Virus Corona Masuk Kalbar

Kisah Pilu Seorang Karyawan Perusahaan Kue di Pontianak yang Terpaksa Dirumahkan

Winfield menceritakan, sejak 2 April lalu dirinya bersama 4 rekan lainnya dipanggil pihak HRD perusahaan.

Penulis: Muzammilul Abrori | Editor: Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Ilustrasi pemutusan hubungan kerja (PHK). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Penyebaran wabah corona virus disease atau Covid-19 sangat memberikan dampak buruk pada sektor ekonomi masyarakat, terlebih pada mereka pelaku usaha-usaha mandiri.

Hampir satu bulan, Winfield Alkis seorang pekerja disalah satu perusahaan kue di Kota Pontianak dirumahkan, akibat pandemi penyebaran wabah Covid-19.

Winfield menceritakan, sejak 2 April lalu dirinya bersama 4 rekan lainnya dipanggil pihak HRD perusahaan.

"Pertama ada kabarlah dari kawan itu yang satu perusahaan saya, dia bilang kayanya kita ga lama lagi bakal ada yang dirumahkan,"

"Terus tepatnya tanggal 2 April kalo ga salah saya, nah saya bersama empat rekan lainnya di panggil HRD, dia bilang saya akan  dirumahkan," ungkap Winfield kepada Tribun, pada Minggu (26/4/2020).

Peduli Covid-19, Pegawai OJK Kompak Pangkas Gaji dan THR Demi Bantu Warga Terdampak

Namun, saat diberi tahu tentang dirinya yang akan dirumahkan, pihak perusahaan tidak memberikan waktu pasti, sampai kapan dirinya bersama rekan lainnya dirumahkan.

"Dia bilang ngga tahu sih kapan masuknya, tunggu adonannya itu stabil lagi. Nanti baru dipanggil lagi," tuturnya.

Lanjutnya selama Winfield dirumahkan, dirinya mengatakan tidak menerima tunjangan apapun dari perusahaan.

"Paling nanti hanya diberikan gaji sesuai saya kerja dari tanggal 21 Maret sampai 2 April itu aja," katanya.

Ditengah kondisi sulit seperti saat ini, yang ditambah dirinya yang harus dirumahkan, membuat ia hanya bisa berpasrah dan berfikir bagaimana bisa mencari pekerja lain, untuk bisa membantu memenuhi kebutuhan rumahnya.

VIDEO : BPKS se-Kota Singkawang Akhiri Program Satu Bulan Penyemprotan Disinfektan

Saat ini sumber penghasilan dirinya mengatakan hanya bisa mengandalkan ayahnya yang bekerja di Malaysia, sebagai pekerja mebel.

Dalam kesempatan inipun ia berharap, pemerintah bisa lebih memerhatikan lagi kepada pekerja-pekerjan yang terdampak covid-19.

Sebab ia pun mengerti, perusahaan tidak akan memberikan tunjangan maupun gaji, karena omzet yang dimiliki perusahaan pun tengah menurun.

"Pemerintah semoga bisa mengertilah, seperti kita inikan pegawai yang dirumahkan, tidak ada penghasilan.

Dari perusahaan pun seperti tidak berani untuk memberikan gaji, soalnya kan omzet mereka kan pada menurun,"

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved