Paguyuban hingga Asosiasi Pengusaha Dukung QRIS di Kalbar

kemajuan dalam transaksi pembayaran merupakan hal yang tak bisa dihindari. Maka pengusaha hotel dan restoran harus turut menyesuaikan diri.

Penulis: Nina Soraya | Editor: Nina Soraya
TRIBUN PONTIANAK/ NINA SORAYA
Seorang peserta sosialisasi melakukan scan barcode dengan QRIS untuk melakukan pembayaran sedekah dalam kegiatan Pekan QRIS Nasional 2020 di Pontianak, Kamis (12/3/2020). 

PONTIANAK - Pekan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) 2020 masih berlangsung.

Kamis (12/3/2020), Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat menggelar sosialisasi kepada tokoh masyarakat, tokoh agama, paguyuban, asosiasi pengusaha dan lainnya.

Ketua Paguyuban Jawa di Kalbar, Sadimo Yitno Purbowo, menyambut kehadiran QRIS di Kalbar. Dirinya yang juga pengusaha mengaku kemudahan yang disajikan QRIS bisa sangat bermanfaat bagi konsumen.

Coronavirus Attack - Setelah Liga Italia Serie A, La Liga Spanyol Resmi Dihentikan Sementara

Inovasi Baru, Nasir: Polda Kalbar Punya Program Lancang Kuning untuk Antisipasi Karhutla

Inovasi Baru, Nasir: Polda Kalbar Punya Program Lancang Kuning untuk Antisipasi Karhutla

“Hanya transaksi kan dibatasi maksimal Rp 2 juta. Bisa lebih tapi harus dua kali transaksi. Kalau saya ini punya usaha yang transaksi yang terjadi lebih dari angka itu. Tentu harapannya nominal maksimal transaksi bisa lebih,” ucapnya.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kalbar, Yuliardi Qamal, menuturkan kemajuan dalam transaksi pembayaran merupakan hal yang tak bisa dihindari. Maka pengusaha hotel dan restoran harus turut menyesuaikan diri.

“Kalau bisnis hotel dan restoran itu wajib ikut perkembangan zaman. Karena kalau tidak ikut pasti ketinggalan. Apalagi ini sangat memudahkan dan bisa diterapkan di mana-mana,” katanya.

Perwakilan Masyarakat Adat Budaya Tionghua, Steven Greatness berharap Bank Indonesia terus melakukan sosialisasi agar QRIS makin maksimal pelaksanaanya.

Oleh karena sebelumnya sistem pembayaran non tunai yang telah disosialisasikan yakni penggunaan uang elektronik.

Menurutnya masyarakat pasti ingin tahun standar barcode yang dipakai seperti apa. Jika harus mengunduh dari aplikasi yang resmi itu di yang mana pilihannya.

“Saya berharap ini disosialisasikan secara masif jangan setengah hati. Karena benefit banyak sekali. Jadi sekarang membayar atau bukan hanya untuk transaksi belanja tapi juga bisa untuk bersedekah,” sebutnya.

Pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kalbar, Sudirman, berharap dengan semakin canggihnya metode pembayaran yang diciptakan dan diterapkan diikuti dengan sistem keamanan yang canggih pula.

Supratman: Antrean Elektronik Semakin Memudahkan Masyarakat Desa Rasau Jaya Berobat ke Puskesmas

Anaknya Terpanggang Hidup-hidup, Seorang Ibu Pingsan Berkali-kali di Lokasi Kebakaran

VIDEO: Beli Sabu di Pontianak, Dua Warga Singkawang Ditangkap Polisi Mempawah

"Cyber crime makin canggih. Nah, apakah ini sudah diantisipasi. Itu kalau dana hilang karena error proses refund bagaimana. Ini yang ingin kita ketahui. Namun demikian kami sangat mengapresiasi QRIS ini," ujarnya.

Kepala Perwakilan BI Kalbar, Agus Chusaini, mengatakan untuk keamanan QRIS tentu sudah menjadi konsen bersama.

“QR ini masih aman dan kita komitmen meningkatkannya dan meminimalisir risiko,” ujarnya.

Kehadiran QRIS merupakan alternatif pembayaran dan tidak mematikan sistem pembayaran lainnya. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved