Iran Cabut Lockdown di Teheran Demi 2 Keuntungan | Parade Militer, Peralatan Medis Gantikan Rudal

Presiden Iran Hassan Rouhani menyebut kebijakan pembukaan lockdown itu sebagai strategi "smart distancing" yang akan memerangi dua musuh sekaligus.

Editor: Ishak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA/EPA-EFE/ABEDIN TAHERKENAREH VIA KOMPAS.COM
Iran Paksa Cabut Lockdown di Teheran, Ahli Menolak | Parade Militer, Peralatan Medis Gantikan Rudal / ILUSTRASI 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Iran adalah satu di antara negara dunia yang paling parah merasakan dampak pandemi global Covid-19 akibat infeksi virus corona jenis baru, Coronavirus SARS-CoV-2

Sejak kemunculannya di Wuhan China pada akhir 2019 silam, virus mematikan yang pada awalnya disebut sebagai 2019-nCoV itu telah menginfeksi lebih dari 80 ribu jiwa di Iran

Lebih dari 5 ribu di antaranya menjadi korban tewas keganasan Covid-19 di Negeri Para Mullah itu. 

Pada Sabtu (18/4/2020), dilansir dari Kompas.com yang mengutip New York Times, ibu kota Teheran mencabut lockdown di tengah wabah virus corona yang masih berkecamuk. 

CEK FAKTA - Vaksin BCG Efektif Cegah Virus Corona di Indonesia | Berikut Penjelasan WHO dan Ahli

Pegawai pemerintah dan sektor swasta diminta untuk kembali bekerja begitu lockdown dicabut.

Adapun provinsi di Iran lainnya sudah membuka lockdown sejak dua pekan lalu dan pembatasan perjalanan seminggu sebelumnya.

Meski begitu, sekolah dan acara olahraga tetap ditutup.

Restoran juga hanya diperbolehkan melayani pesanan untuk dibawa pulang.

Presiden Iran Hassan Rouhani menyebut kebijakan pembukaan lockdown itu sebagai strategi "smart distancing" yang akan memerangi dua musuh sekaligus.

KABAR Menggembirakan Corona Dunia | Setengah Juta Positif Covid-19 Sembuh, Ujicoba Remdesivir Sukses

Keduanya  yaitu pandemi virus corona dan keruntuhan ekonomi yang sudah tegang akibat sanksi internasional.

"Pesan kami adalah orang-orang hebat Iran dan semua entitas swasta dan pemerintah, pekerja dan insinyur,"

"Meskipun melawan virus corona di satu sisi, juga melanjutkan pengembangan ekonomi negara kita," kata Rouhani pada Kamis.

Ditolak Para Ahli Kesehatan

Berdasarkan laporan resmi Worldometers sebanyak 5.031 orang dinyatakan tewas akibat virus corona di Iran.

Termasuk beberapa pejabat tinggi di sana.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved