Wabah Virus Corona
Kapan Covid-19 Bisa Terkendali? PAKAR di China Berikan Prediksi Akhir April, Berikut Analisanya
Seorang Pakar Penyakit Pernapasan terkemuka, di China, Zhong Nanshan memperkirakan pandemi corona bisa terkendali pada akhir April ini.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, BEIJING - Siklus wabah virus corona atau covid-19 di berbagai negara di dunia mengalami pasang surut.
Kadang naik, kadang mengalami penurunan. Begitu pun tren antarnegara, masing-masing mempunyai kecenderungannya.
Ada yang sedang mengalami turun drastis, sementara ada yang mengalami lonjakan.
• Virus Corona Bisa Menyebar Saat Bernapas dan Berbicara, Ini Terungkap dari Hasil Penelitian Terbaru
Namun, kapan wabah yang sudah merengkut banyak nyawa ini bisa terkendali?
Seorang Pakar Penyakit Pernapasan terkemuka, di China, Zhong Nanshan memperkirakan pandemi corona bisa terkendali pada akhir April ini.
Zhong yang juga Kepala Tim Ahli China dikutip dari Kontan.co.id seperti dilansir South China Morning Post mengungkapkan, setiap negara telah mengambil langkah-langkah agresif dan efektif.
“Saya percaya pandemi dapat dikendalikan. Perkiraan saya, adalah sekitar akhir April,” prediksi Zhong Nanshan.
Meskipun demikian, ia juga mengaku tidak tahu pasti apakah virus itu masih ada atau tidak.
"Namun setelah akhir April, tidak ada yang bisa mengatakan dengan pasti apakah akan ada wabah virus lain pada musim semi mendatang, meskipun aktivitas virus pasti akan berkurang pada suhu yang lebih tinggi," katanya.
• DKPP RI Tetapkan Anggota Tim Pemeriksa Daerah Periode 2020-2021 Untuk Kalbar, Berikut Sosoknya
Zhong mengatakan bahwa pemerintah di seluruh dunia harus bekerja sama untuk memerangi pandemi.
"Negara-negara, termasuk AS, telah mengadopsi langkah-langkah agresif dan efektif”.
“Dan langkah paling primitif dan efektif adalah membuat orang tinggal di rumah," katanya.
Meskipun ada kekhawatiran di China atas risiko pembawa virus corona yang bebas gejala, Zhong mengaku yakin bahwa prosedur pemantauan dan tindakan karantina yang sudah ada di negara itu akan cukup untuk mencegah gelombang kedua infeksi.
Penggunaan tes antibodi selain tes swab pada orang yang dikarantina selama 14 hari juga akan membantu tim medis untuk lebih mudah mengidentifikasi pembawa virus corona.
Zhong tidak mengatakan bagaimana dia bisa memenuhi ramalannya, tetapi para ahli lainnya telah menyarankan kerangka waktu yang sama berdasarkan perkembangan terbaru di Amerika Serikat dan Eropa, yang merupakan pusat krisis kesehatan pada saat ini.
• 10 WNA Asal China Kembali Masuk ke Ketapang, Ini Penjelasan Kepala Imigrasi Ketapang