Konfirmasi Covid-19 di Kalbar Capai 95 Kasus- Pontianak, Singkawang dan Ketapang Transmisi Lokal
Kita tidak tahu siapa yang sudah tertular dan bisa jadi kita sendiri yang tertular dan menularkan dengan orang lainnya
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Tiga daerah di Kalbar yakni Kota Pontianak, Kota Singkawag, dan Kabupaten Ketapang pada tahap mengkhawatirkan penyebaran virus corona yang memicu penyakit Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kalbar dr Harisson MKes mengatakan penularan corona di tiga wilayah ini sudah transmisi lokal.
Kadiskes menjelaskan, transmisi lokal artinya penularan yang terjadi bukan lagi dari warga luar melainkan antarsesama penduduk setempat.
"Beberapa daerah sudah masuk kategori wilayah transmisi lokal. Penularan sudah terjadi antarwarga. Transmisi lokal Pontianak, Ketapang, dan Singkawang," ujar Harisson saat diwawancarai, Kamis (7/5).
Hingga Kamis, kasus konfirmasi Covid-19 di Kalbar mencapai 95 orang. Ada penambahan 17 kasus pada Rabu dan 5 kasus pada Kamis.
Harisson menjelaskan, 5 kasus konfirmasi Covid-19 masing-masing 3 orang dari Kota Pontianak dan 2 orang dari Kota Singkawang.
• Cara Jitu Seorang Petani Daniel, Tetap Aman dan Nyaman Ditengah Pandemi Covid-19
“Lalu ada 3 orang dari kasus konfirmasi Covid-19 telah dinyatakan sembuh dalam pemeriksaan dua kali hasil swabnya negatif secara berturut- turut dan dan sudah bisa pulang kerumah tapi dengan catatan dalam 14 hari tidak boleh keluar rumah,” ujarnya.
Mereka yang sembuh sebanyak 3 orang yakni 2 orang di Kubu Raya dan 1 orang di Kota Pontianak. Ketiga orang ini dari klaster yang sama. Kadiskes menambahkan, Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) juga melaporkan ada 95 orang pasien yang dalam pemeriksaan laboratorium RT PCR-nya negatif.
“Rincian pasien negatif per kabupaten/ kota yakni di Kota Pontianak 69 orang, Kota Singkawang 11 orang, Kabupaten Ketapang 6 orang, Kabupaten Sintang 2 orang, Kabupaten Kapuas Hulu 4 orang, Kabupaten Kayong utara 2 orang , Kabupaten Kubu raya 1 orang,” pungkasnya.
Sementara itu Gubernur Kalbar H Sutarmidji juga mengumumkan penambahan 5 kasus konfirmasi Covid-19 di Kalbar pada Kamis melalui akun Facebook @Bang Midji.
Gubernur mengatakan penambahan 5 kasus konfirmasi Covid-19 ini masing-masing 3 orang dari Kota Pontianak dan 2 orang dari Kota Singkawang.
“Selain itu, ada 3 orang dinyatakan sembuh. Kita hampir menuntaskan penanganan 1 cluster. Saya berharap ke depan lebih banyak yang segera sembuh,” tulis akun Bang Midji yang diposting, Kamis (7/5/2020).
Ia meminta agar semua masyarakat tetap menjaga imunitas tubuh dan upayakan berjemur serta berolahraga teratur.
Gubernur mengakui melonjaknya kasus infeksi Covid-19 di Kalimantan Barat. Pada Rabu (6/5/2020) terdapat tambahan 17 kasus konfirmasi Covid-19 di Kalbar. Jika ditotal, terdapat 95 kasus hingga Kamis siang.
Ia mengimbau agar warga tetap menggunakan masker, cuci tanga, hindari kerumunan dan jaga jarak. Penularan virus corona disebutnya karena terjadi kontak fisik dengan mereka yang telah tertular.
Hal yang mengkhawatirkan saat ini adalah, warga yang terinfeksi virus corona banyak tidak menunjukan gejala sakit.
Namun, hal itu sulit mengetahui siapa saja yang tertular. Oleh sebab itu, menghindari kerumunan lebih baik, serta menjaga jarak jangan berkumpul.
"Kita tidak tahu siapa yang sudah tertular dan bisa jadi kita sendiri yang tertular dan menularkan dengan orang lainnya," tegas Midji.
Ia mengatakan 17 kasus pada Rabu (6/5) adalah Orang Tanpa Gejala (OTG). Bagi mereka yang mempunyai imun atau daya tahan tubuh bagus maka tidak akan menimbulkan efek yang fatal. Akan berbahaya jika mereka yang mempunyai penyakit bawaan dan imun tubuh yang rendah.
"OTG ini tidak menunjukan sebagai orang sakit, tapi dia berpotensi besar menyebarkan virus ini, karena ada yang kontak dengan dia secara langsung tapi tidak mengetahui atau tidak sadar," ujarnya.
Sutarmidji mengumumkan secara terbuka agar masyarakat sadar. Apabila masyarakat sadar dan patuh akan protokol kesehatan yang ada, maka pandemi ini akan semakin cepat berlalu.
"Ayo kita saling mengingatkan. Kami infokan ini secara terbuka karena kami sayang dengan masyarakat Kalbar," ungkapnya.
Midji meningatkan kasus konfirmasi bakal lebih banyak, karena Kalbar sudah bisa uji PCR sendiri.
"Bahkan kalau masih menyepelekan angka keterjangkitan bisa lebih besar lagi. Untung aja 95 persen bugar seperti OTG," tambahnya.
Ia menjabarkan hasil rapid test yang ada, warga yang reaktif untuk Kota Pontianak mencapai 283 orang. Tapi yang sudah dinyatakan negatif baru 25 orang.
Masih ada 255 yang reaktif di Kota Pontianak. "Kita terus lakukan rapid test se-Kalbar. Saya minta Sambas lakukan rapid test, tujuan kita jangan sampai OTG ini menjangkiti yang lainnya," tegas Midji.
Ia juga mengingatkan dokter, perawat dan mereka yang berhubungan dengan rumah sakit, saat memberikan pelayanan pada pasien agar gunakan APD. Jangan meremehkan dengan pakaian asal. "Pasien datang harus langsung di-rapid test, waktu me-rapid test gunakan APD," pungkasnya.
Saat ini Kota Pontianak menjadi nomor satu penyebaran Covid-19 di Kalbar. Hingga Kamis, terdapat 51 kasus konfirmasi Covid-19 di Kota Pontianak.
"Total ada 51 kasus konfirmasi Covid-19 di Kota Pontianak dari berbagai cluster," ucapnya.
Dihubungi terpisah Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Handanu, mengatakan dari 51 kasus, ada beberapa tenaga medis yang terkonfirmasi positif corona. Setidaknya ada enam petugas kesehatan di Kota Pontianak positif.
• Pemkab Sambas Gelar Rapid Test untuk Sejumlah ASN, Hasilnya Non Reaktif
Ia menjabarkan, lima orang dari RSUD Kota Pontianak termasuk satu petugas customer service. Kemudian seorang petugas Puskesmas di Kota Pontianak juga dinyatakan positif corona. "Ada enam totalnya, lima di RSUD Kota Pontianak dan satu dari Puskesmas," tambah Handanu.
Enam orang dari kalangan petugas kesehatan ini, semua tanpa gejala awalnya. "Semuanya asimtomatik atau tanpa gejala. Mereka sudah diisolasi," tegasnya.
Kemudian kabar gembiranya, Dinas Kesehatan Kota Pontianak hampir berhasil mengendalikan satu klaster yang ada. Handanu menerangkan, klaster yang berhasil dikendalikan adalah klaster Pontianak Timur.
272 Orang Reaktif
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono Edi Rusdi Kamtono memaparkan bahwa hingga Kamis (7/5) sudah terdapat 49 pasien terkonfirmasi Positif covid 19 di Kota Pontianak. Pada Rabu (6/5), hasil dari pemeriksaan sampel PCR dari Laboratorium RS Untan teridentifikasi 10 warga Pontianak yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid 19, dari 17 kasus konfirmasi positif se-Kalbar.
Pihaknya terus mengikuti perkembangan terakhir perjam bahkan permenit situasi Kota Pontianak terkait kasus Covid-19. "Sampai tadi malam jumlah warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 sudah mencapai 49 orang," ujarnya.
Ia memaparkan, jumlah ODP terus bertambah hingga saat ini menjadi 68 orang dan PDP 38 orang. Kemudian hasil rapid test reaktif berjumlah 272 orang dari proses rapid test massal secara random yang dilakukan oleh Diskes Pontianak.
"Sebagian besar hasil rapid test ini sudah di lakukan swab dan sampai saat ini masih menunggu hasilnya dikirim dari Jakarta," ujarnya.
Ia menerangkan, mulai beroperasinya laboratorium RS Untan tentunya sangat membantu kecepatan hasil swab keluar. "Kita harapkan juga hasil swab yang lama di Jakarta bisa di ulang lagi. Supaya bisa mendapatkan hasil swab secepat mungkin," ujarnya.
Menurutnya jika bisa mengetahui hasil swab secara pasti dan cepat. Maka akan mudah untuk melakukan tracing wilayah maupun orang yang berkontak dengan pasien positif Covid-19.
"Sehingga usaha untuk memutus mata rantai penyebaran pandemi Covid-19 bisa dilakukan dengan cepat," ujarnya.
"Kalau seandainya tidak kita putus, dikhawatirkan bisa carrier membawa virus kemana-mana," imbuhnya.
Lebih lanjut Edi menjelaskan bahwa Pemkot sudah merapid test secara acak di Kota Pontianak baik itu pada warung kopi, pasar dan tempat umum lainnya. "Berdasarkan hasil rapid test acak tersebut terdapat warga yang reaktif. Ini menunjukkan bahwa sekarang Kota Pontianak sudah transmisi lokal itu terbukti," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa sudah tidak tahu ada virus corona dimana-mana, seseorang mungkin saja merasa sehat akan tetapi membawa virus kemana-mana, itu yang mengkhawatirkan.
"Oleh sebab itu imbauan pemerintah seperti menjaga jarak, jika masyarakat mau tertib dalam waktu singkat akan terputus. Akan tetapi kita sulit karena aktivitas masyarakat banyak yang diluar. Sehingga pembatasan fisik belum sepenuhnya bisa diterapkan.
Kemudian juga harus rajin mencuci tangan dan menggunakan masker dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
Soal rapid test yang meningkat, Edi menegaskan pihaknya akan menindak lanjuti dengan swab. Maka jika hasil swab cepat ini juga bisa memberikan gambaran penyebaran Covid-19. Dengan hasil rapid test yang reaktif saja sudah memberikan gambaran. "Kita yakin yang reaktif ini sudah 70 persen positif, walaupun belum tentu juga positif," ujarnya.
Ketapang 12 Kasus
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kabupaten Ketapang, Rustami, mengumumkan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Ketapang yang kembali bertambah sebanyak satu kasus, sehingga hingga hari ini Kamis (7/5) terdapat 12 kasus positif Covid-19.
“Hari ini ada penambahan satu orang pasien dengan konfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil swab,” kata Rustami, Kamis (7/5).
Rustami menjelaskan, pasien tersebut merupakan seorang laki-laki berusia 67 tahun yang beralamat di Kecamatan Delta Pawan yang memiliki riwayat perjalanan dari Kota Pontianak.
“Dengan tambahan satu kasus ini, total komulatif kasus positif Covid-19 di Ketapang berjumlah 12 kasus yang tersebar di beberapa kecamatan,” jelasnya.
Untuk itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang itu meminta agar masyarakat untuk dapat melaporkan diri ke Posko Covid-19 Ketapang khususnya bagi mereka yang baru datang dari perjalanan luar Kalbar dan yang merasa pernah kontak dengan pasien terkonfirmasi Covid-19.
Rustami melanjutkan, selain adanya penambahan kasus positif, terdapat juga penambahan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 2 orang sehingga total PDP sampai hari ini berjumlah 43 orang yang terdiri dari 23 orang laki-laki dan 20 orang perempuan dan tersebar di 10 Kecamatan.
“Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) juga bertambah 10 orang sehingga total saat ini 1.057 orang yang tersebar di 20 Kecamatan yang ada di Ketapang,” tambahnya.
Lebih lanjut Rustami menambahkan terkait Ketapang yang masuk dalam kategori wilayah area transmisi lokal artinya penyebaran virus corona yang terjadi tidak lagi melalui masyarakat dari luar kota Ketapang maupun memiliki riwayat perjalanan dari wilayah pandemi Covid-19 tetapi sudah melalui antar masyarakat lokal.
“Dengan demikian Kabupaten Ketapang sudah menjadi zona merah di Kalbar selain kota Pontianak dan Singkawang, dan secara khusus zona merah di Ketapang terletak di Kecamatan Benua Kayong dan Delta Pawan,” pungkasnya.
Tambah Dua Kasus
Jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Singkawang kembali bertambah. Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kota Singkawang selaku Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Singkawang dr Barita P Ompusunggu mengatakan, pada Kamis (7/5) terjadi penambahan dua kasus terkonfirmasi positif Covid-19.
"Informasi ini kami terima dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat melalui sambungan telepon," ujarnya.
Kedua orang tersebut berjenis kelamin wanita dan berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG). Wanita pertama berumur 37 tahun dengan hasil rapid test reaktif, kemudian dilakukan swab pada tanggal 14 April 2020 lalu kemudian hasil swab keluar pada tanggal 7 Mei dan dinyatakan terkonfirmasi positif.
Wanita lainnya berumur 63 tahun dengan hasil rapid test non-reaktif, kemudian dilakukan swab pada 15 April lalu dan hasilnya terkonfirmasi positif pada 7 Mei.
Barita menuturkan kedua wanita terkonfirmasi positif tersebut akan dilakukan penanganan dan perawatan secara intensif di RSUD Abdul Aziz Singkawang. Ia juga menuturkan, semua kontak erat dengan kedua terkonfirmasi positif tersebut dilakukan pemeriksaan rapid tes dan swab.
Hingga saat ini, perkembangan kasus Covid-19 di Kota Singkawang adalah 12 orang, sebelumnya sempat berkurang menjadi 10 orang setelah dua orang diperboleh kan pulang, namun terjadi penambahan kembali dua orang, sehingga total PDP tertap 12 orang.
Terkonfirmasi positif bertambah dua orang, sebelumnya tujuh orang, kini menjadi sembilan orang, dengan tiga dinyatakan sembuh dan enam dirawat. Sedangkan OTG masih tetap di angka 154 orang. Ia juga mengungkapkan dengan adanya penambahan kasus terkonfirmasi positif di Kota Singkawang, kita harus tetap tenang dan tidak panik.
"Kami mengimbau seluruh masyarakat di Kota Singkawang untuk semangkin meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19 dan selalu menjaga kesehatan dan selalu disiplin menjalankan protokol kesehatan Covid-19 seperti menjaga physical distancing, gunakan masker, mencuci tangan, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat," tukasnya.
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut: