Yohanes Andriyus Wijaya Temukan Toleransi Beragama Selama Dirawat di RSUD Ade M Djoen Sintang
Saya menemukan inspirasi dari sini. Kita disentuh untuk tidak melupakan Tuhan. Saya diajak berdoa bersama ketika pagi.
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,SINTANG - Penyintas Corona asal Kabupaten Sanggau, Yohanes Andriyus Wijaya mengaku menemukan toleransi antarumat beragama di RSUD Ade M Djoen Sintang selama proses penyembuhan di ruang isolasi mandiri.
Andri menceritakan, ketika diantar makanan oleh perawat dia diajak berdoa bersama. Apabila perawat yang mengantarnya seorang muslim, doa yang sama juga dipanjatkan menurut kepercayaannya masing-masing
“Saya menemukan inspirasi dari sini. Kita disentuh untuk tidak melupakan Tuhan. Saya diajak berdoa bersama ketika pagi. Kalau pun misalkan beda agama, kami berdoa dalam hati. Itu yang saya dapatkan. Saya tidak pernah menemukan ini di tempat lain,” ungkap Yohanes Andriyus Wijaya.
Menurut Andri, inspirasi seperti ini harus dicontoh di rumah sakit lain, seperti halnya di Kabupaten Sanggau. Dia berjanji, akan membawa inspirasi positif ini ke RSUD M.TH. Djaman, Sanggau.
• Pasien Positif Covid-19 Asal Sanggau Dinyatakan Sembuh dan Diperbolehkan Pulang
“Mungkin itu bisa dijadikan inspirasi di Sangau. Dan kebetulan saya sebelum di PDAM, saya dewas rumah sakit 5 tahun. Ada banyak inspirasi yang saya dapatkan di sini, saya bagikan ke dewas di sana, supaya bisa positif di sintang bisa kita gunakan,” ujar Yohanes Andriyus Wijaya.
Andri mengakui, ada banyak hikmah yang didapat selama 61 hari menjalani isolasi selama proses penyembuhan dari virus corona.
“Ada kalanya kita perlu sendiri. Kesendirian itu kita nikmati, ada keheningan yang kita dapat, sehingga kita bisa merasakan betapa Tuhan itu baik pada kita. Dulu kita bisanya minta minta, sekarang saatnya kita harus berterima kasih, bahwa Tuhan melalui orang lain bekerja untuk menolong kita,” ungkap Yohanes Andriyus Wijaya.
Usai dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang, hal pertama yang akan dilakukan Andri yaitu menyelesaikan tugasnya sebagai Direktur PDAM Tirta Pancur Aji yang selama 2 bulan terakhir harus terpaksa ditinggalkan.
“Hal pertama yang akan saya lakukan yang jelas saya harus menyelesaikan pekerjaan saya sebagai direktur PDAM di sanggau. Kemudian, saya akan meyakinkan orang, bahwa Covid pasti bisa sembuh. Dan seorang Covid tidak perlu dijauhi, karena kalau sudah sembuh, sudah baik, tetapi protokol pemerintah harus tetap mengatur jarak dan menggunakan masker,” tukas Yohanes Andriyus Wijaya.
Jarot Apresiasi Tim Medis
Kesembuhan PDP 02 terkonfirmasi positif corona yang dirawat di RSUD Ade M Djoen Sintang kabar menggembirakan bagi Bupati Sintang, Jarot Winarno. Hal ini membuktikan bahwa, pasien corona bisa disembuhkan.
“Beliau ini, penyintas corona pertama di Sintang yang sembuh. Apa yang yang terjadi hari ini, meyakinkan masyarakat bahwa virus corona bisa disembuhkan, apalagi kalau tidak ada penyakit penyerta,” kata Jarot, Minggu (17/5).
Terhitung tiga kali Jarot Winarno menjenguk Yohanes Andriyus Wijaya selama menjalani isolasi di RSUD Ade M Djoen Sintang. menurut Jarot, support moril sangat dibutuhkan para pasien corona yang kesepian selama diisolasi.
• Bupati Kapuas Hulu Imbau Masyarakat Pakai Masker Jika Keluar Rumah
“Mereka mengalami pandemi kesepian. Bayangkan 61 haari hidup sendiri di ruang isolasi. Makanya saya suka menyempatkan diri, singgah masuk sebentar, karena memang pasien corona itu kesepian,” kata Jarot.
Jarot meyakinkan masyarakat, jika mendapat cobaan terpapar corona harus yakin, jika virus ini dapat disembuhkan. Oleh sebab itu, masyarakat diminta tidak panik, dan tetap mengikuti anjuran pemerintah untuk mengantisipasi Covid-19.