Virus Corona Masuk Kalbar

Terima Tambahan 1000 Rapid Test, Diskes Sanggau Akan Lakukan Uji Secara Bertahap

Kriteria untuk orang yang dilakukan Rapid Tes, kata Ginting, Yang pertama adalah orang-orang yang pernah kontak langsung dengan yang terkonfirmasi.

Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Zulkifli
TRIBUN PONTIANAK/Hendri Chornelius
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau, Ginting 

"Jadi petugas Puskesmas kami sendiri yang akan melaksanakan Rapid tes di Puskesmas nya.

Sebenarnya kemarin Sosok sudah melakukan itu, satu orang dan hasilnya negatif. Dan ini akan kita lanjutkan terus supaya semakin banyak orang yang bergerak menanggani Rapid Tes ini,"ujarnya.

Disinggung terkait jumlah Rapid Tes yang dipesan untuk kedepanya, Ginting menambahkan bahwa melihat trend ODP yang masih terus bertambah. 

"Walaupun ada yang kurang dan ada yang bertambah, Jadi prediksi kedepannya minimal 5 ribu dan sampai 10 ribu Rapid Tes. Tapi akan kita laksanakan secara bertahap. Lebih bagus kita memesan lebih banyak untuk kondisi sekarang daripada mesan kurang,"tegasnya.

Sampai saat ini, Rapid Tes yang sudah digunakan sebanyak 79 dari 1200 Rapid Tes (Termasuk 1000 yang baru datang). Dan hasilnya dari 79 itu, 78 negatif dan satu orang reaktif.

"Jadi yang untuk tanggal 7 itu sudah di Rapid Tes kembali dan hasilnya negatif. Harapan kita, banyakpun kita laksanakan Rapid Tes semuanya negatif lah,"ujarnya. 

Kemudian terkait APD, Lanjut Ginting akan dipesankan secukupnya. Kemarin kita sudah pesan 500 APD, dan separohnya sudah datang dan kita sudah distribusikan baik ke rumah sakit maupun puskesmas.

Disnakertrans Sanggau Sebut Covid-19 Belum Terlalu Berdampak Pada PHK di Sanggau

"Untuk sekarang cukup hanya untuk beberapa hari kedepan. Maka sudah kita pesan lagi, itu untuk APD lengkap, kalau APD lengkap itu untuk tenaga kesehatan yang berhubungan langsung dengan pasien,"ujarnya.

Kemudian, Masker dan sarung tangan juga masuk APD dan sudah dipesan. Mengingat sulitnya mendapatkan masker, maka kita memanfaatkan UMKM yang ada di Kabupaten Sanggau. 

"Jadi dalam waktu dekat ini mungkin kita pesan sekitar 20 atau 30 ribu melalui UMKM kita disini yang tukang jahit.

Masker kain yang bisa dicuci, tapi kita tentukanlah kainnya yang aman,"ujarnya.

Saat ini sudah kita telusuri dan kerjasama dengan UMKM di Kabupaten Sanggau ini supaya mereka juga pulih ekonominya.

Disamping kita melindungi masyarakat memenuhi masker, juga membantu perekonomian masyarakat usaha kecil.

"Masker itu memang untuk masyarakat, bukan untuk tenaga kesehatan.

Jadi masker itu ada tiga macam, yang satu N95 untuk tenaga kesehatan langsung berhubungan dengan pasien, kemudian untuk tenaga kesehatan yang langsung berhubungan degan masyarakat ataupun dengan pasien yang bukan positif iti tadi, Ini  namanya masker bedah,"pungkasnya. (*)

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

--

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved