Tangkal Virus Corona

BEDA Kisah Mahasiswi China Asal Pontianak dengan Pengacara Chen Qiushi Tentang Virus Corona Attack

Sebelum keluar dan juga saat hendak masuk kembali ke kampus, mereka diberikan semprotan seperti vaksin untuk mencegah wabah corona.

Editor: Marlen Sitinjak
KOLASE/TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Syarifah Nurus Soffia Perwira Putri (kiri) menunjukkan foto surat keterangan bebas Corona di rumahnya di Permata Saigon, Jl Tanjung Raya II, Pontianak, Minggu (16/2/2020) siang. Sofi bersama empat warga Kalbar kembali ke rumah usai dikarantina selama 14 hari di Pulau Natuna usai dipulangkan dari Wuhan. Chen Qiushi (kanan). 

Fakta lain diungkapkan, Syarifah Nurus Soffia Perwira Putri, Mahasiswi di China asal Pontianak, Kalimantan Barat.

Syarifah Nurus Soffia Perwira Putri baru saja tiba di rumah keluarga Jl Tanjungraya II, Kecamatan Pontianak Timur, Minggu (16/2/2020), dalam kondisi sehat tak terpapar virus corona.

Ibunda Syarifah, Titik Sri Wahyuti terus mengucap syukur kepada Allah SWT lantaran anaknya kembali dalam keadaan sehat.

Syarifah adalah satu di antara empat warga Kalbar yang ikut menjalani masa observasi di Natuna usai kembali dari lokasi terdampak virus corona di Provinsi Hubei, Cina.

“Rasanya senang sekali. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah. Anak saya dari sana sehat dan sampai Kalimantan Barat juga. Alhamdulillah sehat,” kata Titik.

Ia berterimakasih kepada pemerintah, KBRI, Kemensos dan semuanya yang membantu anak saya dari Xianning ke Wuhan kemudian ke Kalbar.

Sejak kasus corona mencuat, ia sebagai orangtua sangat cemas.

Namun, komunikasi intensif yang ia bangun dengan sang anak membuat Titik mendapat informasi yang benar terkait kondisi sang anak.

“Kita selalu video call atau pakai WeChat sama anak. Dia juga selalu memberitahukan kondisinya. Jadi kita sebagai orangtua tenang,” kata Titik.

Kekhawatiran Titik juga hilang lantaran Sofi selalu menenangkan dirinya.

“Mama jangan percaya dengan berita itu. Mama harus percaya dengan saya. Mama percaya Medsos atau percaya dengan anak,” kata Titik mencontohkan pernyataan Sofi.

Lewat video call, Sofi terus berupaya menenangkan orangtuanya. Sang anak, kata Titik, menampilkan masker dan makanan dalam video.

Upaya Sofi ini yang membuat kekhawatirannya hilang.

Terkait pendidikan sang anak, Titik memastikan akan melihat kondisi terkini Xianning dan Wuhan.

“Kalau kondisi di Xianning dan Wuhan sudah kondusif, kami selaku orangtua tentu membolehkannya kembali kuliah ke sana,” pungkasnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved