Empat Mahasiswa Kalbar Kini Bisa Pulang ke Rumah Setelah 14 Hari Karantina & Dinyatakan Bebas Corona

Terdapat empat warga Kalbar, semuanya merupakan mahasiswa yang menuntut ilmu di Negeri Tirai Bambu tersebut.

Penulis: Syahroni | Editor: Maudy Asri Gita Utami
SCREENSHOT VIDEO KEMENKES RI
Semua WNI akan dipulangkan dari Hanggar Lanud Raden Sadjad Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), termasuk 47 orang kru penjemput. Sehingga total yang dipulangkan sebanyak 285 orang. 

PONTIANAK - Karantina 238 Warga Negara Indonesia (WNI) yang dipulangkan dari Cina oleh pemerintah Indonesia akhirnya usai.

Para WNI yang dikarantina di Natuna itu berasal dari berbagai daerah.

Terdapat empat warga Kalbar, semuanya merupakan mahasiswa yang menuntut ilmu di Negeri Tirai Bambu tersebut.

Setelah usai dikarantina selama 14 hari untuk memastikan kesehatan dan terbebas dari virus corona, mereka akhirnya bisa kembali ke rumah masing-masing, termasuk empat warga Kalbar.

Orang Indonesia Bisa Kebal Virus Corona, Ilmuwan Bongkar Fakta Mengejutkan

Negara Ini Tembak Mati Penderita Virus Corona Jika Lakukan Ini, Pejabat Tingginya Dieksekusi Mati

Gubernur Kalbar, Sutarmidji menjelaskan setelah pemerintah memastikan semua WNI yang dikarantina boleh boleh pulang setelah 14 hari pastinya tidak ada masalah dengan kesehatan mereka dan sudah dipastikan sehat.

Saat dipulangkan, ia menegaskan tidak akan ada masalah pasalnya sudah dipastikan bebas dari virus corona selama dikarantina.

"Insya Allah tidak masalah karena mereka memang sudah melalui masa karantina 14 hari dan bebas dari corona," ucap Gubernur Kalbar, Sutarmidji saat diwawancarai, Sabtu (15/2/2020).

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, Harisson menjelaskan semua biaya untuk pemulangan empat warga Kalbar yang ikut dikarantina tersebut sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah pusat.

"Hari ini mereka dipulangkan ke Jakarta, utk selanjutnya boleh pulang ke rumah masing-masing," ucap Harisson saat diwawancarai Tribun Pontianak.

Ia menegaskan semua yang dikarantia sudah dipastikan kesehatannya oleh tim yang ada.

Sehingga boleh pulang kerumah masing-masing setelah 14 hari.

"Dipulangkan itu dari Natuna ke Jakarta, selanjutnya terserah mereka kapan mau pulang, yang jelas biaya transport mereka ditanggung oleh pemerintah," jelas Harisson.

Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kapuas Hulu ini menyebutkan, setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan beberapa kali di Tiongkok oleh Pemerintah Tiongkok, mereka dinyatakan tidak terserang penyakit corona oleh Pemerintah Tiongkok.

Setelah itu para WNI yang berjumlah 238 termasuk empat warga Kalbar, dilakukan pemeriksaan lagi oleh Pemerintah Indonesia di Wuhan pada saat menjemput, sebelum dibawa pulang ke Indonesia dan hasil pemeriksaan kesehatannya dinyatakan sehat.

Lalu dalam rangka kehati-hatian Pemerintah Indonesia melakukan observasi ulang di Natuna selama 14 hari.

"Setiap hari mereka dilakukan pemeriksaan kesehatan dan sampai saat ini mereka semua dinyatakan tetap sehat," tegasnya.

Masyarakat diharapkan tidak khawatir dan tetap menerima saudara mereka yang telah dikarantina.

Jangan ada kekhawatiran karena semua sudah dipastikan bebas dari corona dan dinyatakan sehat.

Dilakukan karantina hanya sebagai sebagai antisipasi saja, meskipun WNI yang dipulangkan sudah melalui pemeriksaan berlapis.

"Mereka adalah sudara kita yang sudah dinyatakan tidak terserang corona oleh Pemerintah Tiongkok maupun oleh Pemerintah Indonesia, melalui prosedur pemeriksaan kesehatan dan prosesur karantina yang ketat," ucapnya.

Ia menegaskan ke empat warga Kalbar itu semuanya mahasiswa yang sedang belajar di Universitas dan Politeknik di Tiongkok.

Orang Indonesia Kebal Virus Corona?

Sebulan kasus virus corona terus menjadi perbincangan hangat dunia, dan kini hampir memasuki bulan kedua wabah menyerang.

Namun, hingga detik ini tidak ada satupun kasus virus corona yang ditemukan di Indonesia.

Hal itu menimbulkan pertanyaan besar, bagaimana bisa negara dengan penduduk terbesar keempat dunia bisa bebas dari virus corona.

Terlebih hampir semua negara tetangga Indonesia seperti Malaysia, Australia, hingga Singapura semua melaporkan kasus virus corona.

Lebih-lebih Indonesia juga negara yang terletak tidak begitu jauh dengan China, negara yang merupakan asal muasal wabah virus corona muncul.

Hal itu menyebabkan kekhawatiran besar oleh Organisai Kesehatan Dunia (WHO) yang meragukan keakuratan Indonesia dalam mendeteksi virus ini.

Seperti dinukil dari The Sydney Morning Herald Rabu (5/2/20) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut Indonesia harus berbuat lebih banyak.

Hal itu karena kekhawatiran pada negara berpenduduk 270 juta ini yang belum melaporkan satupun kasus virus corona.

 Cara Pemakaman Korban Virus Corona Tak Seperti Biasa, Peneliti Bongkar Fakta Mengejutkan

WHO menginginkan agar Indonesia meningkatkan kewaspadaan dan deteksi kasus dari persiapan di fasilitas kesehatan.

Hal itu menyusul serangkaian warga Australia yang tinggal di Bali telah didiagnosis menderita pneumonia, namun prosedur pengujian oleh otoritas kesehatan masih terbatas.

Perwakilan WHO di Indonesia, Dr Navaratnasamy Paranietharan, yang bekerja erat dengan Kementerian Kesehatan, mengatakan negara itu telah mengambil langkah konkret.

Termasuk penyaringan di perbatasan internasional dan menyiapkan rumah sakit yang ditunjuk untuk menangani kasus-kasus potensial.

"Indonesia sedang melakukan persiapan untuk menghambat masuknya virus corona baru," kata Dr Navaratnasamy Paranietharan.

 Wuhan China Diselimuti Kabut Misterius Akibat Virus Corona, Terbongkar Fakta Mengerikan

 Virus Baru Muncul Lagi, Lebih Mengerikan Dari Virus Corona, Hanya Butuh 48 Jam Bunuh Penderitanya

Serupa dengan WHO, ilmuwan Harvard juga mengomentari hal serupa dan menyebut virus corona sebenarnya sudah sampai Indonesia namun tidak terdeteksi.

"Indonesia melaporkan nol kasus, tapi mungkin sebenarnya sudah ada beberapa kasus yang tak terdeteksi," ujar ahli epidemiologi Marc Lipsitch dari Harvard T.H Chan School of Public Health, penulis pendamping dari studi terbaru yang diposting di medRxiv.

Hal ini memicu banyak spekulasi sebenarnya apa yang terjadi dengan Indonesia mengapa bisa negara dengan penduduk padat bisa nihil wabah yang kini mendunia ini.

Sebelumnya, banyak spekulasi yang menyebutkan bahwa sinar matahari menjadi benteng yang membuat virus corona sulit berkembang di Indonesia.

Namun, seperti dinukil dari Kompas.com Peneliti Senior LBM Eijman Prof.David Muljono mengatakan hal itu tidak ada kaitannya dengan nol kasus virus corona.

"Engga bisa dijelaskan, sampai sekarang karena belum ada kaitannya," kata David dalam acara Menyikapi Virus Corona 2019-nCoV:Dari Lembaga Eijkman untuk Indonesia.

Namun, david membocorkan bahwa kondisi cuaca dapat memengaruhi kondisi kesehatan dan memicu penyakit tertentu.

Misalnya dalam kondisi musim dingin seseorang akan rentan terkena penyakit.

Sementara Indonesia dan negara tetangga lain secara geografis memiliki kondisi cuaca dan iklim yang relatif sama.

David menyebut kebiasaan beraktivitas di alam terbuka terutama yang masih asri bisa meningkatkan kondisi fisik dan mental.

Terutama dalam mencegah penyakit tertentu, bagaimanapun juga sinar matahari terbukti baik bagi tubuh karene memberi nutrisi seperti vitamin D dan E.

Virus corona hidup dan aktif ketika masih berada di sel inangnya.

Namun, ketika diluar sel inang atau suhu normal lebih dari lima jam virus itu akan mati. (*)

Artikel ini telah terbit sebelumnya di https://intisari.grid.id/read/032025969/indonesia-bikin-dunia-keheranan-karena-negatif-virus-corona-peneliti-ini-akhirnya-bocorkan-rahasia-orang-indonesia-bisa-kebal-virus-corona?

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved