Buka Rakor Sensus Penduduk 2020 Kalbar, Norsan: Kalau Punya Android Bisa Online
Kalau seandainya sudah punya android bisa dilakukan dengan online. Kalau dulu, belum ada online tapi secara langsung
Penulis: Anggita Putri | Editor: Jamadin
PONTIANAK - Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan membuka Rapat Koordinasi Dalam Rangka Sensus Penduduk 2020 oleh BPS, di Hotel Harris Pontianak, Senin (17/2/2020).
Usai membuka Rakor Sensus Penduduk 2020, Ria Norsan mengatakan Sensus Penduduk 2020 di Kalbar sudah di mulai dari 15 Februari 2020 yang dilakukan 10 tahun sekali dan kali ini merupakan sensus penduduk yang ke-7 .
Ria Norsan menghimbau kepada masyarakat untuk dapat mendukung pencatatan Sensus penduduk supaya mendapatkan data yang akurat.
“Seandainya ada yang datang ke rumah membawa map jangan lari, itu adalah petugas pencatatan bukan orang yang minta sumbangan , tapi untuk melakukan pencatatan,” ujar Ria Norsan.
• FOTO: Rapat Koordinasi Sensus Penduduk 2020 Provinsi Kalimantan Barat di Hotel Harris Pontianak
Selain dilakukan sensus secara langsung ke lapangan, tahun ini sensus bisa juga dilakukan dengan cara online.
“Kalau seandainya sudah punya android bisa dilakukan dengan online. Kalau dulu, belum ada online tapi secara langsung,” ucap Norsan.
Ia melihat dengan adanya gebrakanbaru untuk melakukan sensus penduduk melalui sistem online akan lebih mempermudah kerjaan.
“Kalau seandainya turun langsung kelapangan masih ada masyarakat yang tidak bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik . Jadi harus membawa petugas yang paham bahasa ibu seperti masyarakat pedalaman.
Karena penggunaan bahasa ibu masih sangat kental,” pungkas Ria Norsan.
Rekrut 8000 Tenaga Sensus
Kepala BPS Provinsi Kalimantan Barat, Moh Wahyu Yulianto, mengatakan dengan pelaksanaan sensus 2020 ada dua metode yang digunakan.
Sensus secara online sudah mulai dari 15 Februari sampai 31 Maret 2020. Jadi masyarakat yang punya akses internet, gadget silahkan lakukan secara mandiri kalau memang enggan diganggu oleh petugas dari BPS.
“Jadi sistem online sekali hanya perlu waktu 5 menit saja untuk memasukan nik dan nomor KK. Lalu setelah itu menjawab 22 pertanyaan,” ujar Wahyu Yulianto
Tapi kalaupun tidak mengisi secara online, akan di data secara konvensional (door to door) pada 1 Juli sampai 31 Juli 2020.
Ia mengatakan untuk petugas yang direkrut melaksanakan sensus penduduk 2020 di kalbar ada 7000 sampai 8000 orang.
• Jalan Budi Utomo Dialihkan, Dishub Singkawang Imbau Warga Berhati-hati dan Patuhi Rambu Lalu Lintas
“Nanti karena interaksinya sampai ke level RT, rekrutmen petugas akan kita prioritaskan warga di RT setempat. Jadi kita buka rekrutmen petugas disesuaikan segmentasi wilayah. Dengan harapan seluruh penduduk Indonesia, apapun etnisnya tercatat datanya,” ujar Wahyu Yulianto.
Ia mengatakan sangat optimis walaupun dengan waktu yang singkat semuanya bisa terdata.
“Alhamdulillah kita punya pengalaman di 6 sensus sebelumnya, bahkan sensus sebelumnya konvensional, kalau sekarang sudah ada online. Jadi lebih mudah, karena ada basis data dari Dukcapil. Artinya mempersingkat waktu wawancara, dan sudah ada list datanya,” ujar Wahyu Yulianto.
Ia mengatakan jumlah data kependudukan kurang lebih 5,4 juta, dan list datanya sudah ada pada BPS. Tinggal nanti yang belum ada NIK dan KK didata sebagai penduduk tambahan.
“Saya mohon kepada warga Kalbar jangan sampai tidak tercatat, karena kita akan menuju satu data kependudukan, juga terkait dengan registrasi statistik hayati, yaitu akan inline dengan kebijakan pemerintah mulai dari kesehatan, pendidikan, bantuan langsung,” jelas Wahyu Yulianto.
Ia mengatakan sekarang semuanya sudah berbasis ktp, kalau orang yang tidak ada ktp atau nik atau tidak terupdate, jangan sampai ke depan nantinya ada kendala dengan kebijakan pemerintah.
“Padahal kita sudah memberi ruang agar masyarakat bisa terdata dengan baik. Kedepannya kita akan satu data, semuanya sudah satu data, tidak ada lagi data bps yang berbeda dengan data lain. Setelah nanti hasil 2020 clear, kita serahkan ke dukcapil,” ujar Wahyu Yulianto.
Jadi dukcapil setiap tahunnya nanti akan melakukan updating, termasuk masyarakat juga akan melakukan updating kependudukannya.
Satu Data Kependudukan
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Kalimantan Barat, Antonius Rawing mengatakan Sensus Penduduk 2020 yang dilakukan oleh BPS Provinsi Kalbar bebrbasis dari data Dukcapil .
“Data dukcapil ini valid saat dicatat . Lantas perkembangannya kalau masyarakat tidak melapor jelas tidak valid . Ketidak validan itu akan ditemui pada saat sensus,” ujar Antonius Rawing.
Antonius Rawing mengatakan, BPS akan menggunakan data dari Disdukcapil Kalbar untuk melakukan sensus penduduk lantas ada perubahan data dari warga akan di sampaikan kembali ke Dukcapil untuk di input kembali data tersebut.
Sehingga data yang dihasilkan dari sensus justru membantu validitas data dukcapil . Distulah akan terwujudnya satu data .
Sensus tahun 2020 bisa dilakukan dengan sistem online menjadi langkah terobosan yang sangat baik dan efisien, serta masyarakat juga gampang memahaminya . Bagi masyarakat yang akrab dengan IT bisa menggunakan android.
“Jadi mereka tidak perlu buang waktu melayani petugas sensus dan mereka bisa input data sendiri kecuali ada kebingungan mereka bisa kontak person yang sudah disediakan oleh BPS. Saya melihat itu merupakan terobosan dan langkah besar yang di ambil BPS untuk melakukan sensus secara online,” jelas Antonius Rawing.
Ia juga mengatakan bahwa jumlah tenaga pencacatan sipil yang ada di Disdukcapil turut mensupport semua kegiatan BPS sepanjang BPS memerlukan kordinasi dengan Dukcapil akan siap membantu.
“Kami tentu siap turunkan tenaga dan siap terus melakukan konfirmasi konektivitas data dan melakukan konsolidasi. Tentu seluruh SDM di Dukcapil mensuport suksesnya pelaksanaan sensus penduduk 2020,” ujarnya.
Terkiat pernyataan Wagub Kalbar yang mengatakan jika melakukan sensus ke daerah pedalaman harus ada tenaga sensus yang paham bahasa daerah agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Menanggapi hal itu . Ia katakan hal itu sangat baik karena BPS juga membuka relawan untuk membantu tugas pencacatan sipil yang sistem manual dan wawancara .
“Bagaiamana kita mau tau kondisi masyarakat kalau kita tidak tau dari segi bahasa saja kita tersendat untuk berkomunikasi,” ujarnya
Jadi memang perlu tenaga yang cocok dengan kondisi masyarakat sehingga bisa mendapatkan kondisi yang sesungguhnya , begitu juga dipedalaman tentu ada masyarakat yang kurang fasih bahasa Indonesia tentu perlu keberadaan relawan yang paham bahasa daerah sehingga sensus betul- betul efektif .
“Harapan dari sensus penduduk 2020 kedepan tentu Kalbar akan mempunyai satu data yang valid tentang kependudukan,” harapnya
Lalu dari dukcapil menjadi sumber semua penggunaan data kependudukan validitas bersama berbagai lembaga kementrian termasuk yang bertanggung jawab BPS .
“Hasil dari sensus ini merupakan hasil data balikan bagi dukcapil untuk meningkatkan validitas data kependudukan di Kalbar,” pungkas Antonius Rawing.
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut: