Sikapi Laporan Kebakaran Palsu, Ateng Tanjaya: Jangan Bikin Kami Lebih Susah Lagi
Menurut Ateng, masyarakat yang memberitkan berita palsu itu sudah pasti melanggar hukum, kita serahkan hal itu kepada penegak hukum.
Penulis: Rizki Kurnia | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Beberapa waktu lalu viral di media sosial, pemadam kebakaran mendatangi lokasi yang dilaporkan terjadi kebakaran.
Namun setelah sampai di lokasi yang dilaporkan, tidak terdapat sedikitpun kebakaran didaerah tersebut.
Menanggapi laporan palsu tersebut, Ketua Forum Komunikasi Kebakaran Ateng Tanjaya mengimbau kepada masyarakat untuk untuk tidak menyusahkan petugas pemadam dengan informasi palsu.
• Asosiasi Pemadam Kebakaran Swasta Kalbar Berikan Bantuan Tangki Air
"Sekarang, kami mohon lah kepada masyarakat untuk memberikan berita yang akurat," ungkap Ateng kepada wartawan Tribunpontianak, Kamis (09/04/2020).
Menurut Ateng, masyarakat yang memberitkan berita palsu itu sudah pasti melanggar hukum, kita serahkan hal itu kepada penegak hukum.
"Tidak menolong ya tidak apa-apa, tapi jangan lah bikin kami susah. Ingat, pemadam kebakaran itu bertugas tidak pandang agama tidak pandang suku, kami tidak mencari musuh, kalau rumah dia yang bikin berita palsu itu kebakaran, kami tetap akan bantu padamkan," katanya.
"Kurang lebih 15 menit kami sudah bisa sampai di TKP, kenapa? karna kan pemadam kami tumbuh di mana-mana, jadi melalui call center kami, jadi secara komando, kemana terjadi kebakaran terjadi, maka rekan terdekatlah yang akan segera datang," ungkap Ateng.
Ateng mengungkapkan menjadi pemadam kebakaran butuh pengorbanan, hanya orang dengan panggilan jiwa dan hati yang menjadi pemadam kebakaran.
"Jadi pemadam itu sudah pasti pengorbanan, jadi masuk ke pemadam swasta itu ngak ada untungnya loh, hanya panggilan jiwa, panggilan hati, bertanggung jawab kepada tuhan yang maha kuasa secara agama masing-masing."
"Kami menyadari sepenuhnya bahwa tantangan terberat selain pemadaman adalah berita-berita tidak bertanggung jawab."
"Berita bohong, sekarang kan kita sudah pakai HT, jadi komunikasi mangkin berkembang, berita palsu jadi makin banyak," ungkap Ateng.
"Cuma sekarang kita udh membentengi diri dengan Forum Komunitas Kebakaran. Forum Komunitas Kebakaran merupakan call center, saya bersedia menjadi ketua call center atau pusat komunikasi 24 jam. Menampung setiap aspirasi dan laporan dari masyarakat. Kalau saya sudah siap 24 jam dan pengalaman saya, Forum ini tujuannya adalah membangun komunitas jaringan dengan masyarakat dan pemadam, dengan berita yang akurat, dan TKP akurat, mendorong pemadam terdekat untuk segera menuju ke TKP agar lebih cepat," lanjutnya.
Selain itu, ia juga menghimbau kepada pemadam kebakaran muda untuk tidak langsung menerima laporan, harus berkoordinasi dengan korlap atau ketua masing-masing.
"Pesan saya juga kepada pemadam-pemadam baru, gunakan HT jangan teledor (ceroboh), pengalamannya kan masih sedikit. Boleh setiap ada laporan itu direspon, tapi harus ada pengalaman, koordinasi ke korlap atau ketua-ketuanya dulu," tukasnya. (*)
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak