Lomba Debat Fakultas Hukum Dorong Mahasiswa Berpikir Kritis
Di sisi lain Rektor Untana juga menyatakan siap mendukung jika LDH selanjutnya bisa untuk go nasional.
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Zulkifli
PONTIANAK - Kegiatan Lomba Debat Hukum (LDH) dari mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura sukses dilaksanakan pada 14-15 Maret lalu di Fakultas Hukum Untan yang dihadiri oleh Rektor Untan Prof. Dr. Garuda Wiko pada 14-15 maret.
Melalui rangkaian kegiatan, panitia lomba debat Hukum Fakultas Hukum Untan menyelenggarakan perlombaan debat tahunan dengan tema "Mewujudkan Generasi Muda Sadar Hukum yang Berfikir Kritis Berdasarkan Pancasila dalam Menghadapi Era Globalisasi".
Pada sambutannya ia menyatakan bahwa Rektor Garuda Wiko sangat mengapresiasi kegiatan lomba debat hukum ini karena dapat menciptakan mahasiswa yang kritis terhadap permasalahan hukum yang ada dan diharapkan mampu untuk menciptakan generasi muda yang sadar terhadap permasalahan hukum.
Di sisi lain Rektor Untana juga menyatakan siap mendukung jika LDH selanjutnya bisa untuk go nasional.
• BIODATA Tumpak Hatorangan Panggabean, Alumni Fakultas Hukum Untan Pontianak Ketua Dewan Pengawas KPK
Pada kesempatan kali ini ada beberapa hal yang disampaikan oleh ketua panitia lomba, yang mengharapkan dengan ada nya lomba debat hukum ini mampu memberikan energi baru kepada para kaum muda bahwa pengetahuan akan hukum itu penting.
"Kaum muda adalah agen kontrol dan juga agen perubahan bagi bangsa," ujar Agus Robiansyah selaku Ketua Panitia LDH.
Lanjutnya, LDH ke-10 merupakan event besar tahunan yang diadakan oleh fakultas hukum dan pihak fakultas sangat mendukung dengan adanya agenda ini.
Adapun persiapan untuk LDH 10 sudah jauh hari dilakukan mulai dari pembentukan panitia, sampai konsep acara yang begitu matang.
LDH ke 10 ini diikuti oleh 13 tim yang terdiri dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Kalbar seperti Untan, Iain, Akademi Farmasi Yarsi, UPB serta STIH Singkawang.
Yang mana pada LDH ke-10 kali ini kiga dimenangkan oleh teman-teman dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Agus berharap, bahwa apa yang didebatkan dalam perlombaan ini bisa menjadi koreksi bagi para birokrat dari elemen pemerintah serta dapat meningkatkan kesadaran para mahasiswa terhadap permasalahan hukum yang ada di sekitar kita. (*)
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut: