Wabah Virus Corona
Ini yang Terjadi Saat Tubuh Terinfeksi Virus Corona Covid-19: Ada Pertarungan Seperti Lomba Sprint
virus corona yang sudah masuk dalam tubuh kemudian menyerang................
2. Iran: 79.494 kasus, 4.958 meninggal, 54.064 sembuh
3. Turki: 78.546 kasus, 1.769 meninggal, 8.631 sembuh
4. India: 14.352 kasus, 486 meninggal, 2.041 sembuh
5. Israel: 12.982 kasus, 151 meninggal, 3.126 sembuh
6. Korea Selatan: 10.635 kasus, 230 meninggal, 7.829 sembuh
7. Jepang: 9.787 kasus, 190 meninggal, 935 sembuh
8. Arab Saudi: 7.142 kasus, 87 meninggal, 1.049 sembuh
9. Pakistan: 7.025 kasus, 135 meninggal, 1.765 sembuh
10. UEA: 6.302 kasus, 37 meninggal, 1.188 sembuh
11. Indonesia: 5.923 kasus, 520 meninggal, 607 sembuh
Cegah Tertular Covid-19
Menjaga dan meningkatkan imunitas tubuh adalah satu di antara cara mencegah diri tertular virus corona Covid-19.
Namun demikian, perlu diingat bahwa untuk meningkatkan dan menjaga imunitas tubuh tidak hanya soal asupan makanan.
Hal itu juga ditunjang dengan sikap kita dalam mengantisipasi virus.
“Physical distancing. Jangan main-main dengan virus. Mau sehat kayak apa kalau dikeroyok virus yang daya tularnya tinggi, tengkurep juga kita!” ujar Dokter Ahli Gizi Dr. dr. Tan Shot Yen, M. Hum seperti dilansir Kompas.com.
Soal asupan makanan, yang terpenting adalah pola makan seimbang.
Sesuai dengan panduan resmi dari Kementerian Kesehatan, makanan bergizi seimbang adalah lauk-pauk, buah-buahan, sayuran, dan makanan pokok.
“Kalau kebanyakan salah salah satu jenis makanan, sudah tidak seimbang lagi,” kata Dokter Tan.
Dalam pengolahan makanan, jangan lupa untuk memperhatikan beberapa hal berikut ini:
1. Mencuci dahulu sayur dan buah dengan bersih
2. Lauk dimasak matang
3. Hindari gula, garam dan lemak berlebihan
Tan juga mengingatkan agar masyarakat mengikuti Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS) seperti cuci tangan dengan sabun.
“Tangan bersih tapi meja enggak dilap. Ingat, kita sekarang berhadapan dengan virus yang enggak terlihat. Pegang-pegang fasilitas publik, habis cuci tangan ya percuma. Pakai sarung tangan lebih konyol lagi. Mindahin virusnya ke mana-mana,” kata dia.
Upaya lain untuk meningkatkan dan menjaga imunitas tubuh adalah cukup istirahat.
“Tujuh jam tidur. Tubuh bukan versi kuota unlimited,” lanjut Dokter Tan.
Selain itu, mendapatkan matahari pagi yang cukup juga bisa membantu meningkatkan imunitas.
“Bukan mataharinya mematikan virus. Jangan salah ya. Tapi membuat tubuh mampu bikin vitamin D3. Ini yang disebut meningkatkan kekebalan tubuh,” kata Tan.
Ia menjelaskan, matahari memiliki 3 gelombang cahaya yakni UVA, UVB dan UVC.
UVA ada sejak subuh, dan merupakan gelombang terpanjang matahari.
UVA ini tidak dibutuhkan oleh tubuh dan dapat menimbulkan risiko kanker dan keriput.
UVC tidak masuk ke bumi karena diserap atmosfer karena ukuran gelombangnya pendek.
Sementara, gelombang ke tiga adalah UVB yang akan sampai ke bumi saat matahari mulai dekat sekitar pukul 10.00.
UVB inilah yang bermanfaat untuk tubuh.
Untuk mendapatkan sinar matahari ini bisa dilakukan cukup selama 15 menit.
“Dapatkan cahaya matahari cukup, kena kulit langsung, jam 10 pagi, 15 menit. Agar UVB yang mengandung pro vitamin D bisa dibuat tubuh menjadi vitamin D3 yang berperan dalam sistem imunitas,” ucap Tan.
Waktu 15 menit tersebut adalah perhitungan rata-rata untuk kulit masyarakat Asia.
“Jika kulitnya gelap, mungkin sekitar 20-25 menit. Karena melanositnya (pemberi warna kulit) banyak. Jadi butuh banyak menyerap agar provit D3nya mencukupi,” kata Dokter Tan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Virus Corona Berpotensi Mati dengan Sendirinya, Ini Penjelasan Pakar IDI"
Penulis : Dian Erika Nugraheny
Editor : Bayu Galih