Corona Masuk Indonesia

Pasien Positif Corona di Pontianak, Berikut Penjelasan Sutarmidji dan Kadiskes Kalbar

Satu di antara sebaran daerah yang disebut oleh Pemerintah Pusat saat melakukan konferensi pers adalah Pontianak

Penulis: Syahroni | Editor: Muhammad Firdaus
unsplash/Viktor Forgacs via TribunStyle.com
Ilustrasi Virus Corona. 

Pasien Positif Corona di Pontianak, Berikut Penjelasan Sutarmidji dan Kadiskes Kalbar

PONTIANAK - Pemerintah Pusat telah mengumumkan perkembangan terbaru kasus infeksi virus corona, di Indonesia, hingga Sabtu (14/03/2020).

Tercatat telah ada 96 kasus positif virus corona di Indonesia.

Satu di antara sebaran daerah yang disebut oleh Pemerintah Pusat saat melakukan konferensi pers adalah Pontianak.

Perihal itu, Gubernur Kalbar, Sutarmidji dan Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kalbar, Harisson memberikan penjelasan.

BREAKING NEWS - Sebaran Virus Corona, Juru Bicara Pemerintah Sebut Pontianak dan Sejumlah Daerah

Sutarmidji menuturkan bahwa pihaknya sudah menjalankan semua protap untuk mencegah penyebaran virus corona, di Kalbar.

Kalbar, menurut Midji sapaan akrabnya merupakan pintu perbatasan langsung dengan negara Malaysia.

Saat ini, diungkapkan, sudah ada beberapa kasus infeksi virus corona bahkan yang terdekat adalah Sarawak, Malaysia.

"Semua protap sudah kita dilaksanakan, tapi sampai sekarang masih baik, selanjutnya tanya ke Kemenkes," jelas Midji.

Sedangkan, Kadiskes Kalbar, dr Harisson MKes menjelaskan, pihaknya belum menerima laporan dari Kemenkes terkait pasien positif dari Kalbar, khususnya yang disebut Pontianak.

"Kami belum mendapat laporan dari Kemenkes terkait hal itu (positif corona). Itukan Kementerian Kesehatan yang bilang ada positif, kami belum mengetahui," tambah Harisson.

Saat dimintai keterangan dirawat dimanakan pasien itu di Kalbar, Harisson menjelaskan belum mendapat laporan dari Kemenkes tarkait hasil laboratoriumnya.

Sikapi Wabah Corona, Sutarmidji Perketat Protokoler dan Pegawai yang Sakit Silakan Izin

Pengambilan Sampel Pasien Asal Sambas yang Diisolasi di RS Abdul Aziz Sedang Dikoordinasikan

Sebaran Positif Corona 

Juru bicara Pemerintah Indonesia untuk penanganan virus corona, dr Achmad Yurianto memang telah mengungkapkan daerah sebaran virus corona di daerah di Indonesia.

Satu di antara daerah yang disebutkan Achmad Yurianto adalah Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar).

Seperti diketahui, Kalimantan Barat berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia.

Dalam kesempatan yang sama, Achmad Yurianto mengatakan, kasus virus corona di Indonesia kembali bertambah.

Per Sabtu (14/3/2020), kasus positif corona bertambah menjadi 96 kasus.

Padahal, Jumat (13/3/2020) kemarin, kasus positif corona mencapai 69 kasus.

Demikian dikatakan juru bicara pemerintah Indonesia untuk penanganan virus corona, dr Achmad Yurianto dalam konferensi pers yang disiarkan di KompasTV.

"Ada penambahan kasus sebanyak 27 kasus," kata Yuri, dilansir Kompas.com.

Penambahan kasus ini adalah pengembangan dari trakcing yang dilakukan secara massif oleh pemerintah.

Dari jumlah tersebut, delapan pasien telah dinyatakan sembuh.

"Indikasinya tidak ada lagi keluhan fisik, dua kali pemeriksaan virus tidak ditemukan lagi, dua kali negatif," kata dia.

Sementara jumlah pasien yang meninggal ada lima pasien.

Selain itu, daerah sebaran virus corona juga telah memasuki sejumlah daerah di Indonesia.

Yaitu di DKI Jakarta, Jawa Barat, Tangerang, Jawa Tengah, Bali, dan Pontianak.

"Kalau kita lihat sebarannya sekarang sudah melebar. Jakarta, DKI, Jawa Barat berarti di sekitar DKI termasuk di Bandung."

"Tangerang, kemudian di Jawa Tengah sudah dapat kasus di Solo dan Yogyakarta."

"Di Bali, Manado, Pontianak, dan di beberapa tempat lain yang sedang kita tracing karena kita belum menemukan posisi yang sebenarnya di mana," ujar dia.

Kasus Virus Corona Indonesia Jadi Sorotan Media Asing, Achmad Yurianto Angkat Bicara

Sebelumnya, Ketua Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19, Doni Monardo akan melakukan beberapa strategi untuk menangani penyebaran virus corona di Indonesia.

Ia akan melibatkan semua jajaran yang berkepentingan dalam memerangi Covid-19.

Hal tersebut termasuk melibatkan para jajaran elite di pemerintah daerah untuk membentuk tim gugus tugas sendiri dalam menangani penyebaran Covid-19.

Di samping itu, Doni menyebut akan memperbanyak tempat untuk melakukan test positif Covid-19 di berbagai daerah.

"Secara teknis penanganan teknis dari jajaran sektor pemerintah dan dokter dan lembaga non pemerintah perguruan tinggi dan non riset akan dilakukan untuk melakukan penguatan pencegahan."

"Aksi nyata yang dikakukan adalah memperbanyak tempat tes Covid-19 secara cepat."

"Juga memperbanyak tenaga medis dengan mengundang dan melibatkan semua pihak, termasuk mahasiswa kedokteran tingkat akhir, Dokter IDI, dan relawan lainnya," ujar Doni. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved