Prioritas Selamatkan Manusia, Eddy Dorong Pemerintah Kabupaten dan Kota di Kalbar Revisi APBD 2020

Bahkan, Eddy mengungkapkan masih ada beberapa kabupaten masih belum menerapkan penyediaan alokasi anggaran untuk penanganan COVID-19.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANGGITA PUTRI
Pengamat Ekonomi Kalbar, Eddy Suratman. 

PONTIANAK - Pemerintah Kalimantan Barat (Kalbar) hingga tingkat kabupaten dan kota harus bekerja ektra untuk fokus meminimalisir penyebaran Corona Virus Disease atau COVID-19.

Terutama dari sisi anggaran untuk penanganan wabah corona.

Pasca dua pasien positif wabah corona.

Bahkan, belasan orang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan ratusan lainnya termasuk Orang Dalam Pemantauan (ODP).

Selain Business Continuity Management, OJK & SRO Juga Berikan Stimulus Bagi Stakeholders Pasar Modal

Pengamat Ekonomi Kalbar, Eddy Suratman mendorong agar pemerintah tingkat kabupaten dan kota tanggap penanganan wabah Covid 19 demi keselamatan manusia.

Dengan melakukan revisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD) 2020.

"Kalau di tingkat provinsi, semuanya sudah dilakukan. Namun saya menghimbau, untuk kabupaten dan kota," jelasnya kepada Tribun Pontianak, Senin (23/3/2020)

Bahkan, Eddy mengungkapkan masih ada beberapa kabupaten masih belum menerapkan penyediaan alokasi anggaran untuk penanganan COVID-19.

"Karena, beberapa kabupaten itu saya lihat masih belum mengarah ke sana. Sehingga perlu untuk di dorong untuk anggaran penanganan virus corona ini," tegasnya.

Menurutnya, revisi anggaran untuk penanganan wabah virus corona, sebagaimana diatur dalam Instruksi Presiden No. 4 tahun 2020 tentang Refocussing kegiatan, realokasi anggaran, serta pengadaan barang dan jasa dalam rangka percepatan penanganan COVID-19.

Eddy pun menyampaikan beberapa saran melalui surat yang ditujukan kepada Kepala Daerah dan Ketua DPRD di Kalimantan Barat.

"Pertama, terkait alokasi anggaran untuk penanganan Covid-19. Terutama untuk penyediaan alat kesehatan yang cukup, alat keselamatan kerja yang cukup bagi petugas kesehatan (tenaga medis), upgrading rumah sakit, penambahan ruang isolasi, dan lain-lain," imbuhnya.

Ke dua, mendorong agar tersedianya alokasi anggaran untuk insentif tambahan bagi tenaga medis yang terlibat dalam menangani wabah Covid-19. Serta jaminan kesejahteraan bagi ahli warisnya.

Ketiga, harus tersedia alokasi anggaran untuk memastikan ketersediaan kebutuhan pokok," ucapnya.

Kemudian ke empat, adanya alokasi anggaran untuk menjaga daya beli masyarakat miskin atau kelompok masyarakat yang paling terdampak wabah Covid-19.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved