Virus Corona Masuk Kalbar

Poltekkes Kemenkes Pontianak Bentuk Tim Pengkajian Puncak Wabah Covid-19 di Kalbar

Poltekkes Kemenkes Pontianak telah membentuk team pengkajian tentang puncak perkembangan wabah covid-19.

Penulis: Faisal Ilham Muzaqi | Editor: Madrosid
Tribunpontianak.co.id/Muhammad Rokib
Direktur Poltekkes Kemenkes Pontianak, Didik Haryadi, S. Gz, M.Si saat diwawancara wartawan Tribun di Poltekkes Kemenkes Pontianak, Kalbar, Rabu (15/4/2020). 

Saat ini di enam provinsi tersebut terdapat 4.414 tempat tidur ICU atau 55,3% dari total seluruh tempat tidur ICU (7.987 unit) di Indonesia.

Dari 4.414 tempat tidur ICU itu, hanya tersedia 883 unit (20%) untuk pasien Covid-19.

Sehingga tak akan dapat menampung ledakan pasien ICU yang dapat melonjak lebih dari 8.700 orang.

Adapun data ventilator di RS sampai saat ini jumlah pastinya belum tersedia untuk diakses publik.

Untuk dapat merawat pasien ICU sebanyak itu, dengan rata-rata pasien coronavirus dirawat 8 hari di ICU, diperlukan set alat perlindungan diri (APD) untuk petugas kesehatan antara 1 juta hingga 1,6 juta set APD.

Sementara, APD saat ini tidak tersedia dalam jumlah mencukupi, sehingga tidak bisa menilai apakah persediaan memadai atau tidak. 

Faktanya, sejak akhir Maret lalu tenaga medis di berbagai fasilitas perawatan pasien positif Corona telah kekurangan APD.

Situasi yang kemudian membuat organisasi dokter di Indonesia meayangkan protes keras kepada Presiden Joko Widodo.

Dalam rapat 30 Maret, presiden meminta Gugus Tugas Penanganan COVID-19 menambah 3 juta APD hingga Mei.

Namun di tengah keterbatasan bahan baku dan tingginya permintaan pasar lokal dan global, hal ini menjadi tantangan berat.

Minimnya jumlah tempat tidur ICU, ventilator dan APD, tingginya pertumbuhan kasus harian, besarnya populasi rentan, serta mayoritas pasien dalam pengawasan (PDP) masih menggunakan tempat tidur RS merupakan beberapa faktor yang dinilai dapat memperparah keadaan saat ini.

Pemerintah pusat maupun daerah harus bersiap dengan perencanaan yang lebih terukur.

Jika kebutuhan tersebut tidak disiapkan mulai saat ini dan menjadi tidak terpenuhi, maka tingkat kematian akibat coronavirus di Indonesia akan semakin tinggi.

Pertambahan kasus harian besar Jumlah kasus COVID-19 Indonesia bertambah cukup signifikan dalam tiga pekan terakhir. (*)

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved