Wabah Virus Corona
KEBIJAKAN Presiden Jokowi Soal Mudik Bikin Geger Internasional Hingga Ilmuwan
Ilmuwan lain juga katakan, kebijakan Jokowi juga tidak akan menghalangi orang-orang untuk menyebarkan virus tersebut ke daerah-daerah lain.
Banyak pihak merasa kebijakan ini membingungkan masyarakat.
Sebab, pemerintah tidak berbicara dalam satu suara.
Peneliti dari Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Iwan Ariawan menggambarkan yang dilakukan Jokowi sebagai "penanganan menengah".
Dari hasil analisisnya, Iwan menggambarkan jumlah pasien meninggal minimal 48 ribu warga.
Namun dalam kasus terburuk tanpa batasan pergerakan, pasien yang meninggal bisa capai 240 ribu warga.
"Kami harap tidak akan tercapai jumlah kematian sebanyak itu," ujarnya.
• PROFESOR Beberkan Puasa Bisa Cegah Infeksi Virus Corona, Sistem Kekebalan Tubuh Meningkat
• ILMUWAN Khawatirkan Virus Corona Gelombang Kedua, Kini Bisa Menyebar Saat Berbicara
"Pemerintah perlu lakukan lebih banyak langkah lagi, lebih intensif!"
Ilmuwan lain juga katakan, kebijakan Jokowi juga tidak akan menghalangi orang-orang untuk menyebarkan virus tersebut ke daerah-daerah lain.
MUI juga mengatakan pada Jumat jika mudik telah diharamkan karena dapat menyebarkan virus berbahaya.
Namun fatwa tersebut dibuat setelah MUI didesak wakil presiden Ma'ruf Amin.
Minggu lalu, pemerintah daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah telah memerintahkan pekerja migran tidak tinggalkan Jakarta.
Juga, pekerja di luar negeri tidak diperbolehkan pulang.
Lebih dari 100 ribu warga telah kembali ke Jawa Barat minggu ini, sementara 218 ribu warga telah pulang ke Jawa Tengah.
Mereka pulang dalam keadaan telah kehilangan pekerjaan dan putus asa.
Ganjar Pranowo menyebut harus ada kuota jumlah penumpang di transportasi umum sehingga jumlah pemudik dapat dikendalikan.