Virus Corona Masuk Kalbar

Warga Pontianak Harap Pemerintah Kaji Ulang Wacana PSBB dan Siapkan Bantuan Merata Bagi Masyarakat

Junaidi juga mengungkapkan apabila PSBB diberlakukan tentu Pemerintah harus siap untuk memberikan keperluan kebutuhan hidup masyarakat.

Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK/Muhammad Rokib
Salah satu warga Kota Pontianak Timur, Junaidi yang juga menjabat selaku ketua RW 08 Kelurahan Banjat Serasan, Sabtu (18/4/2020). 

Rincian jumlah kasus reaktif Covid-19 di Kalbar.

Pontianak = 130.

Landak = 17.

Ketapang = 11.

Kubu Raya = 10.

Sekadau = 10.

Sanggau = 6.

Melawi = 3.

Kapuas Hulu = 3.

Kayong Utara = 2

Mempawah = 2.

Singkawang = 1.

Sintang = 1.

Sambas = 0.

Bengkayang = 0.

PSBB di Kota Pontianak

Gubernur Kalbar, Sutarmidji meminta Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono tetap tegas dalam mengatur kondisi Kota Pontianak saat ini.

Ia mendukung dan meminta Edi Kamtono, tidak tunduk dengan siapapun serta tidak gentar dengan intervensi yang dilakukan oknum-oknum tidak mengetahui persoalan yang ada.

Perihal menutup tempat keramaian dan pembatasan dengan penutupan jalan-jalan yang dianggap mengundang keramaian dinilainya sebagai langkah tepat.

Bahkan menurut Midji, di Pontianak sangat memungkinkan untuk dilalukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seperti di Jakarta dan sekitarnya.

Hal itu diungkapkannya pasal adanya penularan virus corona transmisi lokal.

Artinya untuk penularan di Pontianak disebutnya bukan lagi warga yang keluar daerah.

"Penularan di Pontianak ini sudah transmisi lokal, artinya penularan sudah antar warga,"ucap Midji saat diwawancarai, Rabu (15/4/2020).

Midji menegaskan, untuk Kalbar memang belum ada rencana penerapan PSBB.

 Saksikan Serta Catat Materi dan Soal Sahabat Pelangi Minggu Kedua, Mulai Senin 20 April di TVRI

"Kalau Kalbar belum tapi untum Pontianak sangat mungkin, karena sudah transmisi lokal, banyak kasus orang tanpa gejala (OTG)," tegasnya.

Oleh karena itu, ia meminta Wali Kota Pontianak tegas mengatur kota jangan sampai menimbulkan persoalan lebih besar.

"Pak Wali harus tegas, janga tunduk dengan ancaman dari siapapun dalam mengatur kota, yang ngeyel tindak secara hukum," ujarnya.

Ia menjelaskan di Pontianak sekarang kondisinya tidak baik dalam kasus corona.

Banyak orang tanpa gejala, "lebih dari  196 orang yang  sekarang kita karantina ketat, karena hasil ravid test nya reaktif," ucapnya.

Midji meminta tetap tutup dulu pusat keramaian kota.

"Yang mau ngancam ini, itu kalau perlu tangkap aja.  Syukur-syukur Kota Pontianak belum memberlakukan PSBB," kata Mantan Wali Kota Pontianak dua periode ini.

Ia menuturkan, dalam kondisi sekarang jangan ada yang merasa  paling hebat.

"Kalau mau jadi tenaga relawan, di ruang isolasi aja, mau? ya monggo,"pungkasnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved