Virus Corona Masuk Kalbar

Jamiril Bantah Data 2 Warga Mempawah yang Masuk Daftar Orang Dalam Pengawasan

Kita terus lakukan pemantauan termasuk pekerja asing yang berada di Mempawah, termasuk TKI yang dipulangkan ke Indonesia, khususnya ke Mempawah

Penulis: Try Juliansyah | Editor: Jamadin

MEMPAWAH - Kepala dinas Kesehatan Mempawah, Jamiril mengatakan data terkait dua warga Mempawah yang Orang Dalam Pengawasan Covid 19 dari Provinsi merupakan data yang tidak benar.

Hal ini menurutnya ada perbedaan data yang dikeluarkan Kesra Gubernur dengan data yang dikeluarkan oleh Dinas kesehatan provinsi.

"Jadi, data yang kami terima dari Dinkes Provisni kabupaten Mempawah kosong ODP. Sementara yang beredar itu data dari kesra kantor gubernur sehingga informasinya simpang siur," ujar Jamiril.

Saat ini pihaknya masih terus melakukan pemantauan di masyarakat tidak hanya pada TKA namun juga TKI yang pulang ke Indonesia pasca Malaysia melakukan lock down.

Dinas Kesehatan Sebut Dua Orang Positif Virus Corona di Kalbar dan 9 Orang Diisolasi

"Kita terus lakukan pemantauan termasuk pekerja asing yang berada di Mempawah, termasuk TKI yang dipulangkan ke Indonesia, khususnya ke Mempawah," jelas Jamiril.

Diakui olehnya ada 13 TKI yang kembali ke Kabupaten Mempawah, dan saat ini masih dipantau oleh pihaknya.

"jika ada TKI yang di kembalikan kita lakukan pemantauan, tentunya dari fasilitas terdekat yaitu puskesmas. Kita akan melihat apakah ada indikasi masyarajat tersebut terpapar Covid 19, kita pantau selama 14 hari, hingga saat ini ada 13 TKI yang baru-baru ini datang," katanya.

Selain itu ia juga meminta masyarakat agar lebih proaktif dalam memeriksakan diri khususnya warga yang pulang dari berpergian ke daerah atau negara yang Terpapar Covid19.

"Jika ada warga negara yang berkunjung dari luar negri dan pulang kemabli termasuk dalam pemantauan. Tapi karena kita tidak tau mereka tinggal dimana dan darimana, nah perlu kesadaran diri, jika masyarajat tidak proaktif maka sulit juga karena itu perlu kerja sama semua pihak," pungkas Jamiril.

Semprotkan Disinfektan

Kendati cairan alkohol sebagai bahan untuk membuat disinfektan sangat sulit dicari saat ini di apotek Kabupaten Mempawah, SKPD di Mempawah melakukan cara lain dengan menggunakan cairan bayclin atau Pemutih Pakaian dengan dicampur air hujan sebagai pengganti cairan disinfektan.

Metode ini diajarkan oleh Dinas Kesehatan PP dan KB Kabupaten Mempawah sebagai pengganti atau alternatif cairan Disinfektan.

"Penyemprotan ini dilakukan setiap harinya di setiap Kantor SKPD di Kabupaten Mempawah sebagai Upaya pencegahan dini terhadap penyebaran Covid 19 di Kabupaten Mempawah," ujar Jamiril.

Hendri Makaluasc akan Bawa Hasil Putusan DKPP RI ke DPP Gerindra

Ia mengatakan untuk kegiatan Penyemprotan ini merupakan salah satu langkah upaya dalam hal pencegahan penyebaran covid 19 ini di Kabupaten Mempawah.

"Saya berterimakasih kepada seluruh rekan-rekan Kepala SKPD di Kabupaten Mempawah yang sangat responsive dalam menindaklanjuti rumusan kebijakan yang telah di buat oleh Bupati Mempawah. Dan ini juga sebagai bentuk kepedulian dan tanggungjawab yang tinggi dari seluruh SKPD untuk menjaga mempawah tetap aman dan terbebas dari wabah Covid 19 ini," katanya.

Penyemprotan Disinfektan di Kantor SKPD Kabupaten Mempawah, Kamis (19/3/2020)
Penyemprotan Disinfektan di Kantor SKPD Kabupaten Mempawah, Kamis (19/3/2020) 
Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved