Virus Corona Masuk Kalbar

Perangi Covid19 Gubernur Sutarmidji Sampai Menitikkan Air Mata, Persentase Sembuh Capai 38 Persen

Persentase pasien sembuh mencapai 38 persen, dari total 13 kasus terkonfirmasi Covid-19...................

Editor: Madrosid
Screenshot
Jumlah Kasus Virus Corona Meningkat Pesat Sepekan Terakhir, Puncak Pandemi Covid-19? 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Tingkat kesembuhan pasien terinfeksi virus corona di Kalimantan Barat terbilang baik.

Persentase pasien sembuh mencapai 38 persen, dari total 13 kasus terkonfirmasi Covid-19.

Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 per Sabtu (11/4), Kalbar masuk posisi kedua tingkat kesembuhan pasien Covid-19, dengan tingkat kesembuhan di atas 20 persen.

Berdasarkan data terbaru yang diungkap Gubernur Kalbar Sutarmidji pada Minggu (12/4) sekitar pukul 16.00 WIB, pasien Covid-19 yang sembuh di Kalbar bertambah dua orang, sehingga jumlahnya menjadi lima dari total 13 pasien.

Dua pasien sembuh terakhir adalah pria berumur 46 tahun dan wanita berumur 52 tahun.

Keduanya merupakan pasien yang dirawat di RSUD dr Abdul Aziz Kota Singkawang.

“Saya menitikan air mata mendapatkan hasil swab pasien yang dirawat. Barusan ada hasil swab atau Lab pusat, 27 orang dinyatakan sudah negatif virus corona. Ada satu pasien yang termasuk sudah negatif hasil labnya 2 kali berarti sembuh. Besok mereka tidak status PDP lagi, sebagian boleh pulang tetapi masih ada yang harus diobati penyakit bawaannya, tapi tidak di ruang isolasi lagi. Bagi yang bisa pulang tetap isolasi mandiri di rumah 14 hari lagi,” tulis Sutarmidji di akun Facebook Bang Midji.

Wali Kota Edi Kamtono Ijinkan Warga Karantina Pemukiman Secara Mandiri, Tapi Ini Syaratnya

Selain dua pasien yang sembuh, Midji juga mengungkapkan adanya tambahan tiga pasien terkonfirmasi Covid-19 berdasarkan hasil lab yang diterimanya kemarin.

Dengan 10 kasus sebelumnya, kasus Covid-19 di Kalbar bertambah menjadi 13.

Rinciannya lima pasien sembuh, tiga meninggal, empat dirawat dan satu diisolasi ketat.

"Iya hari ini kita mendapat hasil tes bahwa ada tiga tambahan positif," ucap Midji.

Dari tiga pasien terbaru yang positif tersebut, satu pasien telah meninggal dunia.

Sementara dua orang lainnya adalah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang tengah dirawat di rumah sakit.

"Dua orang menuju kesembuhan dan satu orangnya sudah meninggal tanggal 2 April lalu," jelas Midji.

Ia berdoa para PDP dan dua pasien yang terkonfirmasi positif terbaru segera sembuh.

"Usia mereka rata-rata di atas 60 tahun dengan penyakit bawaan, seperti jantung, ginjal diabet, darah tinggi, makanya saran saya beranikan diri rapid test," sarannya.

Ia menegaskan, rapid test diutamakan usia 60 ke atas yang rentan karena ada penyakit bawaan.

"Jika ada perubahan pada kesehatan, misal ada rasa tak nyaman, cepat periksakan diri. Kalau cepat ditangani maka yang terpapar corona insyaallah atas ridho Allah dapat sembuh," katanya.

Meski saat ini persentase kesembuhan di Kalbar cukup tinggi, Midji mewanti-wanti kalau kasus corona di Kalbar masih mungkin bertambah.

Pasalnya ada 59 sampel uji swab warga Kalbar yang belum keluar dari Balitbangkes Kementerian Kesehatan di Jakarta.
Midji mengatakan, kasus positif Covid-19 di Kalbar bisa meningkat signifikan jika hasil lab nanti keluar.

"Kalbar bisa saja terjadi tingkat kasus positif yang meningkat cukup signifikan. tapi yang sembuh akan lebih banyak," ungkap Midji.
Ia mengatakan, tingkat kesembuhan akan meningkat dan mata rantai penularan bisa duputus asalkan masyarakat menaati imbauan pemerintah.

"Masyarakat tetap jaga jarak, cuci tangan dan pakai masker di manapun berada. Kita harus optimis menghadapi virus ini, bagi yang suka ngeyel, menggerutu, merasa hebat dengan komentar yang menyepelekan, maka bisa jadi anda kena batunya," ucap Midji.

Sesuai data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pada Sabtu, Kalbar berada di urutan kedua.

Saat itu kasus positif Covid-19 di Kalbar masih berjumlah 10, dengan tiga di antaranya sembuh atau persentase 33,3 persen.

Kalbar berada di bawah Maluku Utara yang berada di peringkat pertama.

Di Maluku Utara terdapat dua kasus positif Covid-19, dengan satu pasien sembuh atau persentasenya 50 persen.

Midji menegaskan, pasien positif Covid-19 yang dirawat maupun PDP konsidinya sudah membaik.

Begitu pula dengan 56 warga Kalbar yang reaktif corona berdasarkan rapid test, kondisinya juga baik.

Kondisi seperti ini, ditegaskan Sutarmidji jangan membuat kendur dalam penanganan corona.

"Saya terima kasih dengan Polri-TNI dan tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh politik, DPRD dan para pimpinan hingga tingkat RT yang serius tangani masalah ini," ucap Midji.

Midji mengajak semua berbuat lebih lagi dalam penanganan dan pencegahan corona.

Para kepala daerah harus memberikan perhatian serius bagi daerahnya.

"Jaga keterjangkitan cluster. Putus mata rantai penularan, lindungi mereka yang usia rentan dengan penyakit bawaan," tegasnya.

Sutarmidji juga mengupayakan untuk mendatangkan reagent kits untuk tes virus corona. Menurutnya jika reagent kits didapatkan, maka ia yakin penanganan Covid-19 di Kalbar khususnya akan semakin cepat.

Sutarmidji menegaskan saat ini di Kalbar ada dua Polymerase Chain Reaction (PCR) atau tes swab.

"Sekarang ada dua PCR di Kalbar, satu milik Rumah Sakit Untan dan satunya milik Balai POM," ucap Midji.

Bahkan PCR di Laboratorium Universitas Tanjungpura mampu melakukan tes 100 orang per hari. Hanya saja tes belum bisa dilakukan karena belum tersedianya reagent kits yang masih diupayakan pihak pemprov.

"Sulit memang mendapatkan reagent, kita berusaha mendatangkan melalui Menteri Kesehatan dan BNPB," ucap Midji.

Tak hanya itu, Midji juga menambahkan pemesanan reagent kits diusahakan melalui distributor swasta. Hal terpenting menurutnya bagaimana penanganan Covid-19 bisa sesegera mungkin.

"Kalau cepat kita ketahui hasil labnya maka penanganannya pun pasti semakin cepat, sehingga tidak perlu menunggu lama seperti sekarang ini," ucapnya.

Sebelumnya, Midji mengungkapkan upaya lain yang dilakukan Pemprov Kalbar adalah mengatur orang keluar masuk wilayah Kalbar.

Mulai Senin (13/4) seluruh penumpang pesawat dari jurusan manapun, seluruh penumpang kapal laut dari jurusan manapun, akan menjadi ODP saat masuk wilayah Kalbar.

Alamat semua penumpang akan dicatat dan ia minta masyarakat dan khususnya lurah dan ketua RT/RW mengawasi para ODP yang datang tersebut.

Pasalnya, sebagian besar kasus-kasus positif dan reaktif corona mempunyai riwayat pernah dari luar Kalbar atau pernah mengunjungi daerah terjangkit Covid-19.

"Saat ini Pontianak masuk zona merah dan ditetapkan sebagai transmisi lokal," ucap Midji.

Ia mencontohkan beberapa orang yang baru pulang dari wilayah terjangkit Covid-19 seperti Jakarta dan Surabaya, ketika pulang ke Kalbar dan diperiksa rapid test, hasilnya reaktif corona.

Tidak hanya sendiri, keluarganya pun ikut reaktif corona.

"Itu membuktikan bahwa yang rentan adalah keluarga. Makanya hati-hati kepala keluarga yang masih beraktivitas," ujar Midji.

Termasuk ketika pulang ke rumah, Midji menyarankan harus mandi, cuci tangan dan barulah berinteraksi dengan keluarga.

Jika masyarakat mau Kalbar tidak banyak kasus Covid-19 dan menyelamatkan yang terpapar, maka ia mengajak semuanya tetap berada di rumah.

Midji menegaskan bagi warga Kalbar yang nekat pelesiran atau berjalan di daerah terjangkit maka pulangnya langsung diisolasi. Tak tanggung-tanggung isolasi untuk mereka yang membandel Midji sebutkan 28 hari.

"Kalau masyarakat Kalbar mau keluar silakan, tidak dilarang. Tapi saat pulangnya kita akan karantina 28 hari," ujarnya.

Sementara pasien Covid-19 yang terkonfirmasi positif di Indonesia, bertambah 399 orang pada Minggu (12/4).

Dengan bertambahnya pasien tersebut, maka total kasus Covid-19 yang terkonfirmasi positif di Indonesia menjadi 4.241 kasus.

"Kasus positif yang kita dapatkan per hari ini sebanyak 399 orang sehingga total menjadi 4.241 orang," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di BNPB, Minggu (12/4).

Yuri mengatakan, kasus terkonfirmasi positif masih terus bertambah karena penyebaran virus corona masih terjadi di tengah masyarakat. Oleh karena itu, ia meminta semua masyarakat bersatu padu untuk memutus penularan tersebut.

"Mari kita yakini penyebaran masih terjadi, ancaman kesehatan lain masih ada. Mari putus penularan dan jaga kesehatan," kata Yuri.

Meski kasus positif bertambah, akan tetapi jumlah pasien yang sembuh juga bertambah sehingga totalnya menjadi 359 orang. Sementara yang meninggal dunia bertambah sebanyak 46 orang sehingga totalnya menjadi 373 orang.

Yuri pun meyakini bahwa seluruh masyarakat Indonesia bisa melawan Covid-19 yang saat ini masih menjadi pandemi.

"Lawan Covid-19, kita bisa berperan dan mampu berperan dengan baik. Lakukan apa yang menjadi tanggung jawab kita sekalian," katanya.

Ia terus mengimbau agar masyarakat bisa patuh dan disiplin untuk mencuci tangan, menggunakan masker saat berada di luar rumah, dan menjaga jarak aman saat berkomunikasi dengan orang lain.

Termasuk tidak bepergian, terlebih pulang ke kampung halaman karena risikonya sangat besar.

"Mari kita lindungi (keluarga). Lawan Covid-19 dengan tingkatkan imunitas diri, makan bergizi, hati gembira, sabar, tenang, istirahat cukup dan teratur, tidak panik. Gotong royong dan bersatu lawan Covid-19," ucap dia. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved