Inilah yang Terjadi saat Tubuh Terinfeksi Virus Corona, Simak Penjelasan Ahli hingga Peluang Sembuh
COVID-19 juga memiliki gejala seperti flu: pasien akan demam dan batuk yang kemudian berkembang menjadi pneumonia, atau lebih buruk.
Mereka menyebar ketika seseorang yang terinfeksi, mengalami batuk atau bersin dan ‘menyemprotkan’ tetesan yang dapat menularkan virus kepada siapa pun yang berada di dekatnya.
COVID-19 juga memiliki gejala seperti flu: pasien akan demam dan batuk yang kemudian berkembang menjadi pneumonia, atau lebih buruk.
Di hari-hari awal infeksi, novel coronavirus dengan cepat menyerang sel paru-paru manusia.
Sel-sel tersebut berasal dari dua kelas: satu yang membuat lendir, sementara lainnya adalah silia yang seperti rambut.
Lendir, meskipun menjijikan ketika berada di luar tubuh, tapi ia membantu menjaga jaringan paru-paru dari patogen dan memastikan organ pernapasan Anda tidak kering.
• Hong Kong Laporkan Kasus Pertama Anjing Ikut Positif Virus Corona, Apa Penyebabnya?
Sementara itu, sel silia membersihkan ‘puing-puing’ seperti serbuk sari atau virus.
Matthew B. Frieman, profesor dari University of Maryland School of Medicine yang mempelajari coronavirus, menjelaskan bahwa SARS senang untuk menginfeksi dan membunuh sel silia, yang kemudian mengelupas dan mengisi saluran udara pasien dengan puing-puing dan cairan.
Ia menduga, hal yang sama juga terjadi pada virus corona baru.
Ini karena studi awal mengenai COVID-19 telah menunjukkan bahwa banyak pasien mengidap pneumonia pada kedua paru-paru, dibarengi dengan gejala seperti kesulitan bernapas.
Pada saat itulah, pasien memasuki fase kedua dan sistem kekebalan tubuh mulai melawan.
Takut dengan kehadiran virus penyerang, tubuh membanjiri paru-paru dengan sel-sel kekebalan untuk membersihkan kerusakan dan memperbaiki jaringan paru-paru.
Ketika bekerja dengan benar, proses inflamasi ini diatur dengan ketat dan hanya terbatas pada area yang terinfeksi.
Namun terkadang, sistem kekebalan tubuh Anda rusak dan sel-sel itu akhirnya membunuh apa pun yang ada di depan mereka, termasuk jaringan sehat Anda.
“Jadi, Anda mendapat lebih banyak kerusakan dibanding respons imun,” kata Frieman. Saat ada lebih banyak puing yang menyumbat paru-paru, pneumonia pun semakin memburuk.
Dalam fase ketiga, kerusakan paru-paru terus berlanjut yang dapat menyebabkan kegagalan pernapasan.