Corona Masuk Indonesia
MEMBUAT Hand Sanitizer Sendiri Ternyata Tak Dianjurkan Ahli, Dekan FKUI Ungkap Bahayanya
"Jadi tolong untuk masyarakat jangan membuat hand sanitizer sendiri, di kami pun yang membuat adalah departemen kimia," kata Prof Ari.
Karena produk ini mengandung bahan-bahan kimia, sehingga cukup berbahaya bila 'diracik' oleh orang yang tak mempunyai dasar ilmu kimia yang mumpuni.
• Cara Buat Hand Sanitizer Versi WHO, Upaya Cegah Wabah Virus Corona
Di antaranya adalah alkohol 95 persen, gliserol, H2O2 dan beberapa zat kimia lainnya.
"Sekali lagi, kami tidak menganjurkan kepada masyarakat untuk membuatnya sendiri," tegas Prof Ari.
Dalam pembuatan hand sanitizer, alkohol yang digunakan memiliki standarisasi kadar 95 persen.
Beberapa penelitian menyebutkan, kata Prof Ari, alkohol 95 persen mampu membunuh virus dalam waktu satu menit.
"Oleh karena itu, kalau kita menggunakan hand sanitizer, didiamkan dulu satu menit," imbuh Prof Ari.
Imbauan Produksi Hand Sanitizer untuk Institusi
Saat ini, kata Prof Ari, sejumlah dokter dan perawat mulai mengeluhkan kekurangan stok hand sanitizer.
Padahal, bagi tenaga medis, ini adalah kebutuhan yang sangat mendesak.
FKUI telah mencoba membuat hand sanitizer untuk memenuhi kebutuhan tim medis di rumah sakit yang merawat pasien-pasien Covid-19.
"Kami coba memberikan informasi ini lebih luas untuk kepentingan lokal,"
"Akhirnya kami berikan (hand sanitizer) ini secara gratis," jelas Prof Ari.
Kini proyek tersebut diambil alih oleh Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI).
• Hand Sanitizer Farmasi Unmul, Formula Khas dari Fakultas Farmasi Unmul
Produk hand sanitizer ini kemudian akan didistribusikan oleh para alumni tersebut.
"Baru saja kami mendapatkan informasi, sudah ada 600 liter hand sanitizer yang diproduksi,"