibuk dengan teman-temannya.
Sebagai orangtua, kita mesti amalkan perintah Tuhan, "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka" (Qs. At-Tahriim: 6).
Mari kita tancapkan niat untuk menjadikan adagium rumahku surgaku benar-benar nyata. Kita berkomitmen bersama pasangan dan anak-anak untuk meraih "surga" yang dekat dulu.
Kita sediakan waktu terbaik untuk mendidik buah hati dengan keteladanan.
"Satu keteladanan lebih baik daripada seribu kata-kata", demikian pesan mendiang Nurcholis Madjid yang akrab disapa Cak Nur.
Hal ini penting karena kita tentu tak ingin bila nanti di akhirat ketika sudah dipanggil untuk masuk surga, ternyata anak-anak kita komplain kepada Tuhan karena selama hidup di dunia ini kita tidak pernah peduli dengan pendidikan agama dan adab mereka. (*)