Harga Rokok Naik Tahun 2020, 4 Makanan Ini Ampuh Bikin Anda Berhenti Kecanduan Merokok
Bukan cuma itu, reseptor lidah dan hidung Anda pun ikut rusak akibat terkena zat-zat kimia dalam rokok. Satu kepulan asap rokok melepaskan....
Penulis: Mirna Tribun | Editor: Mirna Tribun
Makanan yang harus dihindari saat berhenti merokok
Selain memilih makanan untuk berhenti merokok, ada beberapa jenis makanan yang juga harus Anda hindari.
Pasalnya, ada makanan tertentu yang justru bisa memancing hasrat kembali merokok jadi lebih tinggi.
Nah, berikut ini makanan yang harus Anda hindari.
1. Kopi
Berlawanan dengan susu, kopi justru menjadi salah satu teman terbaik untuk diminum saat sedang merokok.
Bukan berarti baik, hal ini justru menjadi bumerang bagi Anda yang sedang berusaha berhenti merokok.
Kandungan kafein dalam rokok dapat merangsang reseptor di lidah untuk kembali merokok.
Sebisa mungkin, hindari jenis minuman ini supaya usaha Anda untuk berhenti merokok kian sukses.
2. Alkohol
Sama seperti kopi, tidak sedikit orang yang suka minum alkohol sembari mengisap rokok dalam waktu yang bersamaan.
Katanya, efek menenangkannya bisa berkali-kali lipat jika Anda melakukannya sekaligus.
Padahal, efek menenangkan ini hanya bersifat sementara.
Justru, dibalik itu semua, ada banyak zat-zat racun yang mengalir dalam darah dan merusak organ-organ tubuh Anda secara perlahan.
Baca: Waspada Menopause di Usia Muda, Faktor Merokok Bisa Jadi Penyebabnya
Baca: Para Perokok Wajib Tahu! Ternyata Merokok Bisa Sebabkan Kebutaan
3. Makanan rendah kalori
Banyak orang mengira bahwa makanan rendah kalori menjadi makanan untuk berhenti merokok terbaik untuk dipilih.
Sebab, makanan rendah kalori dipercaya dapat membantu mengurangi risiko kelebihan berat badan yang umum terjadi setelah berhenti merokok.
Padahal, kenyataannya justru sebaliknya.
Para pakar kesehatan justru mengungkapkan bahwa makanan rendah kalori justru menjadi bumerang bagi Anda yang sedang berupaya menjauhkan diri dari rokok.
Menurut studi yang dimuat dalam jurnal Psychopharmacology tahun 2005, perokok yang mengurangi 700 kalori dalam makanannya justru ditemukan lebih banyak merokok daripada yang tidak melakukannya.
Sayangnya, para ahli masih belum mengetahui penyebab jelasnya. (*)