Seribu Rapid Test Segera Tiba di Ketapang, Ini Penjelasan Rustami

Itu sebabnya orang yang hasil rapid test reaktif perlu melakukan pemeriksaan swab baik melalui lendir hidung atau tenggorokan

Penulis: Nur Imam Satria | Editor: Jamadin
TRIBUN PONTIANAK/Nur Imam Satria
Juru bicara gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 di Ketapang, Rustami yang juga selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Sebanyak seribu rapid test dalam waktu dekat akan tiba di Kabupaten Ketapang.

Juru bicara gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 di Ketapang, Rustami mengaku seribu rapid test yang datang nantinya akan langsung digunakan dibeberapa wilayah hasil dari tracing beberapa cluster kasus yang ada di Kabupaten Ketapang.

Wilayah tersebut diantaranya, Kelurahan Mulia Baru, Kelurahan Tuan-Tuan, lingkungan At-taqwa, Desa Muara Kayong, Sindor, Kecamatan Marau dan wilayah lainnya.

19 Warga Binjai Hulu Kabupaten Sintang Jalani Rapid Test, Satu Hasilnya Reaktif

“Tracing sudah dilakukan nanti dari tracing siapa saja yang kontak dengan pasien akan kita rapid test. Sebelumnya rapid test sudah dilakukan dibeberapa lokasi terhadap pihak yang sempat kontak dengan pasien dan hasilnya non reaktif, termasuk rapid test terhadap tenaga medis baik di Puskesmas, Agoesdjam hingga di Dinkes juga non reaktif,” kata Rustami, Senin (27/4/2020).

Rustami menjelaskan, rapid test sendiri dilakukan sebanyak dua kali dengan jarak waktu sekitar 10 hari dari rapid test yang pertama kali dilakukan.

Sebelumnya, Rustami menjelaskan bahwa rapid test merupakan metode screening awal dengan sampel darah guna mendeteksi antibodi tubuh manusia namun hasil pemeriksaan tersebut tidak dapat dijadikan kepastian apakah Covid-19 ada apa tidak, meskipun hasilnya reaktif lantaran bisa jadi yang terdeteksi antibodi terhadap virus lain.

“Itu sebabnya orang yang hasil rapid test reaktif perlu melakukan pemeriksaan swab baik melalui lendir hidung atau tenggorokan yang mana tes tersebut memerlukan waktu beberapa hari guna memastikan apakah positif atau negatif Covid-19,” terang Rustami

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved