Dandim dan Kesultanan Pontianak Salurkan Paket Sembako Langsung pada Masyarakat Terdampak Covid-19

Untuk itulah beberapa kalangan melaksanakan aksi sosial berupaya meringankan masyarakat yang terdampak Covid-19 tersebut

Editor: Madrosid
IST
Dandim dan Kesultanan Bagikan paket sembako terhadap pedangan kecil, buruh serta tukang parkir 

Yang biasanya mendapat Rp 25 ribu-50 ribu bersih per hari kini tak sampai segitu. Apalagi Jl Gajahmada dibatasi jam operasionalnya.

"Saya kira datang cuma ngajak ngobrol, dan saya ceritakan lah apa adanya, pendapatan kecil, tak kerja tak dapat uang, dan ditanya kenapa tak pakai masker?. Saya bilang masker itu dipakai bila ada yang kasih, kalau beli mahal," katanya.

Ia pun tidak tahu, kalau salah satu tentara yang menyerahkan sembako adalah Komandan Kodim.

“Tiba-tiba saya di kasi paket sembako dan dikasi masker, tentu saya senang sekali," tuturnya.

Sultan Pontianak
Sementara tak ketinggalan, Kesultanan Pontianak juga ikut melaksanakan aksi sosial yakni menyalurkan 25 ton beras dan 1.250 kardus mi instan.

Sultan IX Syarif Mahmud Melvin Alkadrie menuturkan, bantuan ini merupakan sumbangan dari para pengusaha Kota Pontianak yang meminta Kesultanan Pontianak yang mengaturnya.

"Kita tidak menggalang dana, tapi kalau ada yang menitipkan Insya Allah kita akan salurkan. Seperti bantuan saat ini ada dari Pak Hasim, Pak Kiping, dan dari pihak Yamaha," ucap Sultan yang memprioritaskan penyaluran bantuan ini untuk keluarga yang benar-benar tidak mampu.

Pembagian bantuan dilangsungkan di Istana Kadriah Pontianak dengan memanggil koordinator kelompok atau ketua RT setempat.

Pihak istana sengaja tidak mengumpulkan masyarakat di istana guna menerapkan sosial distancing.

Sultan menyampaikan, bantuan akan diberikan kepada masyarakat miskin menengah yang saat ini tidak bekerja lantaran tempat mereka kerja tutup karena imbauan pemerintah.

"Seperti buruh, penambang sampan dan masyarakat Kota Pontianak lainnya. Walaupun penyaluran beras tidak merata hingga ke seluruh masyarakat, tapi kita prioritaskan yang membutuhkan," ucap Sultan Melvin, Minggu (5/4/2020).

Setiap Kepala Keluarga (KK) yang tidak mampu, Melvin menuturkan akan diberikan 5 kilogram hingga 10 kilogram beras.

Tergantung jumlah anggota keluarga yang bersangkutan. Sementara untuk mi instan setiap KK diberikan lima bungkus.

Menurut Sultan kebijakan pelarangan kegiatan perekonomian seperti pembatasan bukanya kafe dan warung kopi membuat pengusaha warung kopi meliburkan pekerjanya.

“Mereka inilah pekerja yang tidak mendapatkan hasil dan mereka sangat terdampak dari masalah ini,” tutur Sultan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved