Negara Ini Tembak Mati Penderita Virus Corona Jika Lakukan Ini, Pejabat Tingginya Dieksekusi Mati

Sebelumnya diberitakan pejabat tersebut diduga menderita virus corona. Ia ditempatkan dalam lingkungan isolasi di ruang karantina

Editor: Mirna Tribun
EPA via AlJazeera
Negara Ini Tembak Mati Penderita Virus Corona Jika Lakukan Ini, Pejabat Tingginya Dieksekusi Mati 

Jumlah kematian akibat Virus Corona, terus meningkat setiap harinya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (11/2/2020) mengumumkan bahwa - Covid-19 - menjadi nama resmi baru untuk coronavirus yang pertama kali diidentifikasi di China pada 31 Desember 2019.

Pengumuman itu diungkapkan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada wartawan di Jenewa, Swiss.

"Kami sekarang memiliki nama untuk penyakit ini, yaitu Covid-19," kata Tedros, seperti dikutip AFP, Senin (11/2/2020).
Ia memberikan penjelasan tentang asal-usul nama tersebut, yaitu bahwa "co" berarti "corona", "vi" untuk "virus", dan "d" untuk "disease (penyakit)".

Alasan penamaan Tedros mengatakan, nama itu telah dipilih untuk menghindari referensi ke lokasi geografis tertentu, spesies hewan, atau sekelompok orang sesuai dengan rekomendasi internasional untuk penamaan dan menghindari stigmatisasi.

WHO sebelumnya memberi virus nama sementara "penyakit pernapasan akut 2019-nCoV" dan Komisi Kesehatan Nasional China Minggu ini mengatakan bahwa sementara waktu menyebutnya "novel coronavirus pneumonia" atau NCP.

Berbicara pada hari pertama konferensi ilmiah internasional di Jenewa yang akan melihat kemungkinan opsi vaksin untuk memerangi virus, Tedros juga mengatakan, dia melihat "peluang realistis" untuk menghentikan wabah."Kami bukannya tidak berdaya," ujar Tedros.

"Kita harus menggunakan peluang yang ada saat ini untuk berusaha keras dan berdiri bersama untuk melawan virus ini di setiap sudut. Jika tidak, kita bisa memiliki lebih banyak kasus dan biaya yang jauh lebih tinggi di tangan kita," katanya.

Virus Baru Muncul Lagi, Lebih Mengerikan Dari Virus Corona, Hanya Butuh 48 Jam Bunuh Penderitanya

Seorang anak mengenakan masker mengendarai skuternya melewati seorang polisi (kanan) yang mengenakan alat pelindung di luar Rumah Hong Mei di Cheung Hong Estate, Hong Kong (11/2/2020), setelah evakuasi lebih dari 100 orang dari perumahan dan empat warga di dua apartemen berbeda dinyatakan positif terkena virus corona.
Seorang anak mengenakan masker mengendarai skuternya melewati seorang polisi (kanan) yang mengenakan alat pelindung di luar Rumah Hong Mei di Cheung Hong Estate, Hong Kong (11/2/2020), setelah evakuasi lebih dari 100 orang dari perumahan dan empat warga di dua apartemen berbeda dinyatakan positif terkena virus corona. (Anthony WALLACE / AFP)

WHO: vaksin dalam 18 bulan

Dikutip dari Aljazeera, WHO juga menyebutkan, vaksin pertama Covid-19 ditargetkan dapat tersedia dalam 18 bulan.

"Jadi kita harus melakukan semuanya hari ini dengan menggunakan sumber daya yang tersedia", kata Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus di Jenewa.

Menurut Tedros, jika berinvestasi saat ini, maka akan memiliki peluang yang realistis untuk menghentikan wabah virus yang mematikan lebih dari 1.000 orang per Selasa (11/2/2020).

Dikutip dari AFP, Selasa (11/2/2020), jumlah orang yang terjangkit virus corona di China meningkat menjadi 42.600.

Sementara itu, angka korban meninggal akibat virus corona di China mencapai 1.016 orang setelah muncul 108 kasus kematian baru.

Selain itu, dalam update hariannya, Komisi Kesehatan China menyebutkan, hampir 2.500 kasus baru penularan virus dikonfirmasi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Alasan WHO Memberi Nama Resmi Covid-19 untuk Virus Corona".

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved