Corona Masuk Indonesia

Benarkah Daun Kelor Mampu Cegah Covid-19?, Siswi SMK Ini Inovasikan Jadi Olahan Tangkal Virus Corona

Daun kelor yang kaya antioksidan diyakini baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga konsumennya dapat terhindar dari virus corona.

Editor: Dhita Mutiasari

Benarkah Daun Kelor Mampu Cegah Covid-19?, Siswi SMK Ini Inovasikan Jadi Olahan Tangkal Virus Corona

Merebaknya kasus virus Corona yang mengakibatkan Covid-19 semakin menjadi kekhawatiran bagi masyarakat luas.

Pertambahan kasus pasien yang terinfeksi ini berbanding lurus dengan pasien yang dinyatakan sembuh.

Hingga Selasa (10/3/2020) pagi, virus ini telah dikonfirmasi di lebih dari 100 negara, yaitu sebanyak 113.582 infeksi dengan 3.996 kematian yang terjadi.

Sementara, jumlah pasien sembuh telah mencapai 62.512 atau sekitar 55,04 persen dari seluruh jumlah kasus yang dikonfirmasi. Adapun lima negara dengan jumlah kasus terbanyak sejauh ini adalah China, Italia, Korea Selatan, Iran, dan Perancis.

Bahkan Indonesia sudah mengkonfirmasi 19 orang warganya yang positif terinfeksi Virus Corona.

Hingga saat ini belum ada obat untuk menyembuhkannya.

Para ilmuwan bersama dokter pun mulai mencoba berbagai percobaan, tapi belum ada informasi lebih lanjut.

Hingga beredar informasi sejumlah bahan yang terdapat di alam Indonesia mampu menjadi penangkal Virus Corona diantaranya adalah Daun Kelor.

Negatif Virus Corona, Sekeluarga Diisolasi di RSUD Abdul Azis Singkawang Akan Pulang ke Bengkayang

Sejumlah siswi Jurusan Farmasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) HKTI 1 Klampok Purwareja, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, mengolah daun kelor menjadi minuman dan makanan ringan.

Beberapa inovasi makanan dan minuman berbahan daun kelor yang dibuat yaitu teh tarik, cokelat dan aneka kue kering.

Daun kelor yang kaya antioksidan diyakini baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga konsumennya dapat terhindar dari virus corona.

Salah satu siswi, Kuni Nafiatul Mubarokah menjelaskan, sebelum dijadikan bahan makanan atau minuman, daun kelor diolah terlebih dahulu menjadi serbuk.

Daun kelor segar dibersihkan kemudian dikeringkan dengan oven dan ditumbuk.

"Untuk membuat teh tarik, bahan-bahan yang digunakan sama dengan teh tarik pada umumnya, seperti susu serbuk, susu kental manis, kemudian dicampur dengan serbuk daun kelor," kata Kuni saat ditemui baru-baru ini.

Kuni bersama teman-temannya memilih daun kelor sebagai bahan makanan dan minuman karena sangat mudah didapatkan.

Virus Corona Merebak, Bupati Paolus Hadi Sebut Sudah Siapkan Diri Terutama dari Protap Penanganan

Selama ini daun kelor oleh kebanyakan orang hanya dimanfaatkan untuk membuat sayur bening.

Siswi lainnya, Yumna Fitriani, memilih daun kelor sebagai bahan pembuatan kue kering.

Pembuatannya pun sederhana, bahan-bahan kue kering dicampur menggunakan serbuk daun kelor dan dioven selama 30 menit.

"Saya buat moringa cookies namanya. Bahan-bahannya ada margarin, gula halus, dimixer dulu, kemudian masukkan keju sama serbuk daun kelor. Dimixer lagi, ditambah santan dan tepung tapioka," ujar Yumna.

Sementara itu, Kepala SMK HKTI 1 Purwareja Klampok Nanang Kosim mengatakan, inovasi tersebut didasari atas merebaknya virus corona yang terjadi akhir-akhir ini.

"Kami berpikir bagaimana membuat produk yang dapat menangkal virus tersebut. Intinya sebenarnya untuk meningkatkan imunitas tubuh, sehingga virus tersebut tidak bisa masuk ke dalam tubuh kita," jelas Nanang.

Nanang mengatakan, berdasarkan penelitian para ahli daun kelor telah teruji khasiatnya.

"Sudah banyak penelitian mengenai daun kelor, kami hanya meneruskan karena khasiatnya sudah teruji untuk meningkatkan daya tahan tubuh," kata Nanang.

Manfaat Daun Kelor

Daun kelor telah lama dipercaya sebagai tumbuhan yang bermanfaat bagi kesehatan.

Tanaman ini jamak dijumpai di Indonesia, beberapa negara di Asia Tenggara, India, Afrika, sampai Amerika Latin.

Kepopuleran tanaman bernama latin Moringa oleifera ini menanjak beberapa tahun terakhir.

Organisasi Pangan Dunia Food and Agriculture Organization (FAO) sempat memasukkan kelor sebagai Crop of the Month, pada 2018 .

Pangan super

Melansir buku Tanaman Kelor: Nilai Gizi, Manfaat, dan Potensi Usaha (2018) oleh F.G. Winarno, kelor termasuk satu di antara delapan mega superfood (pangan super).

Superfood merupakan pangan fungsional yang bergizi tinggi dan kaya fitokimia yang bermanfaat bagi tubuh dan kesehatan.

Selain tanaman kelor, terdapat tujug mega superfood lainnya. Di antaranya ganggang chlorella, goji berry, spirulina, cokelat, wheat grass, camu camu, dan acai.

Baca juga: Ngidam Mangga Muda saat Hamil, Kenali Manfaat dan Tips Amannya

Dengan reputasinya yang sudah dipercaya sejak bertahun-tahun silam, daun kelor juga dipercaya punya segudang manfaat.

Berikut enam manfaat daun kelor untuk kesehatan yang sudah terbukti secara ilmiah. Antara lain:

1. Memiliki kandungan gizi yang tinggi

Menurut F.G. Winarno, daun kelor kering sebanyak 100 gram mengandung senyawa:

1). Protein dua kali lebih tinggi dari yoghurt

2). Vitamin A tujuh kali lebih tinggi dari wortel

3). Kalium tiga kali lebih tinggi dari pisang

4). Kalsium empat kali lebih tinggi dari susu

5). Vitamin C tujuh kali lebih tinggi dari jeruk

Tak hanya senyawa di atas, melansir Healthline, daun kelor juga mengandung vitamin B6, zat besi, magnesium, serta riboflavin B2.

Dalam 100 gram daun kelor segar, kandungan vitamin C-nya mencukupi 157 persen kebutuhan gizi dalam sehari.

Namun, daun kelor kering atau suplemen Moringa oleifera nutrisinya tidak sebesar daun kelor segar.

Selain itu, daun kelor juga memiliki sisi negatif yakni memiliki kadar antinutrien yang tinggi.

Konsumsi yang berlebihan dapat mengurangi penyerapan mineral dan protein.

Anda disarankan mengonsumsi daun kelor bersama sumber asupan lain agar kebutuhan gizi seimbang tetap terjaga.

2. Tinggi kandungan antioksidan

Antioksidan merupakan senyawa yang dapat melawan radikal bebas di dalam tubuh.

Penumpukan radikal bebas di dalam tubuh dapat meningkatkan tekanan oksidatif, yang menjadi biang penyakit berbahaya seperti jantung dan diabetes tipe 2.

Para ahli menemukan beberapa jenis antioksidan dalam daun kelor, antara lain quercetin dan asam klorogenat.

Quercetin merupakan antioksidan yang dapat bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah.

Sedangkan, asam klorogenat dapat menjaga kadar gula darah setelah makan.

Dalam sebuah studi, perempuan yang mengonsumsi 1,5 sendok teh bubuk daun kelor setiap hari selama tiga bulan, kandungan antioksidan dalam darahnya meningkat signifikan.

3. Menurunkan kadar gula darah

Sejumlah penelitian memang menunjukkan daun kelor efektif menurunkan kadar gula darah.

Para ilmuwan meyakini hal itu berasal dari senyawa isothiocyanate.

Namun, sebagian penelitian baru diujikan pada hewan. Studi berbasis manusia yang ada masih dalam skala kecil.

Salah satu studi melibatkan 30 wanita yang mengonsumsi 1,5 sendok teh bubuk daun kelor per hari selama tiga bulan.

Hasilnya, kadar gula darah puasa mereka turun rata-rata 13,5 persen.

Studi kecil lainnya melibatkan enam penderita diabetes yang diberi 50 gram daun kelor dalam menu makanannya.

Hasilnya, kadar gula darah mereka dapat berkurang 21 persen.

4. Dapat mengurangi peradangan

Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap infeksi atau cedera.

Pengidap penyakit kronis seperti jantung dan kanker juga mengalami masalah peradangan.

Sebagian besar buah-buahan, sayuran, dan rempah-rempah memiliki sifat antiperadangan.

Sejumlah ahli meyakini senyawa isothiocyanate pada daun juga dapat membantu mengurangi peradangan.

Namun sejauh ini, penelitian baru terbatas pada uji laboratorium dan penelitian pada hewan.

Masih diperlukan penelitian lebih lanjut pada manusia terkait efek antiperadangan dengan mengonsumsi daun kelor.

5. Bisa mengurangi kolesterol jahat

Berbagai penelitian dengan melibatkan hewan dan manusia menunjukkan, mengonsumsi daun kelor dapat menurunkan kolesterol jahat dalam tubuh.

Kandungan kolesterol tinggi dalam darah terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung.

Selain mengonsumsi daun kelor, Anda yang ingin menurunkan kolesterol juga disarankan makan makanan yang mengandung gandum utuh dan kacang almond.

6. Melindungi tubuh dari racun arsenik

Paparan arsenik jangka panjang, baik dari pestisida sampai pencemaran air, dapat memengaruhi kesehatan.

Studi menunjukkan dampaknya bisa meningkatkan risiko kanker dan penyakit jantung.

Kabar baiknya, beberapa penelitian pada tikus menunjukkan, mengonsumsi daun dan biji tanaman kelor dapat melindungi tubuh dari efek buruk arsenik

Riset tersebut cukup menjanjikan. Namun, agar lebih meyakinkan diperlukan penelitian lebih lanjut pada manusia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Siswi SMK di Banjarnegara Olah Daun Kelor Jadi Pangan Penangkal Virus Corona" dan Superfood Daun Kelor Terbukti Punya Segudang Khasiat untuk Kesehatan

 
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved