Wabah Virus Corona

Benarkah Obesitas Pengaruhi Risiko Kritis Pasien Virus Corona? Studi Membuktikannya

Pasien coronavirus yang mengalami obesitas secara signifikan berisiko lebih tinggi untuk menderita penyakit kritis.

Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
AFP/ Jeff Haynes
Ilustrasi Obesitas - Benarkah Obesitas Pengaruhi Risiko Kritis Pasien Virus Corona? Studi Membuktikannya 

Sesuai National Health Service (NHS), BMI di bawah 18,5 berarti Anda kekurangan berat badan, BMI antara 18,5 dan 24,9 berarti Anda sehat, BMI antara rentang 25 dan 29,9 berarti Anda kelebihan berat badan dan BMI antara rentang 30 dan 39,9 berarti Anda mengalami obesitas.

Apa Risiko Kesehatan Dari Obesitas?

Obesitas dapat melemahkan sistem kekebalan dan meningkatkan peradangan, yang membuatnya sulit bagi tubuh untuk melawan kuman.

Selain itu, obesitas juga memberi tekanan berlebih pada paru-paru, yang selanjutnya meningkatkan risiko komplikasi coronavirus.

Obesitas juga menyebabkan komplikasi lain, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, metabolisme lambat, sleep apnea, penyakit jantung dan stroke, penyakit ginjal dan osteoartritis.

Jumlah pasien kasus corona di dunia, hingga Selasa (31/3/2020) pukul 16.21 WIB mencapai 789.218 kasus.

Angka ini bertambah hampir 65.000 kasus sejak Senin sore pukul 15.31 WIB.

Kemarin sore, kasus yang terkonfirmasi berada di angka 724.565. Dari 785.797 orang yang positif terinfeksi Covid-19, 38.090 di antaranya meninggal dunia dan 166.441 telah dinyatakan sembuh.

Terdapat 200 negara dan wilayah di seluruh dunia yang telah melaporkan Covid-19.

Selain itu, pandemi juga menyebar di dua transportasi angkut Internasional, yakni Diamond Princess yang bersandar di Yokohama, Jepang dan Kapal pesiar MS Zaandam Holland America.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved