Guru Vokasi SMK di Kalbar Masih Kurang, Ini Upaya Dinas Pendidikan Kalbar
Jadi kerjasamanya mungkin dari Tenaga teknis, produktif, atau ahli di perusahaan itu bisa langsung masuk SMK-SMK untuk mengajar
Penulis: Anggita Putri | Editor: Jamadin
Sehingga kedepan memang perlu dibantu dengan model praktek yang dimasukan dalam tiga semester dari 5 semester yang ada saat menempuh pendidikan SMK.
“Karena memang untuk sekarang mana bisa kita menerima guru karena sudah menjadi keputusan pusat,” ujarnya.
Ia mengatakan dengan adanya pusat sertifikasi berguna untuk membeckup kekurangan guru dan dari materi pembelajaran untuk ditingkatkan supaya mereka lebih mahir .
“Peralatan juga harus lengkap seperti alat praktek . Saya minta kementrian pendidikan fokus pada melengkapi lab dan bengkel kerja. Supaya mereka jadi tenaga siap pakai ,” ujarnya.
Ia mengatakan bagaiamana para lulusan mau siap pakai sedangkan lab komputer saja tidak genah dan bengkel kerja demikian ditambah Balai Latihan Kerja seperti itu keadaanya.
“Sekolah yang lumayan bagus SMTI karena peralatannya dan prakteknya dibawah kementrian perdagangan ,” ujarnya.
Ia menyayangkan ada sekolah pertanian dengan jumlah siswa y400 dan tinggal di Astama semua tapi tidak memiliki kebun untuk praktek lapangan.
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut: