BMKG Ungkap Pemicu Gempa M 7,3 di Maluku Rabu 6 Mei 2020

Kuatnya gempa itu membuat warga berhamburan keluar dari rumah-rumah mereka untuk menyelamatkan diri.

Editor: Nasaruddin
Shutterstock
Ilustrasi gempa bumi 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Gempa bumi berkekuatan 7,3 magnitudo mengguncang wilayah Kabupaten Maluku Barat Daya dan Kepulauan Tanimbar, Maluku, pada Rabu (6/5/2020) malam.

Kuatnya gempa itu membuat warga berhamburan keluar dari rumah-rumah mereka untuk menyelamatkan diri.

Gempa yang terjadi pada pukul 22.53 WIT tersebut berada pada lokasi 6.95 Lintang Selatan dan 130.04 Bujur Timur atau berjarak 95 kilometer timur laut Tepa, Maluku Barat Daya dan 181 kilometer Saumlaki Kepulauan Tanimbar.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Ambon, Andi Azhar Rusdin membenarkan gempa tersebut dirasakan sangat kuat getarannya, tidak hanya di Tepa dan Tanimbar, namun hingga ke sejumlah wilayah di Maluku seperti Dobo, Kepulauan Aru, Tual, Banda, Maluku Tengah hingga ke sejumlah daerah di Papua seperti di Sorong, Fak-Fak, Kaimana dan daerah lain.

Hotman Paris Tanya Aa Gym Cara Menahan Godaan Wanita Cantik, KH Abdullah Gymnastiar Ungkap Solusinya

“Getarannya sangat kuat sekali dirasakan warga di Tepa dan Saumlaki dengan skala IV MMI. Warga di Dobo, Banda Tual, Tiakur dan sejumlah daerah lain di Papua juga merasakan getaran yang kuat dengan skala III MMI,” ungkap dia.

Sejauh ini, kata Andi, pihaknya belum mendapatkan laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan dari guncangan gempa tersebut.

“Sampai saat ini kami belum terima laporan adanya dampak kerusakan,” kata dia.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Ambon menyebut, gempa berkekuatan 7,3 magnitudo yang mengguncang wilayah Kabupaten Maluku Barat Daya dan Kepulauan Tanimbar, Maluku, pada Rabu (6/5/2020) malam adalah jenis gempa menengah.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Ambon, Andi Azhar Rusdin mengatakan, gempa yang berpusat di selatan Laut Banda itu dipengaruhi oleh adanya aktivitas subduksi laut Banda.

“Gempa bumi 7,3 magnitudo yang terjadi ini merupakan jenis gempa bumi menengah yang diakibatkan oleh adanya subdiksi Laut Banda,” kata Andi, kepada Kompas.com, via telepon seluler, Rabu malam.

Tagihan PLN Melonjak, Cek Riwayat di www.pln.co.id Ada Aplikasi Mobile dan Penjelasan Resmi PLN

Andi mengungkapkan, berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi yang terjadi memiliki mekanisme sesar naik atau thrust fault.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme sesar naik,” kata dia.

Saat ini, kata dia, gempa susulan masih terus terjadi di wilayah tersebut setelah gempa utama terjadi.

Andi pun mengimbau kepada warga agar tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan isu yang berkembang di masyarakat, sebab gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Dia juga mengimbau warga agar dapat menghindar dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved