Minat Jadi Kades Meningkat di Sanggau, Siron Kaitkan dengan UU Nomor II Soal Perubahan Gaji
Siron menjeleskan, meningkatnya minat menjadi Kades lantaran adanya undang-undang nomor II soal perubahan gaji kepala desa.
Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Madrosid
“Itu menyakinkan kedepan Pilkades dan Pilkada benar benar terlaksana, semua rangkaian berjalan lancar,” kata Irjen Pol Didi Haryono.
Pilkades Lebih Rawan
Bupati Sintang, Jarot Winarno mengaku mengkhawatirkan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak dibanding Pemilukada pada tahun 2020 mendatang.
Sebab, ada 324 desa yang akan melangsungkan Pilkades pada 23 September mendatang.
“Kalau Pilkada mudah-mudahan situasinya bisa kondusif. Pilkades yang kita agak takut,” kata Jarot saat membuka kegiatan pengarahan dari Gubernur Kalbar, Kapolda, Pangdam XII TPR, Danlanud dan Danlantamal di Pendopo Bupati Sintang, Minggu (22/12)
Dari 391 desa yang ada di Kabupaten Sintang, 323 desa akan melangsungkan Pilkades pada tahun depan.
Pada tahun lalu, Pemkab Sintang sudah pernah melangsungkan Pilkades serentak di 29 desa. Hasilnya, dua desa menggugat hasil Pilkades. “Tahun lalu kita coba 29 desa Pilkades serentak, sedikit ramai, bahkan kami digugat di PTUN dan kami kalah. Bayangkan ada 324 desa yang menyelenggarakan Pilkades, kemarin 29 desa aja protes ke mana-mana,” ungkap Jarot.
• Kunker ke Kapuas Hulu, Ini Pesan Kapolda Irjen Didi Haryono & Pangdam XII Mayjen Muhammad Nur Rahmad
Menurut Jarot, yang harus diperhatikan lebih adalah penyelenggaraan Pilkades. Oleh sebab itu, Jarot berharap, tiga pilar utama, Bhabinkamtibmas, Bhabinsa dan kades dapat bersinergi membantu pelaksanaan Pemilukada dan Pilkades tahun depan.
“Intinya kembali ke tiga pilar, tentu peranan kepala desa, PJ kades harus mengamankan desa, peranan Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas sangat perlu,” ujar Jarot Winarno.