Seling Jembatan Gantung Tanjung Ria Lepas, Jarot: Saya Berharap Segera Diatasi
Menurut Jarot, pembangunan Jembatan Gantung tanjung Ria adalah proyek kementrian PUPR melalui Balai Jalan Nasional Kalbar.
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Madrosid
SINTANG - Bupati Sintang, Jarot Winarno memastikan sudah berkoordinasi dengan Balai Jalan Nasional Kalbar mengenai terlepasnya sling baja jembatan gantung di Tanjung Ria, Kecamatan Sepauk.
Menurut Jarot, pembangunan Jembatan Gantung tanjung Ria adalah proyek kementrian PUPR melalui Balai Jalan Nasional Kalbar.
“Saya telah berkomunikasi dengan Balai Jalan Nasional. Beberapa langkah segera telah diambil oleh kontraktornya,” kata Jarot kepada Tribun Pontianak, Jumat (27/12).
Jarot memastikan akan terus berkomunikasi dengan Balai Jalan Nasional Kalbar dan berharap sling jembatan bisa diatasi. “Kita sebagai user tetap berkomunikasi dengan Balai Jalan Nasional Kalbar. Berharap bisa diatasi dan segera diselesaikan pembangunannya,” harapnya.
Informasi yang diterima Jarot, kontraktor sudah mengencangkan kembali sling yang terlepas pada Kamis malam.
• Riwayat Jembatan Jokowi di Tanjung Ria, Seling Kabel Baja Lepas Sebelum Selesai Dibangun
“Sling sudah langsung di kencangkan kembali. Itu bukan putus, tapi ikatan lepas, karena sellingnya belum di balance dan di kunci, mereka (pekerja) pasang lantai,” ujar Jarot.

Tokoh masyarakat Kecamatan Sepauk, Sukarnadi Ajam meminta pemerintah segera meninjau jembatan gantung yang sedang dibangun di Desa Tanjung Ria yang sling kabel bajanya terlepas.
“Mohon kepada pemerintah untuk segera melihat jembatan gantung Tanjung Ria yang terlepas tali baja pengamannya yang merosot. Mohon kepada pengawas untuk melihat langsung jembatan tersebut,” harap Sukarnadi.
Sukarnadi menduga, kabel baja yang digunakan untuk menahan beban rangka jembatan terlepas karena jepitan baut pada kedua sling baja kendur. Sehingga, kabel baja merosot akibat kelonggaran pada kunci jepitan bau.
“Saya menduga, kabel baja yang digunakan untuk menahan beban rangka yang menghubungkan dari ujung jembatan arah masuk dan keluar, yang terhubung dengan kabel sling lama dengan dikunci menggunakan jepitan bau. Jepitan itu mengalami pengendoran, mengakibatkan kedua kabel itu merosot karena longar jepitannya,” kata Sukarnadi kepada Tribun Pontianak, Jumat (27/12).
Sukarnadi berharap, jembatan tersebut segera diperbaiki dan dirampungkan. Sebab, jembatan penghubung desa Desa Nanga Sepauk dan Desa Kenyauk tersebut sangat vital dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat.