Pencopet Wanita Elite Punya Mobil Pribadi Ditangkap, Polisi juga Ringkus Sindikat Copet di Bandung

Polisi menangkap empat pencopet yang kerap beraksi di tempat keramaian dan lokasi wisata di Kota Bandung, Jawa Barat.

Kompas.com
Ilustrasi Copet 

Polisi menangkap empat pencopet yang kerap beraksi di tempat keramaian dan lokasi wisata di Kota Bandung, Jawa Barat.

Salah satunya seorang wanita berinisial IR yang ditangkap di wilayah Asia Afrika dan alun-alun.

Kasatreskrim Polrestabes Bandung, AKBP Galih Indragiri menjelaskan, IR merupakan copet yang beraksi sendirian.

"Wanita ini pemain solo, dia sasaran (copetnya) di situ (kawasan Asia Afrika dan alun-alun)," kata Galih di Mapolrestabes Bandung, Kamis (2/1/2020).

Copet Iphone Dalam Tas Seorang Wanita, Pria Ini Diamankan Unit Reskrim Polsek Pontianak Selatan

5 Tempat Wisata Paling Berbahaya di Dunia, Dari Serangan Hiu Hingga Pencopet

Namun, pencopet ini bukan pencopet biasa. Galih menyebutnya pencopet elite karena memiliki kendaraan roda empat.

Bahkan pada aksinya, IR sengaja berangkat dari Tasikmalaya ke Kota Bandung dengan mengendarai mobil pribadi.

"Pake mobil pribadi, ngakunya ke sini jalan-jalan ke Bandung, tapi kan anggota kan tahu. Dia ini pencopet elit," kata Galih.

Selain IR, polisi juga menangkap komplotan pencopet lainnya yang juga beraksi di kawasan Asia Afrika dan alun-alun.

Tiga orang sindikat pencopet ini diketahui berinisial DMY, S alias Tenggo, dan AMZ.

Ketiga pelaku memiliki perannya masing-masing. Dua pelaku sebagai eksekutor dan satu orang lagi sebagai penadah.

"Modusnya, dengan banyaknya masyarakat di TKP dimanfaatkan banyak sindikat copet. Mereka karena sudah jadi mata pencahariannya, cara mencopetnya dengan kecepatan tangan," katanya.

Pemutilasi dan Pembakar PNS di Banyumas Tertunduk dan Menangis Seusai Divonis Mati

Pembunuh Mahasiswi Akper di Sidoarjo Ternyata Rekan Kuliahnya, Berikut Motif dan Kronologinya!

Adapun, dua eksekutor pencopet berinisial S alias Tanggo dan I ini merupakan residivis dalam kasus serupa.

Sebanyak 18 unit ponsel disita petugas dari tangan komplotan pencopet ini.

"Kasus copet ini sebenarnya seperti fenomena gunung es. Banyak kejadian, namun karena yang dilaporkan sedikit. Mungkin karena kerugiannya sedikit, akhirnya para korban malas untuk membuat laporan. Padahal kasus ini menjadi atensi publik sebenarnya. Namun, dari sekian banyak kejadian, pihaknya baru menerima dua laporan," tutur Kasat Reskrim.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang merasa menjadi korban pencopetan di kawasan Asia Afrika dan kawasan alun-alun untuk segera melapor.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved