Puncak World Pharmacists Day 2025 di Pontianak: Edukasi Obat hingga Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Ia menyampaikan juga terkait Program ABSO, singkatan dari Ayo Buang Sampah Obat (dengan Benar), yang merupakan sebuah gerakan nasional

Penulis: Anggita Putri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANGGITA PUTRI
HARI APOTEKER SEDUNIA - Pelepasan balon secara simbolis oleh Ketua TP PKK Kalbar, didampingi Ketua PD IAI Kalbar, Apt. Wahyudi pada puncak Hari Apoteker Sedunia (World Pharmacists Day) 2025 , digelar di Halaman Kantor Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Minggu 16 November 2025 pagi. 

Ringkasan Berita:
  • Berbagai rangkaian kegiatan sudah kita laksanakan sebelumnya, mulai dari memberikan edukasi yang menyenangkan kepada anak-anak tingkat TK, SD untuk mengenal Farmasi dengan mengadakan kegiatan lomba mewarnai yang mana kita kerjasama dengan Untan Pontianak.
  • Balai Besar POM di Pontianak khususnya hadir diacara tersebut, untuk bisa memberdayakan apoteker dalam upaya edukasi bersama. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Berbagai Rangkaian kegiatan menarik telah digelar dalam Memperingati Hari Apoteker Sedunia (World Pharmacists Day) 2025 , yang jatuh pada 25 September 2025, di Kota Pontianak Provinsi Kalbar

Puncak acara digelar di Halaman Kantor Dinas Kesehatan Kota Pontianak, dengan berbagai kegiatan mulai dari senam bersama, edukasi oleh Ahli Gizi, dan edukasi dari Kepala Balai POM di Pontianak, hingga kegiatan pengabdian seperti pemeriksaan kesehatan gratis mulai dari donor darah, cek gula darah, hingga skrining penyakit mata, dan bahkan disiapkan berbagai dooprize menarik, pada Minggu 16 November 2025 pagi.

Sebagai penyelenggara acara, Ketua PD IAI Kalbar,  Apt. Wahyudi menyampaikan bahwa kegiatan ini gelar dalam Rangkaian Puncak Perayaan World Pharmacists Day 2025 yang jatuh pada 25 September lalu.

“Berbagai rangkaian kegiatan sudah kita laksanakan sebelumnya, mulai dari memberikan edukasi yang menyenangkan kepada  anak-anak tingkat TK, SD untuk mengenal Farmasi dengan mengadakan kegiatan lomba mewarnai yang mana kita kerjasama dengan Untan Pontianak,” ujarnya. 

Kemudian pada hari ini, sebagai puncak acara. Dikatakannya sesuai arahan dari Ketua PP Ikatan Apoteker Indonesia (PP IAI)  bahwa kegiatan harus lebih difokuskan kepada edukasi yang menyentuh langsung kepada masyarakat , terkait Gerakan DAGUSIBU, yang merupakan program dari Gerakan Keluarga Sadar Obat yang merupakan singkatan dari Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang obat dengan benar.

Bunda PAUD Pontianak Ingatkan Anak Wajib Masuk PAUD Satu Tahun Sebelum SD

“Kita juga hadirkan pemeriksaan kesehatan gratis, seperti pemeriksaan mata bekerjasama dengan Balai Kesehatan Mata Masyarakat Kota Pontianak, Pemeriksaan Gula Gratis, Donor Darah, dan edukasi terkait zat berbahaya yang ada disekitar kita, dan pemeriksaan zat tersebut bersama Balai Besar POM di Pontianak,” katanya.

Ditempat yang sama, Kepala BBPOM Pontianak, Dra. Hariani, Apt, menyampaikan 

Balai Besar POM di Pontianak khususnya hadir diacara tersebut, untuk bisa memberdayakan apoteker dalam upaya edukasi bersama. 

“Kita mengimbau kepada masyarakat dan pasien atau konsumen kalau mau membeli obat itu ke apotek , dan bisa konsultasi terkait obat kepada apoteker nya. Sehingga jangan sembarangan dalam pemakaian obatnya dan dosisnya, kita juga edukasi gimana menyimpannya , kalau sudah tidak dibutuhkan lagi dan gimana membuangnya,” ujarnya . 

Ia menyampaikan juga terkait Program ABSO, singkatan dari Ayo Buang Sampah Obat (dengan Benar), yang merupakan sebuah gerakan nasional yang diinisiasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)Republik Indonesia. 

Program ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah obat-obatan (kedaluwarsa, rusak, atau sisa) secara tepat dan aman. 

“Nah  di Kalbar akan kita lakukan juga supaya berkelanjutan,” ucapnya.

Lalu Program AMR Mikroba merujuk pada Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) di Indonesia, yang bertujuan mengatasi resistensi mikroorganisme terhadap obat-obatan antimikroba. 

“Jadi para pasien dan konsumen diminta tidak sembarangan menggunakan antibiotik , intinya adalah dengan kehadiran apoteker ini para teman sejawat bisa memberikan informasi kesediaan farmasi selain obat, ada kosmetik, ada obat tradisional, suplemen kesehatan dan informasi terkait pangan. ini semua bisa dijelaskan oleh apoteker gimana menggunakan sampai dengan tidak menggunakan nya,” ujarnya.

“Contoh pada hari ini ada pemeriksaan gula darah, kita edukasi gimana proses terjadi gula darah itu, dan cara antisipasi nya seperti apa, misalnya dengan memulai hidup sehat supaya gula darah tidak tinggi. Nah itu salah satu fungsi farmasi dalam pemberian edukasi,”ujarnya. 

Lebih lanjut, Ketua Panitia Sekaligus Kepala BKMM Kota Pontianak, apt. Sri Suharni, menyampaikan total 360 peserta yang hadir memeriahkan puncak acara Hari Apoteker Sedunia (World Pharmacists Day) 2025 di Pontianak, Kalbar. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved