Corona Masuk Indonesia
10 Pasien Kalbar Diisolasi Negatif Corona, Tjhai Chui Mie Kembali Promokan Singkawang
Kepastain negatif dari virus corona berdasarkan hasil uji laboratorium yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan RI, Selasa, (10/3/2020).
PONTIANAK - Gubernur Kalbar Sutarmidji bersyukur kepada Allah SWT lantaran 10 pasien yang diisolasi di dua rumah sakit di Kalbar negatif virus corona.
Kepastain negatif dari virus corona berdasarkan hasil uji laboratorium yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan RI, Selasa, (10/3/2020).
Adapun para pasien tersebut selama ini dirawat di RSUD dr Soedarso sebanyak enam orang dan empat orang di RSUD dr Abdul Aziz Singkawang.
“Alhamdulillah semua pasien yang diisolasi di Sudarso enam orang dan Singkawang empat orang semua dinyatakan negatif,” ujar Gubernur Kalbar Sutarmidji, Selasa pagi.
Meski 10 pasien dinyatakan negatif Covid-19, gubernur tetap meminta masyarakat Kalbar tetap waspada agar terhindar dari penularan Covid-19.
“Tetap waspada dan biasakan dengan gaya hidup sehat,” imbau Midji.
Ucapan syukur juga disampaikan Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie.
"Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa hasilnya negatif," kata Tjhai Chui Mie.
Chui Mie mengatakan, kerena negatif virus corona, pasien sekeluarga ini bisa dipulangkan ke Kabupaten Bengkayang. Ia memastikan, hingga saat ini tidak ada pasien isolasi yang berasal dari Kota Singkawang.
Pasien ini merupakan rujukan dari rumah sakit Kabupaten Bengkayang karena memang RSUD dr Abdul Aziz merupakan rumah sakit rujukan penanganan pasien virus corona.

"Ini dari Kabupaten Bengkayang ya, hanya saja rumah sakit rujukan ada di Singkawang," jelasnya.
Chui Mie mengimbau seluruh masyarakat terutama masyarakat di Bengkayang bisa menerima mereka dengan ramah karena memereka negatif corona.
"Jadi sama-sama kita tetap hidup rukun damai jangan ada rasa takut karena ini sudah merupakan hasil tes yang jelas," katanya.
Wali kota sempat memantau langsung keadaan mereka dimana terlihat sudah tidak ada demam, batuk, dan pilek lagi.
Hanya saja untuk memulangkan mereka harus ada hasil tes dari Jakarta yang sudah keluar dan hasilnya memang negatif.
"Kita harapkan semua masyarakat jangan khawatir dengan pasien yang baru kita pulangkan," imbaunya.
Wali Kota Singkawang juga mengimbau masyarakat tak ragu datang ke Singkawang. Ia memastikan Kota Singkawang, saat ini bebas virus corona yang ditakutkan oleh semua orang.
"Kita mengajak masyarakat dimana pun berada untuk tidak ragu datang ke Kota Singkawang," katanya.
Ia berharap masyarakat tetap menjalani pola hidup bersih dan sehat dengan makan teratur dan mencuci tangan untuk mencegah penyakit apa pun yang menyerang.
"Kita tetap berharap pada Tuhan Yang Maha Kuasa untuk menjauhkan dari musibah ini," tuturnya.
Informasi menggembirakan ini juga dibenarkan Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan dan Keluarga Berencana Kota Singkawang, dr Barita Ompusunggu.
Ia memastikan, satu keluarga pasien yang menjalani karantina di Ruang Isolasi RSUD dr Abdul Aziz negatif terjangkit virus corona.
Hal itu berdasarkan hasil laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) yang diserahkan ke Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat.
"Hasil konfirmasi baru keluar, keempatnya negatif," kata Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan dan Keluarga Berencana Kota Singkawang, dr Barita Ompusunggu.
"Masyarakat tidak perlu khawatir menerima mereka dilingkungan mereka karena sudah negatif dan melewati masa inkubasi 14 hari," lanjut dr Barita.
Ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada karena pergerakan masyarakat tidak bisa diketahui siapa yang pergi ke luar negeri maupun siapa yang pergi ke daerah berisiko.
“Bagi yang sehat tidak perlu memakai masker. Kemudian mencuci tangan secara teratur dan berkala menggunakan sabun dan air mengalir sebelum menyentuh wajah atau makan. Tetap kita waspada," imbaunya.
Seperti diberitakan sebelumnya, satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan dua anak ini sebelumnya baru pulang dari Seoul, Korea Selatan.
Anak bungsu sempat demam, flu, dan batuk setelah tiba di Bengkayang. Lantaran memiliki riwayat berkunjung ke negara yang tertular corona, keempatnya menjalani karantina.
Mereka dirujuk dari Rumah Sakit Bengkayang ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Aziz, Jalan dr Sutomo, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat pada Rabu (4/3) sekitar pukul 20.15 WIB dan telah melewati masa inkubasi 14 hari.
"Kalau secara umum sih, kalau sudah dinyatakan negatif dan sudah melewati masa inkubasi 14 hari, itu boleh dipulangkan," tutur dr Barita.
Direktur RSUD dr Abdul Aziz Kota Singkawang dr Ruchanihadi SpPD memastikan satu keluarga yang menjalani karantina sudah pulang ke rumah mereka.
"Pasiennya sudah pulang, kebetulan bawa kendaraan sendiri, tidak diantar pakai ambulans," kata dr Ruchanihadi.
Ia mengatakan, hasil uji laboratorium diperoleh dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat sekitar pukul 10.30. Begitu mendapat informasi tersebut, dilakukan kroscek dan pasien bisa dipulangkan.
"Pasien memilih pulang menggunakan kendaraan sendiri dan siang ini pasien sudah pulang," jelasnya.
Anggota DPRD Kota Singkawang Paryanto ikut mengucap lantaran empat pasien di Singkawang negatif virus corona.
Paryanto berharap ini merupakan hasil pemeriksaan yang valid dan ke depan tidak ada kasus baru yang akan ditemui atau yang terkena pada warga.
Namun masyarakat juga tidak boleh lengah. Di satu sisi bersyukur, tetapi disisi lain juga tidak boleh lengah dan tetap harus waspada.
"Kalau seandainya semua kita ini menjaga diri masing-masing, Insya Allah aman," tuturnya. Lebih lanjut ia menerangkan, karena hal ini sudah menjadi isu nasional, bahkan internasional, mestinya memang pemerintah harus cepat mengantisipasi.
Isu ini harus menjadi perhatian serius untuk jangka panjang. Dinas Kesehatan, rumah sakit hingga jajaran Puskesmas menjadi leading sektor dalam upaya penanggulangan atau pencegahan masuknya virus corona di Singkawang.
Pencegahan harus dilakukan secara terintegrasi dan tidak hanya sektoral oleh dinas tertentu saja. Paryanto berharap virus corona tidak terjadi di Kota Singkawang sehingga jangan sampai terjadi kepanikan warga hingga memborong produk tertentu seperti sembako misalnya.
Pemerintah daerah diharapkan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi hingga pusat bagaimana ini bisa diantisipasi atau teratasi.
"Dari sisi masyarakat yang bisa dilakukan meningkatkan daya tahan tubuh dengan menjaga kesehatan, mengonsumsi makanan yang bergizi," ujar Paryanto.
Biaya Ditanggung
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar Harisson mengatakan seluruh biaya yang dikeluarkan oleh rumah sakit untuk perawatan pasien dalam pbservasi Covid-19 dibiaya oleh Kemenkes maupun Pemerintah daerah.
“Jadi pasien tidak mengeluarkan biaya apapun. Jadi pasien yang di Singkawang terkena Ispa,” ucapnya, Selasa (10/3/2020).
Saat ini Kemenkes sudah mengeluarkan surat edaran jadi untuk warga asing yang berasal dari Iran, Italia dan Korsel yang akan masuk ke Indonesia harus menunjukan keterangan sehat dari otoritas negaranya.
“Keterangan sehat ditunjukan pada saat dia mau chek in mau ke Indonesia dan pada saat datang ke Indonesia tidak dapat menunjukan Surat keterangan sehat maka akan di Deportasi,” jelas Kadiskes.
Bagi warga Indonesia dari negara Iran, Italia maupun Korsel, maka akan dilakukan pemeriksaan tambahan di Bandara oleh KKP.
“Mereka akan dilakukan wawancara penyelidikan epidimiologi dan pengamatan tanda gejala Covid-19 dan pemeriksaan satu rasi oksigen,” ujarnya.

Nanti termasuk juga dalam SOP bila WNI yang masuk ke Indonesia lalu terindikasi pasien dalam observasi maka barang bawaan akan dikarantina dan akan dilakukan disinfeksi terhadap barang bawaannya.
Dengan dinyatakannya negatif virus Corona bahwa 10 orang yang dirawat di Ruang isolasi baik di RSUD Soedarso maupun Singkawang negatif Covid -19 diharapkan masyarakat untuk lebih tenang.
Tetapi tepat harus waspada dan menjaga kesehatan dengan prilaku hidup bersih dan sehat, serta mencuci tangan sebelum beraktivitas atau memengan benda lainnya.
“Harus olaharaga yang cukup, istirahat yang cukup dan makanan yang seimbang serta tidak merokok dan melaksanakan etika batuk,” pungkasnya.
Kasus Bertambah
Sementara itu hingga Selasa (10/3) sore, pasien positif virus corona di Indonesia bertambah menjadi 27 orang.
Jumlah ini disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto.
Pada Selasa ini, pemerintah mengumumkan adanya tambahan delapan orang yang dinyatakan positif virus corona.
Dengan demikian hingga Selasa sore ini ada 27 orang yang dinyatakan pasien positif Covid-19.
Sebelumnya, hingga Senin kemarin tercatat ada 19 orang yang dinyatakan positif virus corona.
Menurut Achmad Yurianto, informasi ini didapatkan hingga siang tadi.
"Dari hasil laboratorium yang kita dapatkan sampai dengan siang hari tadi dan berdasarkan hasil analisis bersama ahli," ucap Yuri.
Dia kemudian menjelaskan delapan orang pasien Covid-19 yang baru dinyatakan positif virus corona yakni pasien 20 merupakan perempuan berusia 70 tahun. Dia bagian dari penelusuran atau tracing dari subklaster Jakarta.
Pasien 21 merupakan perempuan berusia 47 tahun. Dia juga didapatkan setelah dilakukan tracing dari subklaster Jakarta. Kemudian, terdapat perempuan berusia 36 tahun yang merupakan pasien kasus 22. Diduga penularannya tidak terjadi di Indonesia.
"Ini imported case," ucap Yuri.
Pasien 23, dia diketahui sebagai perempuan 73 tahun yang juga kasus impor.
"Imported case. Kondisinya saat ini sedang menggunakan ventilator karena faktor comorbid (penyakit yang menyertai) cukup banyak. Kondisi stabil," kata Yuri.
Selanjutnya, terdapat pasien 24 yang juga merupakan kasus import. Dia adalah laki-laki berusia 46 tahun. Pasien 25 adalah perempuan 53 tahun, yang merupakan warga negara asing.
"Imported case, kondisi stabil," kata Yuri.
Berikutnya, terdapat pasien kasus 26 yang merupakan laki-laki berusia 46 tahun. Dia juga merupakan WNA dan tercatat sebagai kasus impor.
Setelah itu, tercatat Pasien 27 yang merupakan laki-laki berusia 33 tahun. Pasien 27 merupakan WNI dalam kondisi stabil.
Namun, pemerintah belum mendapatkan kepastian dari klaster mana virus corona itu berasal.
"Kami menduga local transmission. Kami tracking, ini bukan impor, tidak jelas bagian dari klaster yang lain. Sementara belum (diketahui)," ujar Yuri. (*)