Konfirmasi Covid-19 di Kalbar Capai 95 Kasus- Pontianak, Singkawang dan Ketapang Transmisi Lokal

Kita tidak tahu siapa yang sudah tertular dan bisa jadi kita sendiri yang tertular dan menularkan dengan orang lainnya

Editor: Jamadin
TRIBUN PONTIANAK/ ANGGITA PUTRI
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson 

Ia menjabarkan, lima orang dari RSUD Kota Pontianak termasuk satu petugas customer service. Kemudian seorang petugas Puskesmas di Kota Pontianak juga dinyatakan positif corona. "Ada enam totalnya, lima di RSUD Kota Pontianak dan satu dari Puskesmas," tambah Handanu.

Enam orang dari kalangan petugas kesehatan ini, semua tanpa gejala awalnya. "Semuanya asimtomatik atau tanpa gejala. Mereka sudah diisolasi," tegasnya.

Kemudian kabar gembiranya, Dinas Kesehatan Kota Pontianak hampir berhasil mengendalikan satu klaster yang ada. Handanu menerangkan, klaster yang berhasil dikendalikan adalah klaster Pontianak Timur.

272 Orang Reaktif
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono Edi Rusdi Kamtono memaparkan bahwa hingga Kamis (7/5) sudah terdapat 49 pasien terkonfirmasi Positif covid 19 di Kota Pontianak. Pada Rabu (6/5), hasil dari pemeriksaan sampel PCR dari Laboratorium RS Untan teridentifikasi 10 warga Pontianak yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid 19, dari 17 kasus konfirmasi positif se-Kalbar.

Pihaknya terus mengikuti perkembangan terakhir perjam bahkan permenit situasi Kota Pontianak terkait kasus Covid-19. "Sampai tadi malam jumlah warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 sudah mencapai 49 orang," ujarnya.

Ia memaparkan, jumlah ODP terus bertambah hingga saat ini menjadi 68 orang dan PDP 38 orang. Kemudian hasil rapid test reaktif berjumlah 272 orang dari proses rapid test massal secara random yang dilakukan oleh Diskes Pontianak.

"Sebagian besar hasil rapid test ini sudah di lakukan swab dan sampai saat ini masih menunggu hasilnya dikirim dari Jakarta," ujarnya.

Ia menerangkan, mulai beroperasinya laboratorium RS Untan tentunya sangat membantu kecepatan hasil swab keluar. "Kita harapkan juga hasil swab yang lama di Jakarta bisa di ulang lagi. Supaya bisa mendapatkan hasil swab secepat mungkin," ujarnya.

Menurutnya jika bisa mengetahui hasil swab secara pasti dan cepat. Maka akan mudah untuk melakukan tracing wilayah maupun orang yang berkontak dengan pasien positif Covid-19.

"Sehingga usaha untuk memutus mata rantai penyebaran pandemi Covid-19 bisa dilakukan dengan cepat," ujarnya.

"Kalau seandainya tidak kita putus, dikhawatirkan bisa carrier membawa virus kemana-mana," imbuhnya.

Lebih lanjut Edi menjelaskan bahwa Pemkot sudah merapid test secara acak di Kota Pontianak baik itu pada warung kopi, pasar dan tempat umum lainnya. "Berdasarkan hasil rapid test acak tersebut terdapat warga yang reaktif. Ini menunjukkan bahwa sekarang Kota Pontianak sudah transmisi lokal itu terbukti," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa sudah tidak tahu ada virus corona dimana-mana, seseorang mungkin saja merasa sehat akan tetapi membawa virus kemana-mana, itu yang mengkhawatirkan.

"Oleh sebab itu imbauan pemerintah seperti menjaga jarak, jika masyarakat mau tertib dalam waktu singkat akan terputus. Akan tetapi kita sulit karena aktivitas masyarakat banyak yang diluar. Sehingga pembatasan fisik belum sepenuhnya bisa diterapkan.

Kemudian juga harus rajin mencuci tangan dan menggunakan masker dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved